Assalamu'alaikum ^_^

Yuk kita perbanyak membaca buku dan mendengarkan kajian, Let's Fastabiqul khoirot !

Tuesday, December 19, 2017

Diary #105 - Ketika Amanah Bertambah


Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu 
[ QS. Muhammad 47:31]

Seiring berjalannnya waktu, sungguh Allah akan menguji para hambanya. Siapapun dia, maka Allah akan mengujinya dengan kenikmatan, kesusahan, kekurangan, kelebihan, kehidupan dan kematian. Juga Allah akan menguji dengan segala sesuatu yang kita miliki, keluarga, anak, harta dan lain sebagainya. Untuk apa ? untuk mengetahui apakah keimanan kita itu shidiq (benar) atau Kadzib (dusta). 

Allah yang membesarkan saya di sebuah keluarga sederhana ini tak terasa begitu cepat tumbuh, saya yang dulu adalah anak kecil yang cengeng, skarang tumbuh menjadi seorang lelaki yang insyaallah dewasa kata teman teman, dan subhanallah, apa yang saya tekuni saat ini, adalah hal hal yang tidak jauh berbeda dilakukan Bapak dan Ibuk saat muda dulu. Maka benar pepatah "Buah Jatuh Tidak Jauh dari Pohonnya". 

Awal mula saya mulai mengenal amanah adalah saat dulu duduk di bangku sekolah dasar, potensi saya mulai muncul saat masuk kelas 3, mulai saat itu saya mendapat amanah menjadi ketua kelas hingga kelas 3, berlanjut sampai SMP dan SMA, masyaallah...

Masuk masa remaja Bapak mulai mengenalkan dunia dakwah lebih intens, saat itu saya tidak hanya diajak piket masak, parkir, dan ikhrom tapi juga ditugaskan ikut dherekke Ustadz mengisi pengajian dan tahsinul qur'an. Mungkin dengan aktivitas tersebut membuat pemikiran dan sikap saya lebih tertata. Maka ketika masuk kelas 2 SMA, saya dicalonkan menjadi ketua OSIS satu satunya dari siswa lajo. Tapi, meskipun saya lajo saya sering banget main ke asrama, jadi hubungan saya dan teman teman saya begitu dekat, mulai dari yang pendiam sampai yang ceriwis. hehe... Ada yang unik saat pemilihan ketua OSIS waktu itu, saya sudah mencium konspirasi para senior yang menjebak saya untuk bisa menjadi ketua OSIS, pasalnya diantara 3 calon ketua OSIS waktu itu 2 diantaranya adalah calon kuat ketua organisasi dibawah OSIS ( Orsesi dan PMR ), alhasil benar saat debat keduanya mengundurkan diri. -,-"

Setelah lulus, subhanallah Allah menunjukkan saya tempat yang dapat menjadikan saya terus meningkat, setingkat demi setingkat. Kuncinya adalah menjalankan amanah itu dengan sebaik baiknya, amanah itu akan mendidik kita menjadi hamba Allah yang bertanggung jawab. Menjalankan segala sesuatu selalu ada perhitungan. Disamping itu juga Allah akan menganugerahkan furqon kemampuan membedakan yang hak dan yang bathil.

Saat hijrah merantau ke Jogja, saya memutuskan untuk tinggal di Majlis, dengan sendirinya tanpa paksaan dari siapapun, dan alhamdulillah dengan di majlis itulah saya menjadi mengenal dunia dakwah lebih luas. Ada banyak pengalaman yang saya alami saat berkecimpung di Majlis Jogja. Mulai mengikhromi setiap tamu yang hadir di Perwakilan DIY, mendherekkan Ustadz, mengajar Tahsin, mengajar TPA, ikut Satgas, ikut SAR, ikut mengkonsep JogjaJE Club, menjadi Ketua TPA DIY lalu memuat FORKOM TPA DIY hingga yang terakhir ini Allah memberikan amanah menjadi Kepala Sekolah MADIN MTA sebuah cikal bakal lembaga pendidikan formal MTA di Perwakilan MTA DIY. 

Berbicara Madin, subhanallah, seperti yang sudah saya ceritakan dulu di artikel Madrasah Diniyah, saat itulah Allah mempertemukan saya yang memiliki mimpi dapat mendirikan sebuah Madrasah dengan seorang dokter yang merupakan alumni santri Madrasah Diniyah MTA, maka saat itu ide dan gagasan terus berkembang hingga akhirnya saya ceritakan di artikel Membangun Generasi Qur'ani . Alhamdulillah sekarang Madin terus berkembang bahkan setiap minggu selalu ada yang menanyakan ingin mendaftar. Saat ini sedang proses mendaftarkan Madin ke Kemenag dan juga survey tanah untuk tempat Madin yang baru tahun depan. InsyaAllah.

Berkat pertolongan Allah, semua rencana terealiasi meskipun perlahan namun pasti. Mulai dari kegiatan diniyah untuk mengisi kekosongan anak anak saat pengajian yang waktu itu mengurus hanya 2-5 anak hingga saat ini mengurus santri seluruh DIY, beberapa cabang mulai merintis TPA yang lebih tertata dan terorganisir dengan adanya FORKOM tersebut. Alhamdulillah proses itu berjalan hingga terlaksana beberapa kali pertemuan ustadz ustadzah di beberapa cabang, terlaksana Festival Anak Sholeh MTA (FAST), kemudian Al Khusna dan besok akan mulai persiapan Jambore Anak Sholeh MTA (JOST). Yang tadinya hanya berupa niatan mengajar saat ini berkembang menjadi diniati mengajar hingga membuat bahan ajar. 

Pada ahad kemarin qodarullah saya di timbali Ustadz Wahyul Amin untuk hadir di Mabes melakukan pertemuan bersama Ustadz Didik, Ustadz Kardiyanto dan rekan dr Sie Pendidikan Pusat. Masyaallah, nampaknya alasan beliau mengundang saya adalah setelah saya mengupload beberapa media pembelajaran di Forum Koordinator Diniyah MTA. Dan Subhanallah, saya waktu itu satu satunya pengurus yang basicnya bukan seorang akademisi, rata rata yang hadir adalah dosen dan guru >,< Waktu itu beliau mengapresiasi karya saya dan saat itu beliau memberikan amanah baru menjadi tim kreatif pendidikan kita untuk menindak lanjuti buku panduan mengajar Diniyah MTA yang insyaAllah akan di launching besok saat Al Khusna Pusat. Tim kreatif tugasnya membuat media pembelajaran followup dari materi yang telah buat.

Allahu akbar...
Amanah satu belum selesai dijalankan sudah bertambah dengan amanah yang lainnya.
Laa haulaa walaa kuwwata illa billah...
Dan beberapa bulan lagi akan datang lagi amanah baru bersamanya, subhanallah...
semoga bisa menguatkan hati, fikiran dan tenaga dalam mengemban semua amanah ini. Insyaallah

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 

Sedikit cerita ^^// kemarin ibu mengabarkan kalau Bapak punya rencana untuk mengadakan lamaran akhir bulan ini, kenapa Bapak ? karena memang untuk proses munakahat saya sudah pasrahkan sepenuhnya kepada Bapak dan Ibuk baiknya bagaimana, namun memang untuk waktu tetap saya harus menyesuaikan dengan tugas kantor, pun demikian dengan kamu  disana dengan rencana rencanamu. Akhirnya rencana Bapak saya menyanggupi tanggal 30 Desember akan direncanakan lamaran (khitbah), insyaallah rencana ini disampaikan Bapakku ke Bapakmu saat khususi besok, atau mungkin sudah di kontak sama Ibu, wallahu 'alam... belum saya tanyakan kembali. 

Untuk hari H pelaksanaan mungkin yang perlu dibicarakan lagi mengingat pertengahan bulan Januari saya tugas ke Padang satu minggu, pertengahan Februari kamu wisuda (barakallah ^^//), bulan Maret full checking hot pepper, saya direncanakan tugas mendampingi peneliti dari Jepang pengamatan cabe di Indonesia, saat itu saya akan keliling mulai dari Jogja, Kopeng, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga ke Padang lagi. Maka ada waktu longgar setelah itu yaitu Bulan April. Entah ini kabar baik atau buruk, namun saya tetap khusnudzob billah, yang terpenting kita tetap bersiap dan berproses menjaga diri. Tentunya proses khitbah yang kita lakukan di awal adalah salah satu usaha juga kita melakukan penjagaan, dan masa masa menjelang walimah adalah waktu yang dapat kita gunakan untuk mempersiapkan segalanya hingga Akad itu terucap. Masyaallah... Wallahu'alam bisshowab, kita hanya bisa merencanakan, mengikhtiarkan dan mendoakan. selebihnya adalah Allah yang Maha Tahu mana yang terbaik untuk kita. 

Persis seperti pesanmu kala itu "Harapan yang terselip dalam doa selalu melangit. Tanpa henti seakan saling berkejaran, mana yang lebih dahulu sampai, kita tak pernah tahu, kita benar benar hanya perencana". 

Bismillah, Fasbir bi sabran jamiil 

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 

Pakem, 20 Desember 2017 - AM
Saya tulis setelah kemari 2 hari sibuk dan lelah dengan pekerjaan tanam,
alhamdulillah ada kesempatan menulis ^^//


Sunday, December 17, 2017

Diary #104 - Wanita Sholihah


Wanita sholeh itu kuat dan menguatkan. Seringkali kita mendengar opini banyak orang bahwa wanita itu identik dengan lemah lembut, manja, halus dll. Subhanallah begitulah kuasa Allah menciptakan pria dan wanita. Semua opini tersebut tidaklah salah karena memang itulah kodrat seorang wanita.
Namun apabila kita lihat dari sisi Agama Islam, tidak sepenuhnya benar, semua ada tempatnya. Wanita yg sholehah adalah ia yg khusyu’, adalah dia yang senantiasa merasa diawasi oleh Allah dan yakin bahwa kita semua adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Maka menghadaki lika liku dan gemerlap jalan duniawi ia akan berusaha menjadi pribadi yang kuat, kuat menjaga aqidahnya, menjaga akhlaknya dan amalnya.
Kenapa bahasannya wanita ? Karena saya baru terinspirasi sama ibuk saya ^^“// selebihnya karena wanita sholehah adalah sebaik baik perhiasan dunia. Ingin sharing aja sholehah yg seperti apa sih yang sebenarnya itu ?
Nah akan saya jawab dr pengalaman yg saya dapatkan selama bersama dengan Ibuk saya. Bagi saya beliau adalah sosok penyemangat saya yang kasat mata selalu hadir untuk saya. Jadi mulai dari kemarin beliau adalah yang menyiapkan segala sesuatu saat akan bersilaturahmi ke beberapa keluarga. Hingga selepas silaturahmi, beliau berbegas memasak untuk makan malam keluarga, setelah itu sekitar pukul 20.00 Ibuk langsung bergegas bersiap siap menuju Mabes, bermalam disana untuk mengikhromi tamu tamu pengajian Ahad Pagi dari berbagai daerah yang hadir malam itu ada yang dari Jombang, Pacitan dan Pontianak, Subhanallah…
Kebayang betapa kuatnya beliau, kuat untuk bisa menahan hawa nafsu, beliau memilih untuk berlelah lelah dalam lillah, menahan peluh dan keringat demi kebaikan keluarga, menahan dinginnya malam demi kebaikan ukhwah.
Disela sela beliau bertugas pun masih sempat menanyakan kabar Nurul dan Faqih sdh tidur belum, sdh berangkat ke Jogja belum, berangkat naik apa, begitu peduli dan perhatian disaat perhayian beliau juga harus fokus melayani umat.
Tidak hanya kuat, beliau juga menjadi sosok wanita sholehah yang juga menguatkan. Disaat saya hampir putus asa untuk kembali ke Solo mengingat waktu yg tidak memungkinkan untu mengejar jadwal kereta pramek, namun sesaat sebelum saya pulang dr kantor beliau menelpon bgaimana sdh persiapan pulang ? Lalu saya menjawab niatan saya untuk izin benar benar terpaksa, dan saya sdh berniat tetap di jogja utk sore nanti mengajar tahsin.
Beliau dengan lemah lembutnya mengingatkan dan menguatkan saya, "Am.. ini dhawuh Ustadz dr Pusat, jd ya bismillah semaksimalkan diusahakan. Tiket pramek selanjutnya jam berapa ? Skarang kamu segera ke stasiun beli, nanti matur Ustadz Wahyul izin terlambat, yg penting kita sdh maksimal.” Dengan taslim saya mengerti dan mengiyakan nasehat Ibuk. Beliau meyakinkan bahwa urusan pusat harus lebih diutamakan, krn insyaallah akan membawa kemaslahatan yg lebih besar utk umat.
Qodarullah, setelah semua saya niatkan dan usahakan, Allah memberi jalan kemudahan, saya mendapat tiket dan pertemuan oleh Ustadz Wahyul diundur. Alhamdulillahi ‘alaa kulli hal
Begitu cerminan wanita sholehah, yang kuat dan menguatkan. Beliau adalah madrasah saya yang senantiasa mendidik saya dan adik adik saya menjadi pribadi yang kaffah, memiliki sifat mujahadah, istiqomah dan nidhom dalam perjuangan.
Alhamdulillah.. ^^//
Wallahu 'alam bishowab
Pramek, 17 Desember 2017 - AM

Wednesday, December 13, 2017

Mengenal Seluk Beluk Kolestrol


Bismillah...
Dalam sebuah riwayat Nabi Muhammad Sallahu'alaihi wa Salam pernah bersabda :

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu , beliau berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allâh, dan Allâh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan.

Hadits ini shahîh. Diriwayatkan oleh Muslim (no. 2664); Ahmad (II/366, 370); Ibnu Mâjah (no. 79, 4168); an-Nasâ-i dalam Amalul Yaum wal Lailah (no. 626, 627); at-Thahawi dalam Syarh Musykilil Aatsâr (no. 259, 260, 262); Ibnu Abi Ashim dalam Kitab as-Sunnah (no. 356).
Dishahihkan oleh Syaikh al-Bani rahimahullah dalam Hidâyatur Ruwât ila Takhrîji Ahâdîtsil Mashâbîh wal Misykât (no. 5228).

Untuk mengusahakan tubuh kita agar selalu fit dan sehat maka tentunya perlu ilmu dalam dalam ikhtiar kita, salah satu pengetahuan yang wajib kita ketahui adalah tenang kolestrol . 

Lalu apa itu kolestrol dan bagaimana cara mengetahui kolestrol kita normal atau tidak ?
nah, teman teman dapat menyimak diskusi diatas.

Semoga bermanfaat ^^//

Hikmah #24 - Menjemput Rizqi Barokah


Bismillah...
Jangan lupa bersyukur

Sesungguhnya apabila rizki itu diukur dari kerja keras,
maka kuli bangunan lah yg akan cepat kaya.

Jika rizki itu ditentukan dr waktu kerja,
maka warung kopi 24 jam lah yg akan lbh mendapatkanya, bahkan mungkin mampu mengalahkah KFC dan Mc. DONALD

Jika rizki itu milik orang pintar,
maka dosen yg bergelar panjang yg akan lbh kaya.

Jika rizki itu karena jabatan,
maka presiden dan rajalah orang yg akan menduduki 100 orang terkaya di dunia.

Rizki itu karena kasih sayang Allah, yang harus kita usahakan itu mengejar rizki, jangan mengejar jumlahnya, tetapi berkahnya. Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra pernah berpesan : "Meskipun lari rizqi kita tidak tetap akan mengikuti kita (mengejar kita). Kalaulah anak Adam lari dari rezekinya (untuk menjalankan perintah Allah) sebagaimana ia lari dari kematian, niscaya rezekinya akan mengejarnya sebagaimana kematian itu akan mengejarnya.” (HR Ibnu Hibban No. 1084)

Miskin kaya sudah ada yang mengaturnya.
Abdurrahman bin Auf selalu gagal jadi orang miskin. Masih ingatkan kita dengan kisah bisnis Abdurrahman bin Auf, tentang investasinya membeli kurma busuk. Suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata, Abdurrahman bin Auf r.a akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya. Ini karena orang yang paling kaya akan dihisab paling lama. Maka mendengar ini, Abdul Rahman bin Auf r.a pun berfikir keras, bagaimana agar bisa kembali menjadi miskin supaya dapat masuk syurga lebih awal. Setelah Perang Tabuk, kurma di Madinah yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk. Lalu harganya jatuh. Abdurrahman bin Auf r.a pun menjual semua hartanya, kemudian memborong semua kurma busuk milik sahabat tadi dengan harga kurma bagus. Semuanya bersyukur..Alhamdulillah..kurma yang dikhawatirkan tidak laku, tiba-tiba laku keras! Diborong semuanya oleh Abdurrahman bin Auf. Sahabat gembira. Abdurrahman bin Auf r.a pun juga gembira. Sahabat lain gembira sebab semua dagangannya laku. Abdurrahman bin Auf r.a gembira juga sebab...berharap jatuh miskin! Masya Allah....

Coba kalau kita? Usaha diuji dikit, udah teriak tak tentu arah. Abdurrahman bin Auf r.a merasa sangat lega, sebab tahu akan bakal masuk surga dulu, sebab sudah miskin. Namun.. Masya Allah Rencana Allah Subhanahu wa ta'ala itu memang terbaik.. Tiba-tiba, datang utusan dari Yaman membawa berita, Raja Yaman mencari kurma busuk. Rupa-rupanya, di Yaman sedang berjangkit wabah penyakit menular, dan obat yang cocok adalah KURMA BUSUK ! Utusan Raja Yaman berniat memborong semua kurma Abdurrahman bin Auf r.a dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa. Allahu Akbar.... Orang lain berusaha keras jadi kaya. Sebaliknya, Abdurrahman bin Auf berusaha keras jadi miskin tapi selalu gagal.

Benarlah firman Allah: "Wahai manusia, di langit ada rezki bagi kalian. Juga semua karunia yang dijanjikan pada kalian " (Qs. Adz Dzariat, 22 ) Jadi.. yang banyak memberi rezeki itu datangnya dari kurma yang bagus atau kurma yang busuk? Allah Subhanahu wa ta'ala lah yang Memberi rezki

Semoga kisah ini dapat menyuntik kembali semangat dalam diri kita semua, yang sedang diuji dalam pekerjaan dan usaha kita, untuk lebih mengutamakan urusan akhirat, mengutamakan Allah dan RosulNya dibanding urusan dunia yang sementara ini

Kisah diatas sesuai dengan hadist Dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu , ia mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allâh akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina. ” (Hadits shahih, diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya (V/ 183); Ibnu Mâjah (no. 4105); Imam Ibnu Hibbân (no. 72–Mawâriduzh Zham’ân); al-Baihaqi (VII/288) dari Sahabat Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu.

Wallahu'alam bisshowab.
Pakem, 14 Desember 2017 - AM











Daftar Isi Materi Lembar Belajar : ( link download klik pada judul ! )

PANDUAN

1. Praktik Sholat

MEWARNAI 

1. Belajar Bersama Gajah (Al Fiil)
2. Mengenal Masjid
3. Jumlah Roka'at Sholat Berjama'ah

MENULIS

1Belajar Menulis Huruf Hijaiyyah
2. Belajar Menulis Basmallah
3. Belajar Menulis
4. Menghafal dan Menulis Syahadat
5. Mengenal Angka Arab

TEKA TEKI

1. Labirin - Mencari Al Qur'an yang Hilang
2. Sholat Berjama'ah
3. Buah Dalam Al Qur'an

LATIHAN

1. Belajar Waktu Sholat

PERMAINAN

1. Flash Card Huruf Hijaiyyah

DO'A - DO'A

1. Do'a Sebelum Belajar
2. Adab Mendengar Adzan
3. Do'a Hendak Tidur
4. Do'a Bangun Tidur
5. Do'a Mohon Ampunan untuk Orang Tua
6. Do'a Masuk Kamar Mandi (WC)
7. Do'a Keluar dari Kamar Mandi (WC)


Semoga bermanfaat ^^//


Monday, December 11, 2017

TamanQu #19 - Praktik Sholat


Link Download Lembar Belajar : klik disini


TamanQu #18 - Do'a Mohon Ampunan untuk Orang Tua


Link Download Lembar Belajar : klik disini


TamanQu #17 - Angka Arab


Link Download Lembar Belajar : klik disini


TamanQu #16 - Do'a Bangun Tidur


Link Download Lembar Belajar : klik disini


TamanQu #15 - Do'a Hendak Tidur


Link Download Lembar Belajar : klik disini


TamanQu #14 - Syahadat


Link Download Lembar Belajar : klik disini

TamanQu #13 - Buah dalam Al Qur'an


Link Download Lembar Belajar : klik disini

TamanQu #12 - Flash Card Huruf Hijaiyyah


Link Download Lembar Belajar : klik disini

TamanQu #11 - Menulis


Link Download Lembar Belajar : klik disini



Ngaji #9 - Mempertahankan Iman


Oleh Ustadz Al Ahmad Sukino
31 Januari 2017, di Kajian Ahad Pagi

Sebagai seorang yang islam dan mengaku beriman, dalam menjalani hidup ini untuk mempertahankan keimanan kita, kita janganlah mudah terpengaruh dengan sikap kebanyakan orang, sikap keluarga, ayah, ibu, suami, istri, anak dan harta yang dimiliki. Seperti halnya yang telah Allah firmankan dalam :

1. Qs. At Taubah ayat 23 (Ayah atau Keluarga)

Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

2. Qs. At Taghobun ayat 14 (Istri dan Anak)

Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

3. Qs. Al Munafiqun ayat 9 (Anak dan Harta)

Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

Semoga kita terjaga dari perbuatan tersebut, terhindar dari kelalaian terhadpa kehidupan akhirat, tetap istiqomah dalam kebaikan, dan mengutamakan ketaatan kepada Allah dan RosulNya. Insyallah barangsiapa yang mengingat Allah maka Allah akan mengingatnya.

Wallahu a'lam bisshowab
Cangkringan, 12 Desember 2017



Sunday, December 10, 2017

Diary #103 - Pertemuan


Bismillah...

Subhanallah wal hamdulillah...
Setelah sekian waktu lamanya diri ini naik turun cangkringan - maguwo, dengan segala kegiatannya yang sampai sekarang tidak ada habisnya, Allah senantiasa membimbing untuk terus mengembangkan dakwah, menyampaikan kebaikan kepada siapa yang membutuhkan dan kepada mereka yang mau meskipun hanya tentang a, ba , ta ... Akhirnya, saat untuk pulangpun tiba, saat saat diri ini mengistirahatkan raga untuk sedikit mengumpulkan tenaga yang esok hari akan digunakan kembali untuk melangkah fiisabilillah.

Waktu itu menjadi hari yang istimewa bagi keluarga kami, karena saya dan adik saya yang nomor dua juga ikut pulang ke Solo, padahal kami tidak merencanakan sebelumnya, alhamdulillah Allah mempertemukan kami semua, lengkap ber enam, bapak Ibuk, saya, Iput, Faqih dan Nurul. Alhamdulillah ^^//

Terlepas dari niatan saya pulang yang akan membahas hajat saya di tahun depan isnyaallah, sejenak keseriusan itu terlupakan saat kami berempat kakak beradik bertemu dan bermain bersama dengan karakter masing masing yang khas. Ada satu kesamaan yang masih melekat pada diri kami berempat, mulai dari yang paling kecil Nurul hingga saya yang sudah tumbuh besar, ya diantara kami tidak ada yang tidak nurut, semuanya taat dan patuh sama Bapak Ibuk, hormat sama yang lebih tua. Yang saya salut adalah sama Nurul dan Faqih, tidak pernah mereka menggunakan barang milik kakak kakaknya tanpa seizin kakaknya. Selalu meminta izin, "mas boleh ya..." atau "mas, saya pinjam laptopnya ya..." dan lain sebagainya, dan ketika permintaan izin mereka tidak diizinkan mereka tidak berontak dan kemudian mencari kesibukan lainnya. subhanallah ^^// Bersyukur memiliki orang tua yang berhasil mendidik putra putrinya menjadi anak yang sholih. Semoga adik adik ku menjadi generasi da'i di bidangnya masing masing. Seorang peneliti yang berdakwah dengan hasil penelitiannya, menjadi seorang kepala dinas perikanan yang berdakwah dengan kebijakannya menolong nelayan, menjadi seorang arsitek yang berdakwah dengan karya rancang bangunannya, menjadi seorang ustadzah yang berdakwah dengan nasehat dan ilmu yang ia sampaikan. Bi idznillah... insyaallah..

Kembali ke topik utama, ya akhirnya...
Akhirnya ada saat saya membicarakan hal yang mungkin kita nantikan bersama. Entah, mungkin kamu juga sedang membicarakannya juga. Saat itu saya dan bapak ibu berdiskusi membahas kelanjutan semua pertemuan yang telah bapak ibuk lakukan. Hasil pertemuan orang tua kita membahas hubungan kita, sampai pada akhirnya muncul pertanyaan, kapan pertemuan kita berdua yang sesungguhnya akan dilaksanakan ?

Benar benar pertanyaan yang membuatku merinding malu bercampur bahagia. Adalah aku bisa membaca begitu yakinnya orang tua kita menjodohkan kita berdua. Awalnya yang ibuk ku mendatangi Ibukmu lalu menyampaikan niatan untuk menjalin ta'aruf langsung disambut dengan senang hati, seakan ada kontak hati yang langsung faham apa maksud dari pesan itu, berlanjut Bapakmu yang langsung menghubungi Bapakku menyampaikan kalau mohon maaf untuk bersabar menunggu. Sebuah jawaban yang menenangkan, bukan sebuah penolakan dan bukan sebuah kepastian, namun nasehat untuk bersabar menjemput bahagia. Sampai saat ini seakan hanya yakin yang melandasi semua pertemuan yang terjalin. benar benar keindahan islam yang terjalin dalam dekapan ukhwah islam di Majlis kita. Sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Sama halnya seperti keyakinan yang mempersatukan Bapak Ibukku saat itu, saat saat dimana Bapak mengirimkan foto ke Almarhum Al Ustadz dan disodorkan ke Ibuk saat itu lalu Ibuk menyampaikan biodatanya juga. Tanpa ada pertemuan perkenanlan setelahnya, dan langsung berujung akad nikah. Subnallah...

Namun sejujurnya, diantara keyakinan kita yang tidak diragukan lagi kebaikanya, dan sebelum hari H itu diputuskan, ingin rasanya silaturahmi itu bisa terjalin sebelumnya. Bukanlah hal yang sulit disaat sekarang ini dengan segala kemudahannya kita menjalin sebuah silaturahmi. Memang sedikit banyak aku sudah mengenalmu, pun demikian juga dirimu, namun mungkin itu cerita kita dulu. Bisa jadi sekarang saat kamu telah menyelesaikan studimu dan saat aku sudah bekerja cerita itu akan berbeda, terlebih pandangan kita tentang berkeluarga, juga tentang siapa keluarga kita. Ingin rasanya silaturahmi dan ta'aruf itu dijalin dengan baik, sampai sekarang pun aku belum menerima biodata langsung dari mu, Alhamdulillah waktu beberapa saat setelah namamu diridhoi orang tuaku Allah membimbing bagaimana rasa itu terus tumbuh dengan baik, perlahan lahan wajah sholihahmu pun terbuka dengan cerita semesta rasamu yang sedikit banyak membuatku tertunduk syukur atas segala nikmatNya mempertemukanku dengan mu.

Dengan penuh kerendahan hati keinginanku tersebut kusampaikan ke Bapak Ibuk, dan bapak Ibukpun memahami apa yang ku maksud, dan aku pun menyampaikan bahwa keinginanku itu bisa kita lakukan tentunya atas izin keluargamu, maukah menerimanya... tidak ada yang dipaksakan dalam jalinan silaturahmi kita. Tetaplah ridho orang tua menjadi pijakan pertama aku dalam melangkah, karna itulah pintu ridho Allah kepada kita. Maka insyaallah mungkin hari rabu atau jumat, Ibuk atau Bapak akan menemui orang tuamu untuk menyampaikan niatan untuk bersilaturahmi ke Gemolong, berkunjung ke rumahmu, melepas rindu dan bernostalgia orang tua kita serta sedikit banyak bertaaruf lebih dekat.

Semoga sedikit cerita ini bisa mengurangi debar hati ini menanti hari itu, sejujurny aku malu seribu malu. Namun apapun perasaan itu, apabila itu baik maka segala kekhawatiran haruslah dilawan. Bismillah, melangkah mengharap ridhoNya.

Bersamamu.

Cangkringan, 11 Desember 2017 - AM


Ngaji #8 - Menolong Agama Allah


Oleh Ustadz Sigit Wahyudi
24 Januari 2010
Kajian Gelombang Ahad Sore, MTA Cabang Pasar Kliwon

Kita sebagai seorang muslim yang beriman memiliki kewajiban untuk menjadi penolong Allah. Allah berfirman dalam Qs. As Shoff ayat 14 : 

Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.

Jangan sampai kita menjadi hamba Allah yang menghianati agama kita sendiri. Allah berfirman dalam Qs. Al Anfal ayat 27 :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.

Maka segala sesuatu yang kita peroleh dari mengaji semaksimal mungkin kita amalkan dalam kehidupan sehari hari. Jangan sampai kita menjadi orang yang munafik yaitu orang yang terpedaya oleh harta, dan segala isi dunia sehingga meninggalkan urusan akhirat yaitu mengkaji Al Qur'an dan As Sunnah.

Karna sesungguhnya harta dan segala pernak pernik dunia adalah cobaan. Apabila kita salah menggunakannya maka murka Allah akan menimpa kita, namun apabila kita gunakan untuk menolong agama Allah maka sungguh akan membawa kita sampai ke surgaNya.

Orang yang paling buruk dari pandangan Allah adalah mereka yang tidak menperhatikan urusan akhiratnya, tidak mempersiapkan bekal untuk kehidupan kelak di akhirat. Sunguh mereka seakan tuli, bisu dan buta terhadap ayat ayat Allah baik yang tertulis dalam Al Qur'an maupun yang terlihat kasat mata di sekitarnya.

Didalam Al Qur'an Allah berfirman pada dua ayat yang lafadznya hampir sama, namun memiliki arti yang berbeda namun subtansinya sama atau maknanya sama yaitu dalam Qs. Al Anfal :

Ayat 22 :

Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apapun.

Ayat 55 :

Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.

Maka bisa disimpulkan bahwa makhluk yang paling buruk disisi Allah adalah orang orang kafir, atau orang orang yang kufur, menolak, menentang Allah, tidak beriman kepada Allah dan Rosulnya. Mereka bisa kufur adalah karena Allah telah menutup mata hatinya, penglihatannya, pendengarannya, dari ayat Allah.

Allah telah berfirman dalam Qs. Al Baqarah ayat 6 & 7 :

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.

Dengan kita mensyukuri nikmat islam, iman, dan ngaji ini haruslah terwujud atau nampak dalam usaha kita menolong Allah, memperjuangkan jalan Allah, mendakwahkan islam kepada sesama kita, sehingga terwujud bahwa islam tidak lagi akan tinggal namanya, namun islam menjadi inti dari semangat dalam hidup bermasyarakat, menjadi rahmatan lil 'aalamiin.

Dengan kita menolong agama Allah maka Allah akan menolong kita, seperti yang Allah firmankan dalam Qs. Muhammad ayat 7 :

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.

Insyaallah dengan usaha kita untuk terus meningkat menjadi hamba Allah yang ingat dan taat, selalu menolong agamanya, menyampaikan syiar islam melalui akhlak kita, nasehat kita, ibadah kita, sungguh Allah telah menyiapkan balasannya, yaitu dalam Qs. Al Anfal ayat 29 Allah berfirman :

Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.

Wallahu 'alam bisshowab.
Cangkringan, 11 Desember 2017 - AM

Daftar Isi Catatan Ngaji

Update :

1. Mempertahankan Iman

2. Menolong Agama Allah

3. Muttaqin


Arsip :

1. Mengenal Apa itu Ihsan

2. Hukum Ngalap Berkah dari Pohon

3. Semangat Berinfaq di Jalan Allah 

4. Hidup Mulia dengan Agama

5. Berbakti kepada Orang Tua

6. Hak dan Kewajiban Suami Istri



Semoga bermanfaat ^^//

Ngaji #7 - Muttaqin


oleh Ustadz Sigit Wahyudi
Ahad, 4 April 2010
Kajian Gelombang Ahad Sore, MTA Cabang Pasar Kliwon

Bismillah

Modal waktu yang Allah berikan kepada kita di dunia ini, yang mana kita bebas menggunakannya, marilah kita gunakan untuk meningkatkan ketaatan dan ketaqwaan kepada Allah. Jangan sampai wakti ini meskipun sebentar kita gunakan untuk mencoba hidup bebas, semaunya sendiri, mengikuti nafsu kita. Karena sungguh bisikan nafsu itu selalu membawa pada keburukan, kecuali nafsu yang Allah beri rahmat. Maka jangan sampai kita mencoba coba melanggar, karena segala sesuatu itu akan terus tumbuh dan berkembang sedikit demi sedikit, sehingga apabila selalu diperturutkan akan menjadi kebiasaan.

Berbeda apabila modal waktu ini kita gunakan untuk ketaatan kepada Allah. Maka harusnya bagaimana kita selalu berusaha untuk mengekang nafsu kita. Insyallah usaha kita dalam menjaga nafsu ini untuk bebas Allah balas dengan pahala yang besar yaitu surga.

Allah berfirman dalam Qs. Al Imran ayat 15 :

Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.

Diayat lain Allah juga berfirman dalam Qs. Zakariya ayat 15 :

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman (surga) dan mata air-mata air.

Harus selalu kita ingat : 

Dunia ini ibarat setetes air dari luasnya air lautan, bahkan nikmat Allah di dunia ini apabila diibaratkan nilainya sebesar sayap lalat saja maka Allah tidak akan memberikan minum meskipun seteguk air kepada orang kafir.

Dari Sahl bin Sa’id as-Sa’idi radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)

Maka kehidupan sekali ini, waktu yang terbatas ini yang sunguh tidak dapat kita memutar kembali setiap detiknya, kita gunakan semaksimal mungkin untuk beribadah kepada Allah, dengan menuntut ilmu, memperbaiki akhlak, mengamalkan ilmu tersebut, beramal sholeh dan mendakwahkannya, menyampaikan kebaikan dan kebenaran kepada orang lain. Dan tentunya semua hal tersebut kita lakukan dengan sungguh sungguh tidak dengan setengah setengah.

Pemahaman kita dalam menuntut ilmu, dalam beragama hendaknya senantiasa kita tunjukkan dalam hidup bermasyarakat, melalui akhlak kita. Isyhaduu bi anna muslimun, sehingga dengan begitu kita akan mendapat predikat Muttaqin di sisi Allah. Siapapun kita, dari mana asal kita, pekerjaanya apa, Allah tidak memandang status kita di dunia, yang Allah lihat adalah hati kita, iman kita, amal kita. Meskipun ada hamba Allah yang pekerjaannya pemungut sampah, namun ia beriman dan taat pada perintah Allah maka ia adalah pemungut sampah yang Muttaqin, surga balasannya. Namun sebaliknya meskipun ia adalah seorang konglomerat, kaya raya, didunia dimuliakan keberadaannya, namun uang yang ia dapat adalah dari tindakan yang haram, akhlak yang ditunjukkan adalah kemaksiatan, maka neraka tempat dia.

Salah satu tanda seseorang di golongkan menjadi seorang yang Muttaqin adalah Muroqobah, yaitu perasaan selalu diawasi oleh Allah sehingga ia selalu berhati hati dalam segala hal karena ia yakin akan ada kehidupan lagi yang kekal selamanya setelah hidup di dunia.

Dengan perasaan muroqobah tersebut maka ia akan senantiasa berusaha menjadi muslim yang kaffah. Menjadi muslim yang maksimal dalam mengamalkan islam, tidak ragu dan tidak pilih pilih. dan tentunya harus kita fahami juga bahwa kita hidup di dunia ini Allah juga memberikan kita amanah menjadi seorang khalifah yang nantinya akan bertanggung jawab pada apa yang kita miliki di dunia ini, kelak semua yang ada pada diri kita, melekat pada diri kita, serta apa saja yang kita miliki nantinya akan dimintai pertanggungan jawab dihadapan Allah.

Tentunya bagi hambaNya yang mencintaiNya dan Rosul maka ia tidak akan berat hati menyambut seruan Allah, perintah Allah. Untuk mendapatkan keutamaan keutamaan dalam beribadah maka ia akan bersemangat untuk fastabiqul khoirot. Selalu berusaha meningkat, tidak hanya sibuk menambah amal sholih namun juga berusaha memperbaiki amal sholihnya.

Salah satu ciri orang yang mencintai Allah dan Rosul telah Allah firmankan dalam Qs. Al Imran ayat 17 : (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.

Sedangkan ciri ciri orang yang bertaqwa adalah :

1. Sedikit tidur pada malam hari. (Qs. Ad Dzariat ayat 17)

    Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.

2. Pada akhir malam bangun mohon ampun kepada Allah (Qs. Ad Dzariat ayat 18)

     Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.

3. Harta bendanya diinfaqkan kepada kaum miskin (Qs. Ad Dzariat ayat 19)

    Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang
    tidak mendapat bagian.


Sehubungan dengan point ke tiga, salah satu ciri orang bertaqwa tidak akan lalai dengan nikmat harta yang Allah berikan. Segala sesuatu yang ia miliki tidak melalaikan mereka terhadap kehidupan akhirat. Allah berfirman dalam Qs. Al Munafiqun ayat 9 :

Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

Diayat lain Allah juga berfirman :

Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. (Qs. Saba ayat 39)

Maka marilah nikmat hidup, iman, taqwa dan sehat ini kita gunakan sebaik baiknya, kita syukuri dengan menjadikannya modal untuk beramal sholih, mengumpulkan bekal menghadap Allah. Dan tentunya kita hendaklah selalu meluruskan niat benar benar tulus dan lurus hanya mengharap ridho Allah. 

Allah berfirman dalam Qs. As Syu'ara ayat 88 - 89 :

(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,  kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.

Wallahu 'alam bisshowab.
Cangkringan, 10 Desember 2017 - AM

Sunday, December 3, 2017

Daftar Isi Muslim Diary

New Update : ( Klik Judul Diary ! )

1. Sepotong Episod Halaqoh (nostalgia)
2. Menggenap
3. Kalender Puasa 2018


Arsip Tulisan : ( Klik Judul Diary ! )

1. Sahabat Dalam Karya
2. Pondokku Surgaku
3. Indahnya Semangat Baru
4. Kamarku Istanaku
5. Menanti Tulisanmu
6. Kalender Puasa Hijriah
7. Bahagia Dalam Dakwah
8. KarenaNya ku Temukan Cinta
9. Rumah
10. Makna Pencarian Dalam Menentukan Arah

11. Sepakat
12. Ganbatte !
13. Apa Kabar Rindu ?
14. Ketika Cinta Bertasbih
15. Asa, Cita dan Cinta
16. Dipersimpangan Jalan Dakwah
17. Harapku
18. Mata Cinta Sang Hamba
19. Semesta Rasa
20. Menetapi Jejak Langkah Dakwah

21. Bersabar Dalam Ikhtiar
22. Terimakasih Telah Menjaga Diri
23. Mari Menangkan !
24. Menjemput Bahagia
25. Es Buah
26. Senjaku
27. Surga Hidupku
28. Bersabarlah
29. TPA MTA Depok
30. Harapan

31. Nikmatnya Surga Dunia Bersama Keluarga
32. Melukis Hati Bersama Semesta Rasa
33. Dakwah Itu Ngaji, Ngamal dan Ngajar
34. Semesta Rasa
35. Cinta Laki-laki Biasa
36. Ngaji
37. Kamu...
38. Cukup Bagiku Allah dan Rosul
39. Mujahadah
40. Hamasah !

41. Mensyukuri Bukan Menyesali
42. Dinamis
43. Brosur Khutbah Sholat Idul Fitri 1438H
44. Diary Muttaqin
45. Khitbah
46. Semesta (r)asa
47. Kebaikan
48. Sabar
49. Arti Penting Sabar
50. Mimpi

51. Coming Soon : Ebook Move Up
52. Melangkah Lillah
53. Hidup, Cinta dan Bahagia
54. Nostalgia Presentasi Pendadaran
55. Bersamamu Semoga...
56. Kicau Burung dan lantunan Ayatul Qur'an
57. Mengagumimu dari Jauh
58. Akhirnya...
59. Kesejiwaan
60. Menjadi CEO (Chief Everythings Officer)

61. Senam taiso : Taichinya Bela Wing Chun
62. Belajar Si Lum Tao
63. Jalan Sehat MTA Jogja
64. Madrasah Diniyah
65. Meminangmu, Putri Bercahaya Lurus
66. Hari yang Indah, BersamaMu
67. Tahsinul Qur'an
68. Edisi Kangen Nurul
69. Bersamamu
70. Udara Keikhlasan

71. Membangun Generasi Qur'ani
72. Melangkah Bersama
73. Rancangan Madrasah Diniyah MTA
74. Coming Soon Madrasah Diniyah MTA
75. Kebaikan
76. Kenangan Akhir Perjuangan di Kampus Biru
77. Kurangi Online, Banyakin Dzikir
78. Ma'an Najah
79. Menanti Senja
80. Antara Ingin atau Siap Menikah

81. Masa, Cerita dan Makna
82. Siapa sih MTA itu ?
83. Berbenah
84. Rindu Untuk Bertemu
85. Bersabar Menjemput Bahagia
86. Lika Liku Dakwah
87. Lelah vs Lillah
88. Menikah
89. Serba Serbi Bersama Ummi
90. Gallery Aam

91. Bapak
92. Harap
93. Perjuangan
94. Ketika Cinta Bertasbih
95. Malu
96. Management Uang
97. Traveling to Bandung
98. Wisata Kuliner Kekinian Bandung
99. Yang Patah Tumbuh, Yang Sakit Sembuh
100. Fastabiqul Khoirot

101. Keluarga Biasa
102. One Stop Dakwah
103. Pertemuan
104. Ketika Amanah Bertambah


Jangan lupa, awali setiap aktivitas dengan basmallah
dan akhiri dengan hamdallah ^^//

You are The One - Raef


Salah satu nasyid favorit saya
bagus banget liriknya
hanya saja dulu belum begitu menghayati
karna memang belum saatnya ^^"//

Alhamdulillah, saat saat itu akan tiba
sesekali membuka memori masa lalu saat awal mengagumimu
mengharapkanmu dan mendoakanmu
karena...

You are the one
\ ^^ /

- oOo -

Cara Download Video / MP3 dari Youtube :

1. Download Youtube Downloader, insyaallah mudah
yaitu dengan klik : disini

2. Setelah download, dan terinstal, lalu salin URL video yang ada di menu bar atas"

3. Tahap terakhir, paste URL video yang telah di copy atau disalin,
selanjutnya pilih format keluaran : video atau MP3
kemudian klik DOWNLOAD

Alhamdulillah video telah terdownload
Semoga Bermanfaat

Sambilegi, 22 November 2017 - AM

Thursday, November 30, 2017

Diary #102 - One Stop Dakwah

Subhanallah, walhamdulillah
walaa ilaa ha illah, wallahu akbar

Sungguh luar biasa kemarin malam, 
saking luar biasanya saya bingung mau memberi judul apa cerita kala itu
ada banyak hikmah perjalanan hidup akhir akhir ini
jadi semenjak beberapa hari yang lalu memang jogja sedang berkabung
pagi, siang dan malam tidak hanya mendung tapi hujan deras pun ikut mengguyur Tanah Mataram 
benar benar mencekam kondisinya, hampir seharian tidak ada panas terik yang menghangatkan
yang ada hanya mendung, hujan, angin dan petir
alhasil, seperti yang kita lihat bersama, berita musibah terjadi dimana mana 
inna lillahi wa inna ilaihii raa jiuun

Namun begitu, sungguh Allah Maha Bijaksana
Allah menurunkan hujan sebagai curahan kenikmatan bagi hambanya yang beriman
dengan hujan Allah uji hambanya dengan sedikit cobaan
dengan hujan Allah tumbuhkan tanaman dan buah buahan
dengan hujan allah suburkan tanah tanah gersang
namun jika yang terjadi adalah musibah, maka itulah bukti kasat mata keserakahan manusia
kenapa ? karena Alam tidak bisa di bungkam dengan uang

Bagi kita yang mengaku hambanya yang beriman terlebih yang ngaji
maka saat saat inilah iman kita diuji
seberapa yakinkah kita pada urusan akhirat kita
apakah kita masih memiliki ghiroh yang kuat dalam beramal sholih
terlebih dalam berdakwah, justru disaat seperti inilah kegigihan dalam dakwah akan diuji
apakah tetap bersemangat ataukah kita malah jadi loyo,
ingin bermalas malasan, tidur berselimut hangat 
mari kita introspeksi bersama...

Tidak bisa dipungkiri memang keinginan dan perasaan ingin berdiam didalam rumah pasti ada
namun saya selalu ingat sebuah nasehat, hidup itu penuh pertentangan
ada baik ada buruk, ada benar ada salah, maka bagaimana kita bisa memaksa diri kita
memilih yang benar dan melakukannya dengan baik

Sedikit saya ingin bercerita tentang arti kesungguhan 
jadi kemarin sore sepulang dari kantor ada perdebatan dalam benak saya
apakah saya pulang ke rumah baru ngajar, ataukah langsung turun mampir COD lanjut ngajar ?
* Hari ini saya berniat membeli spring bed ukuran sedang, nyadi di online dapat murah,
   mau lihat barangnya. Semenjak sakit kemarin perlahan ingin merubah pola hidup, yang sukanya
   tidur diatas tikar atau karpet meningkat sedikit lah.. , kasihan raganya...hehe

Akhirnya bismillah saya memutuskan pulang dulu, 
mandi istirahat bentar langsung berangkat ngajar
subhanallah sampai tengah perjalan hujan deras 
benar benar deras sampai wajah ini sakit terkena tajamnya tetesan air hujan
jadi kemarin sore itu adalah jadwal saya mengajar tahsin di keluarganya Pak Kresna
setiap senin, rabu dan jumat malam ba'da maghrib
awalnya memang pengen mager dirumah,
tapi itu bisikan setan yang membuat malas, jadi harus dilawan.
karena saat itu kondisinya hujan deras,
saya berfikir ini saat yang tepat untuk memotivasi beliau dan keluarga
untuk mujahadah dalam belajar, disaat hujanpun tetap harus semangat beajar, semangat mengaji

Dan benar pemikiran saya, saat saya sampai rumah beliau
saya disambut bu Dinna dengan sangat senang, tak menduga saya akan datang
dan subhanallah, saat itu Pak Kresna juga masih di masjid
tetap sholat berjamaah meski hujan deras turun

Saat belajarpun suara derasnya hujan mengiri lafadz alif ba ta yang terucap
alhamdulillah Pak Kresn begitu mudah mengikuti setiap pelajaran yang saya sampaikan
makhroj yang tercipta senantiasa tepat pada posisinya
al kholq, al lisan, al jauf, as syafatain, begitu jelas terdengar
memulai semua dari nol, dari iqro
Bu Dinna pun setia menemani Pak Kresna,
meskipun saya tahu bu Dinna sudah bisa membaca Al Quran. Subhanallah, indah sekali ^^//

Setiap akhir pertemuan kami bertiga bercengkrama di meja makan
menyantap makan malam bersama sambil berbincang bincang
benar benar seperti keluarga sendiri, sesekali candapun tercipta
dari perbincanga kami saat itu saya jadi semakin mengenal Pak Kresna dan Bu Dinna
Pak Kresna adlah seorang pegawai restoran kapal pesiar milik perusahaan Amerka
kalau Bu Dinna bekerja sebagai audit perhotelan yang cukup ternama
Subhanallah, benar benar tidak menduga ternyata beliau adalah keluarga yang hebat
sama sekali tidak nampak keangkuhan dan kesombongan atas apa yang sudah dicapai
begitu tawadhu' dan rendah hati dalam setiap perbicangan

Alhamdulillah...
setelah dulu Allah pertemukan saya dengan keluarga dokter
belajar bersama putra putri kecilnya dan saat ini berbuah Madin
beliau saat itu menjadi donatur utama,
maka saat ini Allah pertemukan kembali dengan keluarga yang juga hebat
hebat dalam ghiroh tholabul ilmi, sepasang suami istri yang punya karir padat
namun masih meluangkan waktu mengaji, tidak hanya d majlis tapi juga di rumah

Praktis, sedikit banyak waktu saya pun untuk istirahat dirumah semakin sedikit
sebuah kenikmatan yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya
adalah panggilan jihad, bi amwal wa anfus...
mulai senin hingga ahad, hanya hari sabtu yang masih luang
tidak ada kegiatan mengajar dan mengaji
semoga satu hari ini bisa mengobati rasa kecewa anak anak tetangga
yang ingin sekali belajar bareng, beberapa kali mereka "kecelek" karena saya pas tdak ada dirumah
waktu itu sedang jadwal ngajar di tempat lain
saya sudah janji ke anak anak akan membelikan papan tulis yang besar, mereka senang sekali
bener bener semangat, apalagi dua sahabat kecil Evan dan Ila
mereka adalah teman pertama saya semenjak saya pindah ke Perumahan Huntap
jadi sudah seperti adik kakak, kalau yang lain akrab saat belajar bareng, bermain dan di masjid

Begitulah kenikmatan dalam berdakwah
One Stop Dakwah, sebuah istilah dimana disatu waktu,
satu hari semua aktivitas yang tercipta adalah dakwah
mulai bangun tidur hingga tidur lagi yang difikirkan adalah umat
ada tantangan tersendiri dan senantiasa bersemangat fastabiqul khoirot
menjadikan setiap waktu itu "ziyaadatun fii khoir" senantiasa bertambah kebaikan

Cukuplah Allah penolong setiap langkah ini
Hasbunallah wani'mal wakiil, ni'mal maulaa wa ni'man nashir.

Pakem, 30 November 2017 - AM

Monday, November 27, 2017

Diary #101 - Keluarga Biasa


Bismillah...
Sejujurnya, ada yang ingin saya bagi kepada teman teman tentang sebuah hikmah perjuangan
hikmah yang dapat mempersatukan dua insan dan tumbuh menjadi keluarga 
ia tumbuh menjadi keluarga biasa, biasa mengaji, biasa mengisi, biasa fiisabilillah dll
jadi bukan harta, kedudukan dan segala sesuatu isinya membuatnya nampak indah dan bahagia
namun keringat perjuangan dakwahlah yang selalu ditanamkannya

Ada sebuah cerita yang membuat saya geli dan bersyukur
bersyukur memiliki orang tua yang begitu mantap memotivasi putra putrinya
mantap karena selama ini beliau kerjakan adalah amalan jama'i, segala sesuatu yang terpimpin
maka ketika saya ceritakan tentangmu yang mungkin sudah menerima ta'aruf tertulisku
dan berlanjut kamu dan bapakmu akan sowan Al Ustadz
satu kesan Ibu, Alhamdulillah... dengan raut muka tersenyum
lalu saya bertanya "enten nopo e Buk kok senyam senyum... kulo mawon khawatir"
Ibuk menjawab "khawatir opo lho Am... justru itu tanda keluarga yang baik, taat sama pimpinan, menyampaikan rencana hajat besar keluarga kepada pimpinan, mohon doa, restu dan bimbingan dari beliau Al Ustadz" "maksud kulo khawatir kinten kinten Al Ustadz kemutan mboten nggih Bu, kaleh kulo njenengan, kan sudah lama dulu sowan Ustadz", balas saya. 

"Oalah.... insyaallah masih ingat, beliau kalau sama ibuk apalbanget, apalagi kalau bilang adiknya Tono insinyur MTA, lawong dulu Ibu dari dulu sampai sekarang minta restunya ke beliau. Dulu itu Ibu mau nikah yang menjodohkan Almarhum Ustadz Abdullah Thufail, disuruh menetap di asrama putri dan membina disana karena waktu itu bapak tugas mengajar di daerah jauh. Sampai akhirnya berniat membeli tanah di semanggi juga minta saran beliau dan oleh beliau di pinjami uang, sampai beliau wafat hutang belum selesai terbayar dan selanjutnya di bayarkan ke Ustadz Sukino. Segala sesuatunya yang besar selalu di sampaikan ke beliau, saat mau menyekolahkan kamu dan adik adikmu, saat kamu mau lomba ke luar negeri dulu itu atau saat ibuk harus menyelesaikan persamalahan kelompok ibu ibu yang terkadang begitu rumit dan butuh solusi dari beliau"

"Oh... berarti dulu itu yang menjodohkan juga Al Ustadz ?", tanya saya

"Iya... jelas... dulu kan keluarga belum saling kenal, jadi ya ibuk hanya setor foto, bapak waktu itu juga setor foto, dan sama beliau dijodohkan. Ndak pernah berfikir yang macam macam, bismillah sami'na wa atho'na. Alhamdulillah sekarang Ustadz sama Bapakmu sudah kenal dekat, semenjak Al Ustadz kedatangan tamu dari Kepala Kemenag Prov Jawa Tengah, beliau mengenal MTA dan berniat bersilaturahmi ke Mabes MTA lewat jalan Bapakmu"

"Masyallah.. nggih to Bu ?", tanya saya penuh penasaran

"he'em... jadi dulu Bapakmu itu ternyata juga pembina asrama santri masjid di dekat keraton. Masjid nya kalau kamu tau ada di dekat pintu masuk kraton kasunanan sebelah utara. Nah Bapakmu pernah mondok disana. Salah satu santrinya yang dulu Bapak bina itu sekarang sudah menjadi pejabat besar, ya tadi itu jadi Kepala Kemenag, ketemunya saat di Embarkasi Haji. Bener bener pertemuan yang mengharukan katanya, langsung pelukan luar biasa karena sudah puluhan tahun ndak bertemu. Beliau punya nadil besar juga di MTA karena sekelas Kepala Kemenag Prov itu punya link langsung ke Presiden. Jadi begitulah hikmah perjuangan, ikhtiar yang tulus sami'na waatho'na akan senantiasa menguatkan dakwah. Saat Ustadz dapat telephon akan mendapat kunjungan dari Kemenag, Ustadz pirso atau bertanya, siapa yang menghubungan Kemenag dengan MTA, lalu munculah nama Slamet Raharjo dan saat itu Ustadz dhawuhi (memerintah) Pak manshur untuk mencari Bapak dan diundang ke Mabes, menemani Al Ustadz saat mendapatkan tamu dari kemenag tersebut. InsyaAllah bsk akan ada saatnya beliau mengisi Ahad Pagi, rencananya akan membahas masalah Haji. Jadi udaaah... Bismillah ndak perlu khawatir, Ustadz itu sudah kenal Bapak dan Ibu. Insyaallah semua keputusan dari beliau adalah yang terbaik, kamu harus siap menerimanya".

Dengan hati yang tenang dan taslim saya menjawab "Alhamdulillah, nggih Bu" Dalam hati ini berkata , ingin rasanya segera menikah karena saya tahu perjuangan dakwah itu tidak mudah, sedih rasanya kalau pas sendirian, dan ingin rasanya banyak berbuat, berkarya dan berjuang untuk umat. Membina generasi muda, apalagi di majlis yang setiap tahun banyak mahasiswanya, banyak kegiatan yang belum berjalan, padahal bagus untuk pembinaan. belum lagi adek adek santri TPA yang butuh pendampingan dan materi setiap minggunya, ditambah dakwah di masyarakat, sedikit banyak butuh pendekatan dan perhatian meskipun tidak bisa dipungkiri pasti ada perbedaan. Dan disitulah letak kebaikan yang harus diperjuangkan bersama.

Semoga penantian ini berujung nikmat, nikmat yang ketika disambut dengan syukur maka semakin bertambah kenikmatan itu. kenikmatan berjuang di jalan Allah. Kenikmatan menjalin hubungan saling mencintai karena Allah, membina keluarga yang biasa, biasa mengenal Allah, biasa mendekat kepada Allah, biasa mempelajari dan mengamalkan islam dalam kehidupan. Menumbuhkan kebaikan dan terus memupuknya untuk menghasilkan kebaikan kebaikan yang lainnya. Insyallah...

Bersamamu, 
kutitipkan salam perjuangan di Tanah Mataram, Yogyakarta 

Cangkringan, 28 November 2017 - AM