Assalamu'alaikum ^_^

Yuk kita perbanyak membaca buku dan mendengarkan kajian, Let's Fastabiqul khoirot !

Saturday, April 29, 2017

Nsyid #15 - Surat Cinta Untuk Starla : Virgoun



Teruntuk kamu hidup dan matiku
Aku tak tahu lagi harus dengan kata apa aku menuliskannya
Atau dengan kalimat apa aku mengungkapkannya
Karna untuk kepergian kalinya
Kau buat aku kembali percaya akan kata cinta
Dan benar bahwa cinta masih berkuasa diatas segalanya
Ketika hati yang mudah rapuh ini
Diuji oleh duniawi diuji oleh materi
Untuk kesekian kali lagi lagi dan lagi

Kutuliskan kenangan tentang
Caraku menemukan dirimu
Tentang apa yang membuatku mudah
Berikan hatiku padamu

Takkan habis sejuta lagu
Untuk menceritakan cantikmu
Kan teramat panjang puisi
Tuk menyuratkan cinta ini

Telah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena tlah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu

Aku pernah berpikir tentang
Hidupku tanpa ada dirimu
Dapatkah lebih indah dari
Yang kujalani sampai kini

Aku slalu bermimpi tentang
Indah hari tua bersamamu
Tetap cantik rambut panjangmu
Meskipun nanti tak hitam lagi

Bila habis sudah waktu ini
Tak lagi berpijak pada dunia
Telah aku habiskan
Sisa hidupku hanya untukmu

Dan tlah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena tlah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu

Untukmu
Hidup dan matiku

Bila musim berganti
Sampai waktu terhenti
Walau dunia membenci
Ku kan tetap disini

Bila habis sudah waktu ini
Tak lagi berpijak pada dunia
Telah aku habiskan
Sisa hidupku hanya untukmu

Tlah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena tlah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu

Karena tlah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu

#untukmu #bersamamu #sabar

Friday, April 28, 2017

Diary #27 - Surga Hidupku


Akhir menjelang bergantinya bulan, akhir dari semua kerinduan_ungkapku

Tak ada alasan untuk meninggalkan rindu melainkan kata iman_terangku

Mengenalmu dengan segala perjuanganmu menjaga iffah dan izzah,
membuatku menjadi kuat dalam ingat dan taat_ungkapku

Terkadang rasa untuk memilikimu muncul bersama goresan penamu_jelasku

Semua itu muncul karena semesta rasa yang merekah indah didalam hati,
bersama rasa cinta pada yang Maha Mencintai_bisikku

Berharap dirimu mampu membersamaiku dalam jalan dakwah berliku_mimpiku

Menjadi surga hidupku_do'aku

Ku tetap bersabar untuk sementara waktu,
mendoakanmu dari sini, dalam hati, sepenuh hati ^_^

#sabar
AM, Yogyakarta 29 April 2017

Source picture : https://www.inspirasi.co/lenterasukma

Wednesday, April 26, 2017

Hikmah #20 - Menjadi Yang Terbaik Diantara yang Baik


Allah subhanallahu wata'ala berfirman dalam Qs. Al Ahzab ayat 33 : Sungguh, laki laki dan perempuan muslim, laki laki dan perempuan yang mukmin, laki laki dan perempuan yang tetap dalam taatnya, laki laki dan perempuan yang benar, laki laki dan perempuan yang sabar, laki laki dan perempuan yang khusyuk, laki laki dan perempuan yang bersedekah, laki laki dan perempuan yang berpuasa, laki laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan yang pahala yang besar.

Dalam islam kita diajarkan untuk senantiasa berjuang, berjihad dijalan Allah subhanallahu wata'ala dengan jihad yang penuh dengan kesungguhan. Bersungguh sungguh menjadi seorang muslim yang kaffah, yang senantiasa berusaha menjadi baik diantara yang baik.

Seorang muslim yang kaffah ia akan menjalankan segala perintah Allah subhanallahu wata'ala dan menjauhi larangannya serta mengamalkan sunnah Nabi Muhammad Sallahu 'alaihi wasallam. Maka Mereka yang memiliki semangat kaffah, semangat fastabiqul khoirot, tidak akan puas dengan amalan yang baru ia lakukan, ia akan terus meningkat, berusaha meningkat setingkat.

Seperti pada ayat yang telah Allah firmankan diatas, bahwa setiap karakter atau kepribadian seorang laki dan perempuan muslim yang Allah subhanallahu wata'ala sebutkan tersebut bukanlah hal yang berdiri sendiri sendiri. Satu dengan yang lainnya adalah sebuah rangkaian, tahapan untuk puncaknya adalah untuk mendapatkan ampunan dan pahala yang besar yaitu surga.

Tingkatan yang pertama adalah muslim. Setiap hamba yang bersaksi bahwa Allah subhanallahu wata'ala adalah Tuhan yang Maha Esa dan Nabi Muhammad Sallahu 'alaihi wasallam adalah utusan Allah subhanallahu wata'ala, kemudian mengamalkan ibadah wajib yaitu sholat maka mereka sudah tergolong menjadi seorang yang muslim. Banyak di sekitar kita orang muslim yang hanya mengaku agamanya muslim, kesehariannya tidak menunjukkan sifat seorang muslim yang menjalankan ibadah sholat. Perilakunya tidak memberikan keselamatan, ketenangan pada sekitarnya, maka yang demikian itu tergolong bukan orang muslim dihadapan Allah subhanahu wata'alaa.

Tingkatan selanjutnya adalah mukmin. Mukmin adalah hamba Allah subhanallahu wata'ala yang mengimani ke enam rukun iman. Mereka percaya dan yakin akan kehidupan akhirat. Sehingga rasa tersebut tercermin dalam segala tindak tanduknya  yang selalu memperhatikan baik buruknya. Pada tingkatan ini juga bisa jadi iman seseorang itu dusta atau munafiq. maka kita harus senantiasa berlindung pada Allah subhanahu wata'alaa atas godaan syaitan yang senantiasa membisikkan kefuturan dan kekufuran, naudzubillah.

Selanjutnya, orang yang mukmin akan meningkat setingkat lagi menjadi orang yang taat atau muttaqin, hamba Allah subhanahu wata'alaa yang bertaqwa adalah hamba yang senantiasa berusaha untuk meyakini dan mengamalkan segala keyakinannya itu dalam kesehariannya. Baik dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangannya. Qur'an dan sunnah senantiasa menjadi pedoman dalam melangkah. Ketaatannya pada Allah dan Rosul senantiasa menghiasi setiap tindak tanduknya. namun lagi lagi, dalam hal ini masih banyak umat islam yang mengaku muslim, mukmin dan muttaqin, tapi segala amalannya masih mengikuti kata kyainya, syeikhnya yang sering kali tidak ada dasarnya, mengarang sendiri, yang kemudian beralasan "elek e opo". Padahal apa yang dilakukan itu jelas jelas tidak berdasar qur'an dan sunnah. Maka hama Allah yang muttaqin, yang lurus ketaatannya hanya kepada Allah subhanahu wata'alaa dan rosulnya adalah lebih dari hamba Allah yang muslim dan mukmin,

Lalu tingkatan diatas hamba yang muttaqin adalah hamba Allah subhanahu wata'alaa yang shodiq. Seperti pembahasan sebelumnya. ketaatan yang membawa keberkahan, kemuliaan dan keselamatan adalah ketaatan yang benar, yang berlandaskan qur'an dan sunnah.  Maka disinilah letak pentingnya "ngaji". Mempelajari Al Qur'an dan As Sunnah. Namun kebenaran yang dimaksud adalah benar atau sesuai antara hati, pikiran dan perbuatan, ketiganya haruslah selaras. Bukan ketika hati berkata A, otak berfikir B dan perbuatannya C. Jadi taat yang Allah ridhoi adalah ketaatan yang benar, benar apa yang dia rasa, apa yang dia fikirkan dan benar perbuatannya. Allah subhanahu wata'alaa berfirman dalam Qs. Al Hujurat ayat 15 : Sesungguhnya orang orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan RosulNya kemudian mereka tidak ragu ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya dijalan Allah. Mereka itulah orang orang yang benar.

Dalam pengamalannya, hamba allah yang benar iman dan taqwanya, Allah subhanahu wata'alaa akan menguji dengan cobaan. Cobaan tersebut Allah berikan untuk menguji imannya benar atau tidak, taqwanya benar atau tidak. Maka tingkatan selanjutanya adalah hamba Allah yang sabar. Kesabaran yang dimaksud adalah tetap dalam Islam, Iman, Taqwa dan Benar. Dia sama sekali tidak goyah ketika harus mendapatkan ujian dari diri sendiri, keluarga, teman temannya, masyarakat. Tetap Allah dan Rosul menjadi penolongnya, keyakinannya itulah yang membuat dia senantiasa bersabar untuk tetap mengikuti jalan yang lurus, yaitu islam (Al Qur'an dan As Sunnah).

Setelah Sabar, tingkatan selanjutnya adalah Khusyu'. Hamba Allah yang khusyu' sudah pasti dia itu islam, beriman, bertaqwa, shodiq dan sabar. Kenapa ? karna mereka itu senantiasa yakin akan ada kehidupan akhirat dan dengan keyakinannya itu menghasung dia untuk senantiasa mentaati Allah dan RosulNya lalu bersabar atas apapun yang terjadi. Allah subhanahu wata'alaa berfirman dalam Qs. Al Baqarah ayat 45 - 46 : "Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat kecuali bagi orang orang yang khusyu' ; yaitu mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepadaNya.

kemudian dengan kekhusyu'annya itulah, menjadikan hamba yang satu ini meningkat lagi menjadi hamba yang gemar berinfaq, bersedekah, berbagi rizki kepada saudaranya yang membutuhkan, ikut andil dalam perjuangan dakwah islam. Allah subhanahu wata'alaa berfirman dalam Qs. Al Baqarah ayat 254 : Wahai orang orang yang beriman ! Infaqkanlah sebagian rezeki yang telah kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi syafa'at. Orang orang kafir itulah orang yang zalim.

Selanjutnya, setelah bersedekah yang merupakan amal sholeh amwal dengan harta benda, maka kemudian akan meningkat lagi untuk bisa menjadi hamba Allah subhanahu wata'alaa yang dapat beramal dengan anfus (jiwa) yaitu dengan menjadi hamba yang rajin berpuasa. Dan memang benar adanya dalam perjalana jihad fiisabilillah harta lebih didahulukan dari pada jiwa, seperti dalam firman Allah subhanahu wata'alaa Qs. As Saff ayat 11 : "Yaitu kamu beriman kepada Allah dan RosulNya dan berjihad dijalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui". Meskipun demikian antara harta dan jiwa tidak dapat dipisahkan, maka keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan dalam menjalankan ketaatan kepada Allah dan Rosulnya. maka hamba Allah subhanahu wata'alaa yang berjuang tidak hanya dengan harta tapi juga dengan jiwanya ia akan lebih tinggi derajatnya disisi Allah subhanahu wata'alaa.

Tingkatan selanjutnya menjadi hamba Allah subhanahu wata'alaa yang beramal bi amwal (harta) wa amfus (harta) adalah hamba Allah yang senantiasa menjaga kehormatannya.  Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam Qs. An Nur ayat 30 - 31 : Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." ; Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) Nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau  budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Dan salam sebuah hadits disebutkan, “Barang siapa yang bisa menjamin untukku apa yang ada di antara dua rahangnya (lisan), dan yang ada di antara kedua pahanya (kemaluan) maka aku akan menjaminnya masuk syurga” (Muttaqun ‘alaih dari Sahl bin Saad radhiyallahu ‘anhu).

terakhir, tingkatan yang paling tinggi diantara yang lain adalah hamba Allah yang dia islam, juga beriman, bertaqwa, shodiq, bersabar, yang khusyu', rajin bersedekah dan berpuasa, lalu senantiasa menjaga kehormatannya serta selalu mengingat Allah subhanahu wata'ala (dzikrullah) atau dalam bahasa lain hamba Allah yang beristiqomah. Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam Qs. Fushilat ayat 30 : “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.” dan di ayat lain Allah subhanahu wata'ala juga berfirman dalam Qs. Al Ahqof ayat 13 - 14 : “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” .

Begitulah ke sepuluh karakter hamba Allah yang kaffah, yang selalu berusaha menjadi yang terbaik diantara yang baik. Semoha kita senantiasa diberikan petunjuk untuk senantiasa istiqomah di jalanNya. Aamiin ya Rabb

Wallahu 'alam bisshowab.

Source Picture : www.inspirasi.co/lenterasukma

AM, Yogyakarta, 27 April 2017

Monday, April 24, 2017

Hikmah #19 - Kemuliaan Hidup Seorang Muttaqin


Bismillahirrahmanirrahim

Kita sebagai seorang hamba yang oleh Allah subhanahu wata'ala diberikan modal waktu, yang kita bebas menggunakannya, mari kita gunakan untuk meningkatkan ketaatan, ketaqwaan kepada Allah subhanahu wata'ala.

Jangan sampai kita mencoba untuk hidup bebas meskipun sebentar. Karena segala sesuatu itu meningkat setingkat demi setingkat. Sehingga apabila ada perbuatan buruk terus dilakukan, maka yang buruk tersebut akan menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan.

Berbeda dengan waktu itu kita gunakan untuk hidup taat. Senantiasa bersungguh sungguh dalam mentaati perintah Allah subhanahu wata'ala dan menjauhi larangannya, menahan nafsu dunia, maka sungguh Allah subhanahu wata'ala telah berjanji akan membalas kita, mengganti segala kesabaran kit dalam taat tersebut dengan surgaNya.

Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam Qs. Al Imran ayat 15 : katakanlah "Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian  itu ?" Bagi orang orang yang bertaqwa (tersedia) disisi Tuhan mereka surga surga yang mengalir dibawahnya sungai sungai, mereka kekal didalamnya, dan pasangan pasangan yang suci serta rida Allah. Dan Allah Maha Melihat hamba hambaNya.

juga dalam Qs. Ad Dzariyat ayat 15 : Sesungguhnya orang orang yang bertaqwa berada didalam taman taman (surga) dan mata air.

Subhanallah, betapa besar kasih sayang Allah subhanahu wata'ala.
Maka harus selalu kita ingat bahwa dunia ini ibarat setetes air yang diambil dari luasnya lautan samudra. Sangat tidak sebanding dari segala halnya. Apabila nikmat dunia ini diibaratkan sebesar sayap nyamuk saja maka Allah subhanahu wata'ala tidak akan memberi nikmat pada umat yang kafir. (naudzubillah). Berarti tidak hanya sangat sedikit tapi sangat tidak berharga kesenangan, kemewahan dunia ini. Maka tidak sepantasnya kita tergoda dan terlena oleh nikmat dunia sehingga melupakan kita pada kehidupan di akhirat.

Untuk itu hidup yang sementara ini kita manfaatkan sebaik mungkin, waktu yang sudah kita lewati tidak dapat diputar kembali. Waktu yang masih tersedia kita gunakan untuk memperbanyak amal sholeh, menuntut ilmu, mentadaburi Al Auqr'an dan As Sunnah, dengan kesungguhan dan keistiqomahan.

Setelah kita mengetahui ilmunya maka selanjutnya kita amalkan dalam kehidupan sehari hari, "isyhaduu biana muslimuun". Sehingga dengan begitu kita akan mendapatkan predikat Muttaqin oleh Allah subhanahu wata'ala. Hamba Allah subhanahu wata'ala yang paling mulia disisi Allah subhanahu wata'ala. Siapapun kita, apapun pekerjaan kita, di hadapan Allah subhanahu wata'ala kita adalah hamba Allah subhanahu wata'ala yang Muttaqin. Peneliti yang muttaqin, Ibu rumah tangga yang muttaqin, petani yang muttaqin, penjahit yang muttaqin, dan sebagainya.

Ciri orang yang muttaqin adalah "Muroqobatullah" (Senantiasa merasa diawasi oleh Allah subhanahu wata'ala). Dengan sifat ini hamba yang muttaqin akan senantiasa berhati hati dalam segala hal, ia akan selalu berfikir sebelum bertindak, ia selalu yakin akan ada kehidupan di akhirat yang nantinya segala amal perbuatan kita di dunia ini akan dimintai pertanggungan jawab oleh Allah subhanahu wata'ala. Semua perbuatan kita akan dibalas oleh Allah subhanahu wata'ala, di akhirat selamanya.

Maka dengan semangat ketaatan, ketaqwaan dan sifat muroqobatullah tersebut kana menjadikan hamba tersebut muslim yang kaffah, muslim yang secara keseluruhan menerima islam dan mengamalkannya. Tidak pilih pilih dalam belajar dan dalam pengamalan. Dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun. Semua ia kerjakan ikhlas hanya mengharap ridho Allah subhanahu wata'ala.

Harus juga selalu kita ingat bahwa kita dijadikan oleh Allah subhanahu wata'ala  sebagai seorang khalifah (pemimpin) baik pemimpin bagi diri kita masing masing, maupun bagi orang orang disekitar kita, yang kemudian kepemimpinan kita tersebut akan juga dimintai pertangungan jawab di akhirat kelak.

Hamba Allah subhanahu wata'ala yang bertaqwa akan senantiasa menyambut gembira setiap seruan kebaikan, bahkan tidak hanya amalan wajib, amalan sunnahpun mereka berlomba lomba untuk mengamalkannya (fastabiqul khoirot).

Ciri orang yang bertaqwa yang oleh Allah subhanahu wata'ala akan diberikan balasan surga dengan segala kenikmatannya (Qs. Al Imran ayat 15) adalah mereka yang senantiasa menginfaqkan hartanya dijalan Allah subhanahu wata'ala  dan senantiasa memohon ampun kepada Allah subhanahu wata'ala. Allah subhanahu wata'ala  berfirman dalam Qs. Al Imran ayat 17 : (juga) orang orang yang sabar dan orang orang yang benar dan orang orang yang taat dan orang orang yang menginfaqkan hartanya dan orang orang yang memohon ampun pada waktu sebelum fajar (sahhur).

Ciri lain hamba Allah subhanahu wata'ala yang bertaqwa adalah :
1. Sedikit sekali tidur diwaktu malam (Qs. Ad Dzariyat ayat 17)
2. Pada akhir malam bangun dan memohon ampun kepada Allah subhanahu wata'ala (Qs. Ad Dzariyat ayat 18)
3. Harta bendanya mereka infaqkan kepada kaum miskin baik yang meminta minta maupun yang tidak meminta minta (Qs. Ad Dzariyat ayat 19)

Sehubungan dengan point ke 3 tersebut, Allah subhanahu wata'ala juga berfirman dalam Qs. Al Munafiqun ayat 9 : "Wahai orang orang yang beriman ! Janganlah harta bendamu, anak nakamu melalaikan kamu dari mengingat Allah dan Barang siapa berbuat demikian maka mereka itulah orang yang rugi"

Allah juga berfirman dalam Qs. Saba' ayat 39 : Katakanlah "Sungguh Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki diantara hamba hambaNya" Dan apa saja yang kamu infaqkan Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi Rezeki yang terbaik.

Apa yang telah Allah subhanahu wata'ala firmankan tersebut sungguh benar adanya.
Seperti yang telah Allah subhanahu wata'ala tegaskan dalam Qs, Al Baqarah ayat 2, bahwa semua firman yang telah Allah subhanahu wata'ala wahyukan dalam Al Qur'an ini adalah "Laa roiba fiih" tidak ada keraguan didalamnya. Petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

Hamba yang Muttaqin akan senantiasa mengisi setiap waktu dalam hidupnya dengan ingat dan taat pada Allah subhanahu wata'ala. Menjalankan segala amal sholeh ikhlas hanya mengharap ridho Allah subhanahu wata'ala. Senantiasa menata hati, membuka hati untuk tulus meneriman semua kebenaran dan tulus mengamalkan kebaikan. Tiada hari tanpa kebaikan.

Hamba Allah yang senantiasa merusaha membersihkan hati mereka, sungguh akan Allah subhanahu wata'ala selamatkan dari adzab neraka (kehinaan hidup di akhirat) dan sungguh akan Allah subhanahu wata'ala dekatkan pada surga (Qs. As Syu'ara ayat 89 dan 90)

Wallahu 'alam bisshowab.
AM, Yogyakarta, 25 April 2017

source picture : www.inspirasi.co/lenterasukma

Diary #26 - Senjaku


Senjaku adalah menunggu sinarmu yang mulai memudar malu
Menatap indah lukisan semesta rasa tanpa bisa meraihmu

Senjaku adalah menunggumu tenggelam untuk esok terbit lagi
hingga ku terlelap diruang hampa dan lupa bahwa kau pernah singgah di sudut hati ini

Entahlah...
Mungkin Dia menakdirkan kita untuk bertemu
dalam sajak sajak  rindu,
seperti engkau yang selalu menerangiku,
tanpa bisa ku menggapaimu...

Tetaplah tersenyum bersama lukisan semesta rasa.
Ku sadari, semakin ku palingkan wajahku ke yang Maha Kuasa,
dan mendekat pada Dzat yang Maha Merasa,
maka semakin bulat keyakinanku pada sinarmu,
Cahaya rasa yang selalu membuatku setia menunggu,
menikmati setiap indahnya akhlakmu untuk sementara waktu.

Sampai esok kita bisa menjalani hari bersama,
sehidup sesurga dengan cinta, kasih dan ridhoNya.

#sabar


AM, Yogyakarta 24 April 2017, 20.30 WIB
source picture : google

Thursday, April 20, 2017

Diary #25 - Es Buah


Di zaman ketika godaan begitu mudah menjumpai dan dijumpai, betapa pentingnya merenungi hadits ini : "Jika salah seorang dari kalian terpikat oleh seorang wanita dan timbul gejolak hasrat di dalam hatinya, maka segeralah dia pulang pada istrinya dan tumpahkanlah kehendak syahwatnya itu pada istrinya. Karena yang demikian itu dapat menepis apa yang mengganggu jiwanya" (HR. Muslim No. 2492)

Dalam riwayat lain ada tersurat, "Karena pada istri kalai terdapat segala yang ada pada wanita yang dijadikan penggoda oleh syaithan itu, hanya saja lebih suci lagi berpahala". Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Nabi Sallahu 'alaihi wasallam mengamalkan sebelum pada para sahabat, yakni beliau mendatangi Ibunda kita Zainab binti Jahsy yang sedang menyamak kulit, lalu seusainya bersabda pada para sahabat dalam kedaaan rambut masih basah bekas mandi janabah.

Inilah kesetiaan sejati. Bukan tak pernah tergoda. 
Melainkan tahu dan mau bahwa penyelesaian segala godaan itu 
adalah yang halal dan mulia disisi Allah Subhanahu wata'alaa. 

Apa hubungan pelajaran ini dengan es buah ? Nah ini, ternyata bahkan ia dapat diambil ibrahnya bagi para jomblo yang biasanya diejek "Lha kalau jomblo kalau tergoda disuruh pulang terus bertemu siapa ?" Mari perhatikan saat kita berpuasa. Siang siang bukankah es buah itu tampak begitu jelita ? panas panas bukankah es campur itu terlihat sangat menggoda ? Haus haus bukankah es cendol itu amat menggairahkan ?

Tapi bersabarlah sejenak (#sabar ^,^) 
Nanti begitu maghrib tiba, sungguh segelas air putih pun telah dapat mendamaikan raga dan jiwa. Serius !!!. Segelas air putih saja. Masyaallah.

Jadi meski es buah, es campur, es cendol yang penampilannya aduhai itu amat menggoda mata, Allah subhanahu wata'ala kuasa untuk mengaruniakan sakinah pada kita nantinya dengan segelas air putih bersahaja. Kecantikan es buah, kemolekan es campur dan keseksian es cendol mudah dikalahkan oleh keshalihahan air putih yang tampil dengan kesederhanaannya. Maka kenali prioritas kita dalam menemukan jodoh kita.

Saya yakin, ketika kita bersyukur pada Allah subhanahu wata'alaa, dan bersabar dengan segala ikhtiar dalam menjemut bahagia, maka Allah subhanahu wata'alaa akan menambah nikmatNya kepada kita, sehingga apa yang kita harapkan akan Allah subhanahu wata'alaa berikan bahkan tidak bisa jadi tidak air putih melainkan jus alpukat (hehe... favorit saya), atau susu cokelat yang subhanallah hadirnya tidak hanya membahagiakan tapi juga menyehatkan iman dan taqwa kita.

Sekarang saya atau antum mungkin merasakan hal yang sama, sudah semakin berat rasanya menahan semua godaan dan ujian akhir zaman. Memang solusi yang paling ahsan adalah segera menikah. Menikah dengan siapa ? Hasbiyallah... Cukuplah bagi Allah yang Maha Tahu untuk memilihkan kita pasangan yang terbaik untuk kita. Kita boleh berkeinginan, tapi segala harapan dan doa yang kita panjatkan haruslah lurus dan ikhlas, hanya mengharap ridho Allah subhanahu wata'alaa. Kuatkan ingat dan taat kita kepada Allah subhanahu wata'alaa...

Yakinlah Aaam....
dan yakinlah saudara saudaraku semua...
Saya teringat saat mengikuti grand final yang sering saya jalani, selalu dan selalu saya bertawakal ada Allah subhanahu wata'alaa saya mungkin punya mimpi, ingin mendapatkan juara satu, tapi yang saya lakukan tidak hanya memimpikannya saja, namun saya berusaha dengan segenap usaha dan doa, menjalani ujian dengan sebaik baiknya.

Kitapun juga, mari kita isi waktu sendiri kita dengan berdzikir, mendekat kepada Allah subhanahu wata'alaa, menghiasi pagi dan siang kita dengan amalan sholeh yang berhiaskan akhkul karimah, dan kita basahi malam malam kita dengan muhasabah, beribadah dan berdoa kepadaNya. Untuk sementara waktu kita bersabar dan pada saatnya kelak kita akan dipertemukan dengan seseorang yang terbaik yang telah Allah subhanahu wata'alaa pilihkan. Aamiin

Bersama hidup sesurga #bersamamu #karenaNya #sabar

AM - Jumat, 21 April 2017
Terinspirasi dari Ustadz Salim A. Fillah dengan tambahan-tambahan sendiri.

Wednesday, April 19, 2017

Diary #24 - Menjemput Bahagia






#sabar #menjemputbahagia

Diary #23 - Mari Menangkan !



Source : Suara Cerita
Suara : Dokter Fina
Cerita : Kurniawan Gunadi
Backsound : Ryan - Guilty

Mari Menangkan !

Setiap fase dalam hidup kita adalah ujian. Ujian tiada henti yang bila kita mampu lulus dari setiap ujian itu, kita akan tumbuh menjadi orang yang lebih baik. Tumbuh seiring meningkatnya pemahaman hidup kita serta kemampuan kita mengendailkan diri terutama mengendalikan perasaan kita.

Dan kita menyadari bahwa ujian berikutnya segera datang. Hari ini, ujian yang hampir setiap hari datang di fase ini adalah ujian perasaan. Entah itu datang dari orang lain atau bahkan kita sendiri yang menciptakannya.

Kita bisa memenangkan ini semua. Dan aku berharap kamu pun bisa memenangkan ujian ini. Ujian yang mungkin sedang datang bertubi-tubi setiap hari. Seiring kabar dari teman, seiring usia yang tumbuh, seiring pertanyaan-pertanyaan disekitar kita.

Hari-hari kedepan mari kita isi dengan banyak doa. Juga banyak kesabaran, Karena setiap ujian hidup kita sejatinya akan menambah batas kesabaran hidup kita bila kita bisa melewatinya. Kita akan memenangkan ini semua. Bukan masalah harapan kita tercapai atau tidak, bukan masalah keinginan kita terwujud atau tidak. Kita akan percaya bahwa hasil tidak akan pernah mengkhianati sebuah proses. Kita juga percaya bahwa semua jawaban doa adalah iya. Kita juga percaya bahwa kita akan menang. Kita akan tersenyum kemudian hari bahwa ujian ini terlewati dengan baik. Dan kita bisa menjadikankan hari-hari yang sedang berjalan hari ini sebagai sebuah cerita penuh kebijaksanaan untuk anak-cucu kita nanti.


Dan kita akan bersyukur bahwa mungkin tanpa fase/proses ujian ini. Kita mungkin tidak akan menjadi seseorang yang luar biasa nanti.

Mari menangkan ! #sabar #menjemputbahagia


Diary #22 - Terimakasih Telah Menjaga Diri


Source : Suara Cerita
Suara : Dokter Fina
Cerita : Kurniawan Gunadi
Backsound : Tylor Davis - Ost Naruto

Terima Kasih Telah Menjaga Diri

Terima kasih telah menjaga diri, terima kasih juga telah bersedia bersabar. Bersabar terhadap perasaan yang sedang tumbuh, ingin sekali mekar, ingin sekali segera ranum. Akan tetapi, kita masih percaya bahwa untuk menjadi mekar, kita perlu waktu.

Terima kasih karena aku rasa, Allah tetap menjadi yang pertama. Bila kelalaian kita menjaga diri, membuat orang lain berasumsi sedemikian rupa. Semoga kita segera diselamatkan dan ku rasa, Dia pasti segera menyelamatkan.

Terima kasih telah bersedia bersabar. Karena aku pun sedang bersabar menunggu waktumu yang lebih luang. Karena sekarang, begitu banyak kesibukan yang bila kita tidak bersabar dan gegabah. Justru bisa jadi membuat kita salah mengambil keputusan.

Terima kasih telah menjaga diri. Karena aku akan menjagamu dari perasaanku yang sedemikian rupa. Entah bagaimana caranya. Entah harus berdoa seperti apa. Karena kita tahu pasti, salah satu dari kita akan memulai. Dan itu aku. Diwaktu yang nanti akan aku cari tahu entah bagaimana caranya. Karena aku tidak akan membiarkanmu terlalu lama berasumsi. Karena aku tahu, kita benar-benar sedang diuji dengan kehadiran masing-masing. Kita sama-sama menjadi ujian satu sama lain.

Mari menangkan ! #sabar

Ngaji #5 - Berbakti Kepada Kedua Orang Tua


Oleh Ustadz Busroni
Solo, Senin, 3 Juli 2006
Pengajian Gelombang 13 Majlis Tafsir Al Qur'an Pusat

Bismillahirrahmanirrahim

Kita sebagai anak yang masih memiliki orang tua, wajib bagi kita untuk berbakti kepada keduanya. Apabila kita berbakti kepada bapak dan ibu kita, maka Allah subhanahu wata'ala akan mengampuni dosa dosa kita dan akan membalas amalan baik tersebut dengan pahala yang besar.

Apabila kita mengaku bertaqwa namun kita tidak berbakti kepada kedua orang tua kita, maka taqwa kita kepada Allah subhanahu wata'ala akan sia sia, tidak ada nilainya.

Sungguh ridho Allah subhanahu wata'ala bergantung pada ridho orang tua. Murkanya Allah subhanahu wata'ala bergantung pada murkanya orang tua. Apabila kita ingin sukses dunia dan akherat maka berbaktilah kepada kedua orang tua kita, mohon doa restu dari keduanya.

Apabila kita masih memiliki kedua orang tua maka jadilah anak yang sholeh yang dapat menyenangkan hati kedua orang tua kita. Anak yang berakhlak baik, sopan, lembut, berkata baik. Orang yang durhaka kepada orang tua maka ia akan mendapat siksaan dari Allah subhanahu wata'ala baik di dunia maupun di akherat.

Apabila kita membuat orang tua kita menangis karena perbuatan buruk kita, maka sungguh Allah subhanahu wata'ala akan murka dengan kita. Sebaliknya apabila kita dapat membuat orang tua kita tersebut bahagia, maka Allah subhanahu wata'ala akan memberikan keberkahan hidup dalam hidup kita.

Berikut di antara contoh contoh amalan berbakti kepada kedua orang tua :

1. Menghayati tugas orang tua (Qs. Luqman ayat 14).
2. Hormat dalam perbuatan (Qs. AL Isra' ayat 24 ; Qs. Al Isra' ayat 23).
3. Menundukkan diri dihadapan orang tua (Qs. Al Isra' ayat 24).
4. Menjaga kehormatan orang tua (Qs. Yusuf ayat 100).
5. Mengutamakan kepentingan orang tua (Qs. Al Baqoroh ayat 177).
6. Mengutamakan kepentingan ibu dari pada ayah (Qs. Al Ahqaf ayat 15).
7. Menghormati agama orang tua (Qs. Luqman ayat 15).
8. Mengajak orang tua pada tauhid (Qs. Ibrahim ayat 36).
9. Mendukung perjuangan tauhid orang tua (Qs. As Shaffat ayat 102).
10. Menjauhkan diri dari perbuatan syirik orang tua 
     (Qs. Al An'am ayat 108; Qs. Maryam ayat 46 dan Qs. Luqman ayat 15).
11. Tidak mengeraskan suara didepannya (Qs. Al Isra' ayat 23).
12. Memohon ampunan atas dosa dosanya (Qs. Maryam ayat 47).
13. Membetulkan wasiat orang tua yang keliru (Qs. Al Baqarah ayat 182).
14. Mengutamakan wasiat untuknya sebelum anaknya meninggal (Qs. Al Baqarah ayat 180).
15. Melestarikan kebaikannya.
16. Memenuhi kebutuhannya.
17. Memohon kasih sayang Allah subhanahu wata'ala baginya (Qs. Al Isra' ayat 24).
18. Membantu / mendoakan orang tua yang telah wafat dengan amal sholeh.
19. Membantu usaha orang tua.
20. Membantunya menyantuni kerabatnya.
21. Menyambung silaturahmi dengan sahabatnya.
22. Tidak mengingkari nasab orang tuanya (Qs. An Nisa' ayat 1).
23. Berusaha menyenangkan hati orang tua.
24. Tidak masuk kamar orang tua tanpa izin (Qs. An Nur ayat 58).
25. Tidak mendendam kepadanya (Qs. Maryam ayat 47,48).
26. Tidak merasa dapat membalas jasanya.
27. Meminta izin kepada keduanya sebelum berjihad.
28. Membayarkan hutang orang tua apabila telah meninggal.
29. Tidak menyusahkan hatinya.
20. Memohon ampun kepada Allah subhanahu wata'ala atas dosa dosa kedua orang tua.
21. Tidak memanggil nama orang tua dengan panggilan yang kasar.
22. Tidak membunuh orang tua kafir yang memihak musuh Allah subhanahu wata'ala.

Wallahu a'am bisshowab. 
Semoga memberikan semangat bagi kita untuk lebih baik
dalam berbakti kepada kedua orang tua kita. Aamiin.

AM, Yogyakarta 20 April 2017


Tuesday, April 18, 2017

Nasyid #27 - Mewangi Bunga Dunia



Tundukan pandangan mata dan hati kita,
dari gemerlap dunia yang palsu memperdaya jiwa.
Tetaplah dalam ingat dan taat,
istiqomah menjaga diri dalam bingkai iman dan ihsan.
Menjadi yang terbaik dari yang baik
bersamaNya, dengan kuasaNya dan karenaNya

Melangitkan do'a,
merajut asa bersama,
berpasrah hati padaNya,

Cukuplah Allah Subhanahu wata'ala yang Maha Indah,
menghiasi hati ini dengan cinta dan kasihNya.

#sabar




Monday, April 17, 2017

Diary #21 - Bersabar dalam Ikhtiar


Sabar itu indah...
namun tak mudah,
seringkali diwarnai keluh dan kesah,
dan langkah yang sempat patah patah.
Namun, sabar menguatkan ku untuk terus melangkah,
tetap kaffah dalam berjuang fiisabilillah tanpa lelah. #sabar

Sabar sabar dan sabar
ya... itulah kosa kata ukhrowi yang selalu menguatkan hatiku ini,
sudah lama, lebih dari satu bulan lamanya saya tidak aktif menulis di diary,
begitu sibuk dengan agenda agenda di kantor, komunitas, masyarakat dan rencana pribadi.

Benar benar bulan yang yang melelahkan,
semua agenda besar berkumpul dalam waktu bersamaan,
mulai dari rencana saya pindah ke kontrakan (rumah tempat tinggal baru saya),
lalu launching Gubuk Cokelat Merapi, Kunjungan dr PT. TAKII Pusat Jepang,
sampai pada agenda Perwakilan yang juga harus diutamakan.
Belum lagi project mimpi saya membangun sekolah TamanQu dan,
bisnis kebersamaan KioSS (suplier sayur dan sembako warga mta) yang terpaksa pending.

Begitu banyak cerita menarik dalam perjalanan sebulan yang lalu.
Rangkaian nada hikmah pun saya nikmati dengan hati yang lapang,
menerima semua ketetapan Allah Subhanahu wata'ala,
dan selalu yakin bahwa Allah telah memberikan semuanya yg terbaik untuk saya.
Mengisi setiap detik waktu menunggu
dengan rangkaian aktivitas yang senantiasa memupuk rasa rindu.
Rindu untuk berjuang bersama, sehidup sesurga dalam kasih dan ridhoNya.

Tak hanya kabar baik saya dapatkan waktu itu,
namun kabar menyimpang, fitnah dan kritikan pedas pun menghampiri saya,
dan benar benar menguji keteguhan hati dan kesabaran saya.
Alhamdulillah, kehadiranmu senantiasa mengingatkan ku pada kuasa Allah
tetap bersyukur atas nikmat yang telah Allah curahkan,
juga bersabar atas masalah yang mengujiku agar menjadi pribadi yang lebih kuat.

Yakinku, masalah tetap akan selalu datang, dimanapun dan kapanpun
karna itu adalah tanda bahwa kita sedang bergerak,
aktif melangkah dalam jalan dakwah,
yang terpenting bukan seberapa besar masalah,
namun seberapa banyak kita bisa mengambil hikmah dari masalah,
menjadikannya modal untuk terus berbenah,
menjadi hamba Allah subhanahu wata'ala yang istiqomah.

Ku harap kamu disana juga demikian,
senantiasa istiqomah dalam langkah dakwah bersama semesta rasamu.
Bersabar dalam ikhtiar, menjemput bahagia bersamaNya.
Barakallahu fiik.

Semoga Allah memberikan pertolongan kepada kita bersama,
Tetap hamasah menunaikan amanah kita masing masing untuk sementara waktu.
Sampai pada saatnya nanti kita dipertemukan,
berjuang bersama menunaikan amanah,
menjadi kholifah dalam keluarga yang sakinah,
membina generasi muslim yang sholeh dan sholehah.

Aamiin ya Rabb

AM - Yogyakarta, 18 April 2017