Abdul Malik;
Hendri Yuda Winanto; Nasih Widya Yuwono, S.P., M.P.
Abstrak : Kakao adalah salah satu komoditas utama
perkebunan dan sumber devisa Negara. Produksi kakao nasional pada tahun 2010
tercatat 844.626 ton (Ditjen Perkebunan, 2012) dengan luas areal 1.651.539 ha
dan 94 %-nya adalah perkebunan rakyat (Ditjenbun, 2010 cit. Rubiyo &
Siswanto,2012). Fakta tersebut menunjukkan bahwa usaha perkebunan kakao adalah
usaha yang menjanjikan dan mayoritas usaha tersebut adalah perkebunan milik
rakyat. Salah satu lokasi perkebunan kakao yang cukup berpotensi untuk
dikembangkan yaitu di kawasan Lereng Gunung Merapi tepatnya di Desa Tanen, D.I
Yogyakarta. Desa Tanen dicirikan dengan lahan pertanian yang subur dengan
mayoritas warga bermatapencaharian sebagai petani kakao (rata-rata ± 3200 m2
per keluarga petani). Selain perkebunan cokelat, Desa Tanen memiliki
banyak sekali potensi diantaranya pertanian, peternakan, florikultur, serta pariwisata. Bentuk usaha perkebunan kakao rakyat
yang saat ini sedang berjalan di Desa Tanen adalah EAT COCOA (Edu Agro Tourism of COCOA). Kendala
utama dalam mengelola EAT COCOA adalah strategi pemasaran yang pasif sehingga
membuat usaha ini sulit berkembang. Oleh karena
itu, perlu
segera didesak implementasi
pendekatan baru untuk memperkuat fungsi sektor pemasaran sebagai ujung tombak
usaha. Salah satu pendekatan yang berpeluang untuk mengatasi masalah tersebut
adalah melalui implementasi Online
Market Research Community System. Hasil survei lapangan memberikan
informasi bahwa di kawasan Lereng Gunung Merapi ternyata masih banyak potensi
alam, hasil pertanian dan tempat wisata yang belum dioptimalkan. Hal ini mendorong perlunya
dikembangkan suatu sistem manajemen pemasaran berbasis riset dalam lingkup
komunitas yang mengintegrasikan seluruh potensi wisata di kawasan Lereng Gunung
Merapi. Riset pasar secara online menarik dilakukan karena kemampuannya
menjangkau target survei dari seluruh segmen masyarakat. Selain keuntungan
secara ekonomi dengan meningkatnya daya saing produk dan semakin luasnya
jaringan pemasaran, melalui sistem ini diharapkan dapat menjadi jalan untuk
menjaga dan melestarikan kearifan lokal di kawasan Lereng Gunung Merapi.
kata
kunci : perekomonian
petani, Lereng Gunung Merapi, EAT COCOA (Edu Agro Tourism of
COCOA), Online Market Reaserch Community System.
Foto salah satu kegiatan di Desa Cokelat Tanen,
sebuah desa wisata di kawasan lereng Gunung Merapi
Sumber :
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2012. Statistik Kakao.
Departemen Pertanian.
Rubiyo dan Siswanto.
2012. Peningkatan produksi dan pengembangan kakao (Theobroma cacao L.) di Indonesia. Buletin RISTRI 3: 33-48.