Assalamu'alaikum ^_^

Yuk kita perbanyak membaca buku dan mendengarkan kajian, Let's Fastabiqul khoirot !

Sunday, July 29, 2018

Akhlak #4 - 10 Karakter Seorang Muslim yang Kaffah



















Hasan Al Banna merumuskan 10 karakteristik muslim yang dibentuk didalam madrasah tarbawi. Karakteristik ini seharusnya yang menjadi ciri khas dalam diri seseorang yang mengaku sebagai muslim, yang dapat menjadi furqon (pembeda) yang merupakan sifat-sifat khususnya (muwashofat).  

Karakter ini menurut Beliau Hasan Al Banna, merupakan pilar pertama terbentuknya masyarakat islam maupun tertegaknya sistem islam dimuka bumi serta menjadi soko guru peradaban dunia (Ustadziyatul 'alam). 

Kesepuluh karakter itu adalah :

1. Salimul Aqidah
Bersih Akidahnya dari sesuatu hal yang mendekatkan dan menjerumuskan dirinya dari lubang syirik.

2. Shahihul Ibadah 
Benar Ibadahnya menurut AlQur'an dan Assunnah serta terjauh dari segala Bid'ah yang dapat menyesatkannya.

3. Matinul Khuluq
Mulia Akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin)

4. Qowiyul Jismi
Kuat Fisiknya sehingga dapat mengatur segala kepentingan bagi jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Alloh SWT

5. Mutsaqoful Fikri
Luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu menangkap berbagai informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya.

6. Qodirun 'alal Kasbi
Mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang yang berjiwa mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya

7. Mujahidun linafsihi
Bersungguh sungguh dalam jiwanya sehingga menjadikannya seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan ataupun kejadian sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang lain

8. Haritsun 'ala waqtihi
Efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk melakukan kebaikan, walau sedetikpun. karena waktu yang kita gunakan selama hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh SWT.

9. Munazhom Fii Su'unihi
Tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan amanahnya. Dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dengan cara yang baik.

10. Naafi'un Li Ghairihi
Bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadikannya seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan. Keberadaannya akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang lain dan Ketiadaannya akan menjadikan kerinduan pada orang lain.

Wallahu'alam.


Akhlak #3 - Menumbuhkan Perilaku Rendah Hati dan Lemah Lembut
















Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah, Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad, keluarga sahabat dan seluruh pengikut beliau. Segala puji bagi Allah, perilaku lembut hati, penuh kasih sayang adalah termasuk sifat-sifat mulia, sifat-sifat para manusia calon ahli surga, sebagaimana sabda-sabda Rasulullah Muhammad SAW yang artinya

Dari Ibnu Mas’ud RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda: ” Maukah aku kabarkan kepadamu orang yang diharamkan masuk neraka atau orang yang nereka itu haram baginya?, (Neraka itu) diharamkan atas setiap orang yang halus, lembut dan mudah [HR. Thirmidzi, ia berkata: "Hadits Hasan", dan Ibnu Hibban dalam shahihnya]

Dari Jarir bin Abdullah RA, ia berkata : Bahwasanya nabi SAW bersabda : ” Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla memberi kepada orang yang kasih sayang apa-apa yang tidak diberikan kepada orang yang pandir(bodoh). Dan apabila Allah mencintai kepada seorang hamba, Allah memberinya sifat kasih sayang. Dan Tiadalah suatu keluarga yang terhalang kasing sayang, melainkan mereka terhalang pula dari kebaikan”. [HR. Thabrani, Muslim dan Abu Dawud]

Sifat kasih sayang dalam diri manusia dapat ditumbuhkan dengan meninggalkan kebodohan serta rajin menuntut ilmu Al-Islam dan kemudian berusaha diamalkan. Ilmu-ilmu yang diberikan oleh Allah kepada Rasulullah Muhammad SAW bila diamalkan dengan sungguh-sungguh akan mendatangkan kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya, sehingga bila Allah telah mengasihi hamba-hamba-Nya, Allah pulalah yang akan meletakkan sifat-sifat kasih sayang (Rahmat Allah) kepada makhluq-makhluqnya tersebut.

Dari ‘Aisyah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda: ” Sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang dan senang kepada kasih sayang dalam segala urusan”. [HR. Bukhari dan Muslim]
Dari Ibnu ‘Abbas Ra,ia berkata: Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Al-Asyajji: ” Sesungguhnya pada dirimu itu ada dua perangai yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, yaitu penyantun dan shabar [HR. Muslim]

Dari ‘Aisyah RA, ia berkata : Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Kecintaan Allah adalah pasti atas orang yang dibuat marah tetapi ia berlaku santun (tidak membalas)”. [HR Al-Ashbihani]

Dalam suatu masyarakat yang masih memegang teguh Al-Qur’an dan As-Sunnah dan benar-benar membersihkan dari segenap godaan dan rayuan kemaksiyatan, akan banyak ditemukan manusia-manusia yang berperangai lembut, penuh sopan santun dan kasih sayang.

Namun suasana zaman dihari ini, di Negeri ini, dimana setiap orang dengan terang-terangan atau sembunyi-sembunyi telah bisa melihat tayangan-tayangan kejahatan, kekerasan, kebrutalan, kebengisan, kegarangan, kemarahan, kekejaman, kekejian, yang ditampilkan dari berbagai jenis Multimedia.

Walaupun diamana-mana merebak pengajian-pengajian yang mengajak orang keluar dari kebodohan, mengajak orang untuk menjadi orang shalih, namun masih saja umat manusia terkontaminasi dengan rangsangan-rangsangat kekejian dan kejahatan tersebut. Sehingga walaupun rajin mengaji, namun belum pula tumbuh iman dan kasih sayang, sopan santun dan kelembutan hati.

Allah telah melarang umat beragama untuk mengkonsumsi tayangan-tayangan hiburan kejahatan yang ditawarkan oleh orang-orang yang tidak beriman. Karena tayangan kejahatan yang dilihatnya itu akan menghapus ilmu dan iman yang sudah dikajinya dengan susah payah. Manusia harus sadar bahwa hidup yang singkat ini tidak boleh lengah dan bermanja-manja dengan hiburan yang merusak iman dan akhlaqnya.

Dan janganlah kamu campur-adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, sedang kamu mengetahui. (QS. Al Baqarah ayat 42)

Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan antara yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui. (QS. Al Imran ayat 71)

Hiburan-hiburan yang salah bila dikonsumsi, baik sengaja atau tanpa sengaja akan melunturkan dan merusak keimanan, kesholihan dan kearifan yang sedang dibangun. Sehingga menjadi rusak dan cerai berai kembali

Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, … (QS. Al Hadid ayat 92)

Umat Islam yang ingin mendapatkan kasih sayang Allah di dunia dan di akherat harus menjauhi segala hal-hal yang dilarang oleh Allah. Pikiran, hati dan perasaan harus dijauhkan dari segala kekotoran , kekejian, dan kejahatan.

Jangan sampai masuk ke dalam perangkap sebagaimana orang sering mengatakan tontonan dadi tuntunan, tuntunan dadi tontonan” Menjaga amal memang lebih berat dibandingkan beramal itu sendiri. Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita untuk meninggalkan hiburan-hiburan yang merusak dan kita bisa memproduksi hiburan-hiburan yang Halal dan Thoyib, yang akan mengokohkan iman dan kearifan kita. 

Wallahu ‘alam.

Akhlak #2 - 24 Jam Kehidupan Seorang Muslim














Sebuah karya Harun Yahya
Menjelaskan berbagai kegiatan seprang Muslim,
mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali.

Daftar Isi : (*link download ada dibawah)

1. Pendahuluan
2. Dua Puluh Empat Jam dalam Kehidupan Seorang
3. Muslim Menurut Ajaran Al Qur'an
4. Bangun di Pagi Hari
5. Kebersihan
6. Berpakaian
7. Sarapan
8. Dalam Perjalanan
9 Di Tempat Kerja
10. Berbelanja

11. Olahraga dan Latihan Fisik
12. Berdoa
13. Berangkat Tidur di Malam Hari
14. Pola Pikir Qur’ani Seorang Beriman
15. Sikap terhadap Keluarga dan Teman

16. Sikap terhadap Nikmat
17. Sikap terhadap Keindahan
18. Tanggapan terhadap kejadian yang tampak buruk
19. Sikap Selama Sakit
20. Sikap yang Ditunjukkan dalam Kesulitan dan Tekanan
21. Sifat Unggul dan Khas Milik Orang Beriman
22. Kewaspadaan terhadap Godaan Setan
23. Pengertian, Tenggang Rasa dan Memaafkan    
24. Sabar
25. Perkataan yang Baik

26. Kepedulian
27. Keramahan
28. Damai dan Saling Menghormati
29. Menghindari Amarah dan Perselisihan
30. Tidak Mementingkan Diri Sendiri
31. Menghindari Curiga dan Gunjingan
32. Menghindari Hinaan
33. Pengorbanan diri sendiri
34. Bertindak adil
35. Kejujuran
36. Penutup

LINK DOWNLOAD : klik disini

Sunday, February 4, 2018

Diary #107 - Menggenap


Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya 
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu 
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

Qs. Ar Rum ayat 21

Wednesday, January 3, 2018

Nasyid #24 - Citaku Setinggi Angkasa


Subhanallah, pagi ini buka channel Musik Positif 
dapet nasyid baru yang munsyidnya adalah anak anaka ^,^
entahlah selalu spesial anak anak dimata saya
jadi semakin termotivai untuk berkarya di TPA dan Madin
bismillah membuat video coming soon
JOST dan FAST

... oOo ...

Cara Download Video / MP3 Kajian :

1. Download Youtube Downloader, insyaallah mudah
yaitu dengan klik : disini

2. Setelah download, dan terinstal, lalu klik kanan pada video kajian
dan pilih "salin URL video"

3. Tahap terakhir, paste URL video yang telah di copy atau disalin
selanjutnya pilih format keluaran : video atau MP3
kemudian klik DOWNLOAD

Alhamdulillah ^^//

Depok, 4 Januari 2018 - AM

Tuesday, January 2, 2018

Hikmah #25 - Walimatul 'Ursy


Melihat perkembangan zaman saat ini, begitu banyak perubahan di segala aspek kehidupan. Mulai dari akhlak, tindakan, hingga peribadahan. Perubahan itu jika kita cermati tidak lain salah satunya disebabkan oleh semakin berkembangnya media sebagai salah satu sarana komunikasi antar sesama. Sangat memungkinkan sekali adanya kultur atau budaya berpindah antar daerah, dan antar negara. Salah satu contoh bentuk perubahan tersebut adalah dalam pengamalan Walimahan. 

Dulu walimah atau pesta pernikahan begitu sederhana, namun sekarang sudah banyak yang berubah, tidak sedikit yang menjadi ajang pamer, pesta bermewah mewahan. Dulu cukup sekedar makan makan, namun sekarang sudah banyak ditambah dengan ritual ritual, pertunjukan musik, wayang, dll, foto foto mulai dari pre wedding, saat pernikahan hingga pasca akad. Sebagai umat muslim mungkin kita tidak perlu silau dengan pelaksanaan pernikahan yang dilakukan oleh mereka yang non muslim, namun yang masyaallah saat ini juga dapat kita jumpai adalah pada pesta pernikahan seorang muslim juga. Masyaallah...

Maka pentingnya kita ngaji, mempelajari dan memahami risalah Rosulullah sallahu 'alaihi wa sallam. Nah berikut ini saya lampirkan brosur rangkuman penjelasan Quran dan Sunnah terkait Walimatul 'Ursy.
 Download Brosur : klik disini

Akhlak #1 – Adab Tidur



Pembahasan akhlak yang pertama ini adalah tentang akhlak tidur, kenapa tidur ? karena hal ini adalah kegiatan yang selalu kita lakukan setiap hari dan tidak bisa dipungkiri mungkin diantara kita yang masih belum istiqomah atau bahkan belum tahu praktik pengamalan sunnahnya.

Jika kita renungkan, dalam sehari (24 jam) apabila rata rata tidur kita 8 jam sehari maka apabila dikalkulasi dengan umur kita maka kita telah menghabiskan sepertiga dari umur kita untuk tidur, masyaallah...

Lama juga kan... tapi harus kita yakini bahwa Allah menciptakan kita sebagai sebaik baik makhluk, semua aktivitas kita adalah sebuah anugrah dari Allah, tinggal kita bagaimana mengimplementasikannya, apakah dalam hal yang baik, buruk atau yang sia sia. Apabila aktivitas tidur ini kita lakukan dalam hal kebaikan, kita niatkan untuk mencari ridho Allah, memenuhi hak hak tubuh kita maka sungguh banyak tanda tanda kekuasaan Allah, banyak hikmah yang terkandung didalamnya.

1. Malam untuk beristirahat dan siang untuk bekerja

Allah berfirman dalam Qs. Ar Ruum ayat 23 :

َمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُم بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ

dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karuniaNya.  Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan  (QS Ar-Ruum 23)

Allah juga berfirman dalam Qs. Al Furqon ayat 47 :

َهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِبَاسًا وَالنَّوْمَ سُبَاتًا وَجَعَلَ النَّهَارَ نُشُورًا

Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha (QS AlFurqon 47)

2. Kesempatan meraih pahala

Muadz bin Jabal mengatakan : Sungguh aku berharap pahala dari tidurku, sebagaimana aku mengharapkannya dari Sholatku

3. Terangkat dari beban dan dosa

Diangkat pena (catatan amal) dari tiga orang : yang tidur sampai ia bangun, dari orang gila sampai sembuh, dari anak-anak sampai berusia baligh “ (HR Abu Daud)

Subhanallah, banyak kan hikmahnya tidur, banyak keutamaan didalamnya. Tapi perlu diperhatikan tidur yang bagaimana sih yang mendapat keutamaan ? maka Islam sudah mengaturnya, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu kita perhatikan terkait waktu tidur

1. Hindari tidur pagi

Ibnul Qayyim berkata: “Di antara perkara yang dibenci di kalangan para salaf, yaitu tidur antara usai shalat Shubuh dan terbitnya matahari. Sebab, waktu-waktu itu adalah saat keberuntungan. Aktifitas yang dikerjakan pada waktu-waktu tersebut memiliki nilai istimewa.

Urwah mengatakan, “Sungguh jika aku mendengar bahwa seorang itu tidur di waktu pagi maka aku pun merasa tidak suka dengan dirinya”. [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah no 25442 dengan sanad yang sahih].

Pagi hari hindarilah aktivitas tidur, kerjakanlah amal sholeh lainnya, dengan bekerja, berdagang, belajar dan lain sebagainya. Karena sungguh banyak keberkahan lainnya.

Dari Shakhr bin Wada’ah al Ghamidi, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa: “Ya, Allah! Berkahilah umatku pada pagi harinya”.

Jika mengirim pasukan ekspedisi atau pasukan perangnya, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus mereka di pagi hari.

Dan Shakhr adalah seorang pedagang. Maka ia mengirim dagangannya pada pagi hari. Dia menjadi kaya dan hartanya melimpah”.

Di riwayat lain :

Telah diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, ia melihat seorang anaknya tidur pada waktu pagi. Maka ia membangunkannya dengan kakinya, seraya berkata : ”Bangun, engkau tidur saat Allah membagi rejeki untuk hamba-hambaNya”

Selain kita manfaatkan waktu pagi ini dengan pekerjaan juga bisa kita isi dengan berdzikir, membaca Al Qur’an atau menghafal Al Qur’an. Dalam riwayat disebutkan : “Iya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya tidak beranjak dari tempat duduknya setelah shalat shubuh hingga terbit matahari. Apabila matahari terbit, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri (meninggalkan tempat shalat). Dulu para sahabat biasa berbincang-bincang (guyon) mengenai perkara jahiliyah, lalu mereka tertawa. Sedangkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya tersenyum saja.” (HR. Muslim no. 670)

2. Beberapa waktu tidur yang perlu diperhatikan

Diantara beberapa waktu tidur kita, perlu kita ketahui bersama apakah akan membawa manfaat atau malah sebaliknya. Dalam sebuah riwayat disebutkan : Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Amr bin al ‘Ash Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Tidur ada tiga macam. Tidur orang rusak, tidur orang berakhlak, dan tidur orang dungu.  Adapun tidur orang yang rusak kepribadiannya adalah tidur pada waktu dhuha, saat orang-orang menyelesaikan urusan-urusan mereka, sementara ia terlelap dalam tidurnya. Tidur orang yang bermoral, adalah tidur qailulah ketika pertengahan hari. Dan tidur orang yang pandir adalah tidur ketika waktu shalat datang”. (HR Baihaqi dalam Asy-Syuab)

3. Tidur siang

Al-Munawi berkata: “Al-Qailulah adalah tidur pada pertengahan siang ketika hampir waktu zawal (tergelincir matahari) sebelum atau selepas.”

Rasulullah SAW bersabda : “Berqailulahlah kamu semua, kerana sesungguhnya syaitan tidak berqailulah.” (HR Abu Nuaim) – dihasankan oleh Albani
Anas bin Malik  berkata :  Mereka (para sahabat) dulu biasa melaksanakan shalat Jum’at, kemudian istirahat siang.” (HR Bukhori)

Dalam sebuah kajian ilmiah (Afrizal Muttaqien, S.Si, CPNLP, CHt.) didapatkan beberapa manfaat tidur siang, diantaranya :
    a. Meningkatkan kewaspadaan, ingatan atau memori, kemampuan motorik, pengambilan keputusan
        dan semangat. (David Dinges)
    b. Menyingkirkan kantuk di siang hari tanpa mengganggu tidur malam hari. (Jim Horne)
    c. Memberikan ketenangan. (Dr. Roger Rosa)

4. Hindari tidur sore

Rasul bersabda : “Barang siapa yang tidur setelah shalat Ashar lalu akalnya rusak maka janganlah dia menyalahkan kecuali dirinya sendiri” ( Silsilah Dhoifah Al bani )
*kembali ke hukum asal yaitu mubah karena larangan kurang kuat

5. Hindari tidur sebelum Isya’

Dari Abu Barzah : Rasulullah SAW tidak menyukai tidur sebelum isyak dan berbincang-bincang (tanpa keperluan) setelahnya (HR Tirmidzi )

6. Segera tidur ba’da Isya’

Tentunya apabila setelah isya ada hal bermanfaat yang dibolehkan menurut syariat, boleh tetap menunda tidur agak malam. Akan tetapi ada hadist yang menyatakan bahwa “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” [Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]

Hikmahnya tentu saja akan memudahkan kita bangun untuk qiyamul lail dengan izin Allah. Ketika kita tidur terlalu larut, maka akan membuat kita berat melakukan amal ketaatan ketika disepertiga malam akhir.

7. Hindari tidur saat khutbah Jum’at


“Jika salah seorang dari kalian merasa ngantuk di masjid hari Jum’at, hendaklah ia berpindah dari tempat duduknya ke tempat lain.” (HR. Abu Dawud)

Begitu indahnya islam memuliakan pengikutnya, pengamalan disetiap waktunya memiliki banyak hikmah didalamnya khususnya dalam hal tidur. Tidak hanya dalam urusan waktu tidur saja namun juga tempat kita tidur islam sudah menunjukkan yang terbaik, yang akan membawa manfaat bagi kita. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa makruh hukumnya tidur di atas rumah yang tak beratap. Dimakruhkan tidur di atas rumah yang tidak bertembok, berdasarkan sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa yang tidur di atas atap rumah yang tidak memiliki tembok atau atap rumah yang tidak mempunyai pembatas apapun untuk mematasi kakinya maka jaminan telah terlepas atas dirinya… (HR Bukhori)

Diantara beberapa adab saat akan tidur adalah :

1. Memastikan lampu padam

"Padamkanlah lampu-lampu pada waktu malam apabila kalian hendak akan tidur dan tutuplah pintu-pintu .. (HR Bukhori Muslim )

2. Berwudhu

"Apabila engkau mendatangi tempat tidurmu maka hendaklah engkau berwudhu' seperti wudhu'mu untuk shalat (HR Bukhori Muslim)

Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana hadits: “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)

3. Sholat Witir

Abu Hurairah : Rasulullah SAW mewasiatkan kepadaku 3 hal : puasa 3 hari setiap bulan, dua rekaat sholat dhuha dan witir sebelum tidur (HR bukhori Muslim)

Dari Abu Hurairah ra berkata : “Kekasihku yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepadaku tiga wasiat: (1) berpuasa tiga hari setiap bulannya, (2) mengerjakan dua rakaat shalat Dhuha, (3) mengerjakan witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1981)

4. Merapikan tempat tidur terlebih dahulu

"Apabila salah seorang di antara kalian ingin tidur di atas kasurnya maka hendaklah dia menggerak-gerakkan (membersihkan) kasurnya bagian dalam sarungnya sebab dia tidak mengetahui apa yang ditinggalkan di belakangnya…". (HR Bukhori Muslim)

5. Berdzikir dan berdoa terlebih dahulu

"Tidaklah seorang muslim tidur malam dengan berzikir dan bersuci lalu bangun pada waktu malamnya, kemudian meminta kepada Allah kebaikan dunia dan akhirat kecuali Allah akan mengabulkan permohonannya (HR Abu Daud )

Bacaan dzikir lainnya yang sudah terkenal biasa kita tahu yaitu:
Membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas. Caranya, baca surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas satu kali lalu ditiupkan ke telapak tangan. Pergunakan telapak tangan tersebut guna mengusap seluruh tubuh dari wajah, tangan, kaki sampai area area yang bisa dijangkau. Selepas mengusap, baca lagi surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas lalu usapkan hingga total 3 kali. (HR. Al-Bukhari no. 5017 dan Muslim no. 2192, Malik dalam al-Muwaththa’, Abu Dawud no. 3902, at-Tirmidzi no. 3402, Ibnu Majah no. 3529, dan an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 793)

Membaca Ayat Kursi alias Quran Surat Al Baqarah 255 sebanyak satu kali. (HR. Al-Bukhari no. 2311/ Fat-hul Baari V/487)

Dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh,berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam “Barangsiapa membaca dua ayat tersebut pada malam hari, maka dua ayat tersebut telah mencukupkan-nya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Surat Al Kafirun,berdasarkan sebuah hadits yang mengisahkan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mengajarkan sahabat Naufal untuk membaca surat Al Kafirun sebelum tidur (HR Abu Dawud, Ahmad, dan At Tirmidzi).

Surat Al Mulk dan As Sajdah, hal ini berdasarkan penjelasan sahabat Jabir bin Abdillah, beliau berkata, “Tidaklah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam tidur sampai beliau membaca alif lam mim tanzilus sajdah (surat As Sajdah) dan Tabarokalladzi biyadihil mulk (surat Al Mulk)” (HR Bukhari).

Dalilnya, dari Hudzaifah, ia berkata, “Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari no. 6324)

6. Tidur dengan posisi miring ke kanan

Rasulullah menjelaskan posisi tidur yang tepat, “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710). Dalam riwayat lain, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)

7. Hindari tidur dengan tengkurap

Rasulullah menggambarkan : “ itu adalah tidurnya penghuni neraka “ . “ itu adalah tidur yang membuat Allah marah “

Rasulullah telah melarang tidur tengkurap, Silakan teman teman perhatikan hadist berikut, “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)

8. Apabila saat tidur mimpi buruk

"Apabila salah seorang di antara kalian melihat mimpi yang tidak disukainya maka hendaklah dia meludah ke sebelah kirinya tiga kali dan berlindunglah kepada Allah dari setan tiga kali, lalu hendaklah dia berpindah dari posisinya yang semula (HR Ibnu Majah)

Sedangkan saat bangun dari tidur beberapa adab yang harus kita ketahui adalah Rasulullah SAW  menceritakan: “Setan mengikat pada tengkuk setiap orang diantara kalian dengan tiga ikatan (simpul) ketika kalian akan tidur. Setiap simpulnya ditiupkanlah bisikannya (kepada orang yang tidur itu): 'Bagimu malam yang panjang, tidurlah dengan nyenyak.' Maka apabila (ternyata) ia bangun dan menyebut nama Allah Ta’ala (berdoa), maka terurailah (terlepas) satu simpul. Kemudian apabila ia berwudhu, terurailah satu simpul lagi. Dan kemudian apabila ia sholat, terurailah simpul yang terakhir. Maka ia berpagi hari dalam keadaan segar dan bersih jiwanya. Jika tidak (yakni tidak bangun sholat dan ibadah di malam hari), maka ia berpagi hari dalam keadaan kotor jiwanya dan malas (beramal shalih).” (Muttafaqun ‘alaih)

Demikian beberapa penjelasan terkait adab atau akhlak saat kita akan tidur dan saat bangun tidur. Semoga dapat menambah wawasan keilmuan kita dan menjadi motivasi kita untuk mengamalkannya dan meraih fadhilah dan manfaatnya.

Aamiin ya Rabb.

Pakem, 3 Januari 2018 - AM