Abdul Malik
- Intisari Makalah Seminar Kelas -
Produktivitas
kakao Nasional masih tergolong rendah yang disebabkan oleh masalah serangan
hama dan penyakit, kualitas bahan tanam yang rendah, serta aplikasi teknik
budidaya yang belum optimal. Maka usaha dalam meningkatkan hasil, kualitas dan
ketahanan terhadap penyakit merupakan tujuan penting bagi program pemuliaan
tanaman kakao. Kendala utama dalam meningkatkan hasil produksi kakao adalah
disebabkan oleh adanya sifat self incompatibility
(SI). Kemampuan menyerbuk polen pada tanaman kakao merupakan salah satu
kriteria dalam penentuan arah pemanfaatan bahan tanam klonal dalam program
pemuliaan. Berdasarkan
kemampuannya dalam melakukan penyerbukan sendiri (self compatible) terdapat klon yang kompatibel menyerbuk sendiri (self compatible) dan klon yang tidak
kompatibel menyerbuk sendiri (self
incompatible). Didaerah penghasil kakao seperti Amerika, Afrika Barat dan
Tengah, Asia Tenggara dan Papua Nugini didapatkan penurunan hasil yang
disebabkan oleh penyakit, hama dan juga karena heterogenitas bahan tanam hingga
80 % hasil yang diperoleh dari 20 % pohon yang dibudidayakan. Sifat Self
Incompatibility pada kakao tersebut berperan dalam heterogenitas dan memberikan
pengaruh pada penurunan hasil kakao. Maka pentingnya kajian ilmiah tentang
sifat kompatibilitas polen pada penyerbukan bunga kakao (Theobroma cacao L.) sebagai rekomendasi dalam memilih tetua betina
kebun F1 dan dalam menentukan komposisi tanaman klonal dalam program pemuliaan
tanaman kakao.
Bunga setelah di beri perlakuan hand pollination (penyerbukan buatan)
Pentil buah 7 hari setelah penyerbukan (HSP)
Pentil buah yang mengalami layu pentil (Cherelle wilt)
No comments:
Post a Comment