Assalamu'alaikum ^_^

Yuk kita perbanyak membaca buku dan mendengarkan kajian, Let's Fastabiqul khoirot !

Tuesday, November 10, 2015

Pengembangan Wisata Terpadu EAT COCOA (Edu Agro Tourism of COCOA) Melalui Implementasi Online Market Research Community System Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani di Kawasan Wisata Lereng Gunung Merapi.

Abdul Malik; Hendri Yuda Winanto; Nasih Widya Yuwono, S.P., M.P.

Abstrak : Kakao adalah salah satu komoditas utama perkebunan dan sumber devisa Negara. Produksi kakao nasional pada tahun 2010 tercatat 844.626 ton (Ditjen Perkebunan, 2012) dengan luas areal 1.651.539 ha dan 94 %-nya adalah perkebunan rakyat (Ditjenbun, 2010 cit. Rubiyo & Siswanto,2012). Fakta tersebut menunjukkan bahwa usaha perkebunan kakao adalah usaha yang menjanjikan dan mayoritas usaha tersebut adalah perkebunan milik rakyat. Salah satu lokasi perkebunan kakao yang cukup berpotensi untuk dikembangkan yaitu di kawasan Lereng Gunung Merapi tepatnya di Desa Tanen, D.I Yogyakarta. Desa Tanen dicirikan dengan lahan pertanian yang subur dengan mayoritas warga bermatapencaharian sebagai petani kakao (rata-rata ± 3200 m2 per keluarga petani). Selain perkebunan cokelat, Desa Tanen memiliki banyak sekali potensi diantaranya pertanian, peternakan, florikultur, serta pariwisata. Bentuk usaha perkebunan kakao rakyat yang saat ini sedang berjalan di Desa Tanen adalah EAT COCOA (Edu Agro Tourism of COCOA). Kendala utama dalam mengelola EAT COCOA adalah strategi pemasaran yang pasif sehingga membuat usaha ini sulit berkembang. Oleh karena itu, perlu segera didesak implementasi pendekatan baru untuk memperkuat fungsi sektor pemasaran sebagai ujung tombak usaha. Salah satu pendekatan yang berpeluang untuk mengatasi masalah tersebut adalah melalui implementasi Online Market Research Community System. Hasil survei lapangan memberikan informasi bahwa di kawasan Lereng Gunung Merapi ternyata masih banyak potensi alam, hasil pertanian dan tempat wisata yang belum dioptimalkan. Hal ini mendorong perlunya dikembangkan suatu sistem manajemen pemasaran berbasis riset dalam lingkup komunitas yang mengintegrasikan seluruh potensi wisata di kawasan Lereng Gunung Merapi. Riset pasar secara online menarik dilakukan karena kemampuannya menjangkau target survei dari seluruh segmen masyarakat. Selain keuntungan secara ekonomi dengan meningkatnya daya saing produk dan semakin luasnya jaringan pemasaran, melalui sistem ini diharapkan dapat menjadi jalan untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di kawasan Lereng Gunung Merapi.

kata kunci : perekomonian petani, Lereng Gunung Merapi, EAT COCOA (Edu Agro Tourism of
                     COCOA), Online Market Reaserch Community System.




Foto salah satu kegiatan di Desa Cokelat Tanen,
                                    sebuah desa wisata di kawasan lereng Gunung Merapi

Sumber :

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2012. Statistik Kakao. Departemen Pertanian.

Rubiyo dan Siswanto. 2012. Peningkatan produksi dan pengembangan kakao (Theobroma cacao L.) di Indonesia. Buletin RISTRI 3: 33-48.


No comments:

Post a Comment