Alhamdulillah, Segala
puji bagi Allah, Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada
Rasulullah Muhammad, keluarga sahabat dan seluruh pengikut beliau. Segala puji
bagi Allah, perilaku lembut hati, penuh kasih sayang adalah termasuk
sifat-sifat mulia, sifat-sifat para manusia calon ahli surga, sebagaimana
sabda-sabda Rasulullah Muhammad SAW yang artinya
Dari Ibnu Mas’ud RA, ia
berkata : Rasulullah SAW bersabda: ” Maukah aku kabarkan kepadamu orang yang
diharamkan masuk neraka atau orang yang nereka itu haram baginya?, (Neraka itu)
diharamkan atas setiap orang yang halus, lembut dan mudah [HR. Thirmidzi, ia
berkata: "Hadits Hasan", dan Ibnu Hibban dalam shahihnya]
Dari Jarir bin Abdullah
RA, ia berkata : Bahwasanya nabi SAW bersabda : ” Sesungguhnya Allah ‘Azza wa
Jalla memberi kepada orang yang kasih sayang apa-apa yang tidak diberikan
kepada orang yang pandir(bodoh). Dan apabila Allah mencintai kepada seorang
hamba, Allah memberinya sifat kasih sayang. Dan Tiadalah suatu keluarga yang
terhalang kasing sayang, melainkan mereka terhalang pula dari kebaikan”. [HR.
Thabrani, Muslim dan Abu Dawud]
Sifat kasih sayang dalam
diri manusia dapat ditumbuhkan dengan meninggalkan kebodohan serta rajin
menuntut ilmu Al-Islam dan kemudian berusaha diamalkan. Ilmu-ilmu yang
diberikan oleh Allah kepada Rasulullah Muhammad SAW bila diamalkan dengan
sungguh-sungguh akan mendatangkan kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya,
sehingga bila Allah telah mengasihi hamba-hamba-Nya, Allah pulalah yang akan
meletakkan sifat-sifat kasih sayang (Rahmat Allah) kepada makhluq-makhluqnya
tersebut.
Dari ‘Aisyah RA, ia
berkata : Rasulullah SAW bersabda: ” Sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang
dan senang kepada kasih sayang dalam segala urusan”. [HR. Bukhari dan Muslim]
Dari Ibnu ‘Abbas Ra,ia
berkata: Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Al-Asyajji: ” Sesungguhnya pada
dirimu itu ada dua perangai yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, yaitu
penyantun dan shabar [HR. Muslim]
Dari ‘Aisyah RA, ia
berkata : Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Kecintaan Allah
adalah pasti atas orang yang dibuat marah tetapi ia berlaku santun (tidak
membalas)”. [HR Al-Ashbihani]
Dalam suatu masyarakat
yang masih memegang teguh Al-Qur’an dan As-Sunnah dan benar-benar membersihkan
dari segenap godaan dan rayuan kemaksiyatan, akan banyak ditemukan
manusia-manusia yang berperangai lembut, penuh sopan santun dan kasih sayang.
Namun suasana zaman
dihari ini, di Negeri ini, dimana setiap orang dengan terang-terangan
atau sembunyi-sembunyi telah bisa melihat tayangan-tayangan kejahatan,
kekerasan, kebrutalan, kebengisan, kegarangan, kemarahan, kekejaman, kekejian,
yang ditampilkan dari berbagai jenis Multimedia.
Walaupun diamana-mana
merebak pengajian-pengajian yang mengajak orang keluar dari kebodohan, mengajak
orang untuk menjadi orang shalih, namun masih saja umat manusia terkontaminasi
dengan rangsangan-rangsangat kekejian dan kejahatan tersebut. Sehingga
walaupun rajin mengaji, namun belum pula tumbuh iman dan kasih sayang, sopan
santun dan kelembutan hati.
Allah telah melarang
umat beragama untuk mengkonsumsi tayangan-tayangan hiburan kejahatan yang
ditawarkan oleh orang-orang yang tidak beriman. Karena tayangan kejahatan yang
dilihatnya itu akan menghapus ilmu dan iman yang sudah dikajinya dengan susah
payah. Manusia harus sadar bahwa hidup yang singkat ini tidak boleh lengah dan
bermanja-manja dengan hiburan yang merusak iman dan akhlaqnya.
Dan janganlah kamu
campur-adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang
haq itu, sedang kamu mengetahui. (QS. Al Baqarah ayat 42)
Hai Ahli Kitab, mengapa
kamu mencampur adukkan antara yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan
kebenaran, padahal kamu mengetahui. (QS. Al Imran ayat 71)
Hiburan-hiburan yang
salah bila dikonsumsi, baik sengaja atau tanpa sengaja akan melunturkan dan
merusak keimanan, kesholihan dan kearifan yang sedang dibangun. Sehingga
menjadi rusak dan cerai berai kembali
Dan janganlah kamu
seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan
kuat, menjadi cerai berai kembali, … (QS. Al Hadid ayat 92)
Umat Islam yang ingin
mendapatkan kasih sayang Allah di dunia dan di akherat harus menjauhi segala
hal-hal yang dilarang oleh Allah. Pikiran, hati dan perasaan harus dijauhkan
dari segala kekotoran , kekejian, dan kejahatan.
Jangan sampai masuk ke
dalam perangkap sebagaimana orang sering mengatakan tontonan dadi tuntunan,
tuntunan dadi tontonan” Menjaga amal memang
lebih berat dibandingkan beramal itu sendiri. Semoga Allah memberi kekuatan
kepada kita untuk meninggalkan hiburan-hiburan yang merusak dan kita bisa
memproduksi hiburan-hiburan yang Halal dan Thoyib, yang akan mengokohkan
iman dan kearifan kita.
Wallahu ‘alam.