Assalamu'alaikum ^_^

Yuk kita perbanyak membaca buku dan mendengarkan kajian, Let's Fastabiqul khoirot !

Thursday, December 29, 2016

Hikmah #8 - Mengemudi Hati di Jalan Lurus


"Ihdinash shiraathal mustaqim" Tunjukilah kami jalan yang lurus.

Tidak sah shalat kita tanpa membaca Surat Al Faatihah di tiap rakaatnya. Dan dalam senarai 7 ayat terdasyat ini, usai kita memuji Allah, memuliakan, dan mengagungkanNya, dengan tunduk kita menadah karuniaNya. Ialah doa kita agar Allah karuniakan petunjuk ke jalan yang lurus. Kita membacanya setiap hari sekurangnya 17 kali, sebab ialah doa terpenting, permohnan terpokok, dan paling utama.

Jalan yang lurus,

Terjemah itu mungkin membuat sebagian kita membayangkan bahwa jalan lurus itu bagus, halus dan mulus. Kita mengira bahwa shirathal mustaqim adalah titian yang gangsar dan tempuhan yang lancar. Kita menganggap bahwa ia adalah yang bebas hambatan dan tiada sesak, tanpa rintangan dan tiada onak. Kita menyangka bahwa di jalan itu, segala keinginan terkabul, setiap harapan mewujud, dan semua kemudahan dihamparkan.

Frasa "jalan yang lurus" membuat kita mengaharapkan jalur yang tanpa deru dan tanpa debu.

Maka kadang kita terlupa, bahwa penjelasan tentang jalan yang yang lurus itu tepat berada di ayat berikutnya. Jalan lurus itu adalah Jalan orang orang yang telah Ku beri nikmat. Bukan jalan orang orang yang Kumurkai dan bukan jalan mereka yang sesat.

Maka membentanglah Al Qur'anul Karim sepanjang 113 surat ba'da Al Faatihah untuk memaparkan bagi manusia jalan orang orang yang telah diberi nikmat itu. Ialah jalan Adam dan Hawa; jalan Nuh, Hud, dan Shalih; jalan Ibrahim hingga Yaqub sekeluarga; jalan Musa dan saudaranya; jalan DAwud dan putranya; jalan Ayyub dan Yunus; jalan Zakariyya dan Yahya; serta Maryam dan Isa. Jalan indah itu sesekali ditingkahi jalan mereka yang dimurka dan sesat; jalan Iblis dan Fir'aun hingga Samiri dan Qorun.

Kisah mereka berkelindan, mengulurkan makna-makna yang mengokohkan cipta, rasa serta karsa Sang Rosul terakhir dan ummatnya yang bungsu. Kisah mereka bertautan, emlahirkan artian-artian yang menguatkan iman dan perjuangan Sang Penutup rangkaian kenabian berserta para pengikutnya; menghadapi kekejaman Abu Jahl, kekejian Abu Lahab, keculasan Al -Ash ibn Wail, tuduhan Al Walid ibn Al Mughirah, dongengan An Nazhar ibn Harits, rayuan Utbah ibn Rabi'ah, cambukan Umayyah ibn Khalaf, hingga timpukan Uqbah ibn Abi Mu'ith.

Demikianlah Allah menunjukkan pada kita apa makna jalan lurus itu.

"Dan sesungguhnya Allah adalah Rabbku dan Rabb kalian, maka sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus. (Qs. Maryam ayat 36)

Jalan lurus itu diikat oleh hakikat. Yakni beribadah hanya kepada Allah satu-satunya, tiada sekutu bagiNya. bahwa didalamnya ada nestapa dan derita, ia hanya menggenap bagi kebersamaan dan cinta. Bahwa didalamnya ada kehilangan dan duka, ia hanya penguat bagi sikap syukur dan menerima. Bahwa didalamnya ada pedih dan siksa ia hanya penyempurna bagi rasa nikmat dan mulia.



Maka semua ulama sepakat bahwa sebagian terbesar dari kandungan Al Qur'an adalah kisah. Ialah kisah yang menjadi penjelasan bagi kita tentang jalan yang lurus. Kisah yang menjadi petunjuk bagi kita untuk meniti jalan yang lempeng. Kisah yang mejadi pembeda bagi kita utnuk memisahkan jalan yang shalih dari jalan sesat. Kisah yang menjadi cahaya ketika mata barin kita terkaburkan debu hinggap di jalan kebenaran, kisah yang menjadi penyembuh luka-luka kala hati dirancah duri dijalan kebaikan.

Maka ya Allah, susurkan dan susulkan kami dijalan mereka yang Kau limpahkan cinta, dalam sempit maupu lapang, senyum dan juga lukany. Maka ya Allah walau Kaukayakan kami seberlimpah Sulaiman karuniakan kamis syukur dan tawadhu'nya yang hormati semut dan burung hud-hud.

Maka ya Allah, walau tak Kau beri kami daya raga dan keajaiban seperkasa Musa, curahi kami keberanian dan ketangguhan memimpin kaum yang sering membuat kecewa. Maka ya Allah walau usia tak sepanjang Nuh mulia, tegarkan kami dengan kegigihan da'wah dan tekad bajanya untuk terus menyampaikan kebenaran dalam aneka cara.

Maka ya Allah, walau parasa tak setampan Yusuf rupawa, kuatkan diri kami menahan semua goda dan derita, tajamkan nuraninya hingga mampu membaikkan negeri. Maka ya Allah walau keajaiban tak selalu menyertai perjalanan, penuhi hati kami dengan kasih mesra seperti Isa hingga tunduklah musuh dalam cinta.

Maka ya Allah, walau tak perlu ditelan ikan di gelap lautan, hiasi jiwa kami dengan kepasrahan Yunus yang rintih doanya Kau dengarkan. Maka ya Allah walau tak usah mengalami kehilangan, dicekik sakit, miskin dan musibah, sejukkan hati kami dengan sabar dan dzikir seperti Ayyub yang tabah.

Maka ya Allah, walau ujian cinta tak seberat Ibrahim, Hajar dan Sarah, limpahi keluarga kami dengan sakinah, mawaddah dan rahmah dengan keturunan yang shalih dan shalihah. Maka ya Allah walau ibadah tak seterpelihara Zakaria dan kesucian tak seterjaga Maryam, nikmatkan bagi kami bakti anak mulia seperti Yahya dan Isa.

Maka ya Allah, walau belum pernah mencicipi surga bak Adam dan Hawa, jadikan rumah kami terasa surga sebelum surga, terimalah taubat atas segala dosa. Maka ya Allah, walau hidup tak sepedas pedih warna warni hayat Yaqub, jadikan kami hanya mengadu padaMu semata, hingga menampilkan kesabaran cantik yang mencahaya.

Maka ya Allah, walau tak harus lari dan bersembunyi sebagimana para Ashabul Kahfi, beri kami keberanian dan perlindungan saat tegas mengatakan Al Haq didepan tirani. Maka ya Allah walau kerajaan tak seluas Dzul Qarnain, curahi kami akhlaq pemimpin yang senantiasa menyeru pada iman, membebaskan ummat, serta menebar manfaat.

Maka ya Allah, walau jangan sampai Kau karuniai pasangan yang mirip Fir'aun, teguhkan kami bagai Asiyah yang mukminah, anugrahkan rumah disisiMu di dalam surga. Maka ya Allah walau persoalan hidup tak sepelik yang dialami Ibunda Musa, bisikkan selalu kejernihan Mu di firasat kami saat menghadapi kemusykilnya hari -hari. Maka ya Allah walau ilmu dan kebijaksanaan tak seutuh Luqman Al Hakim, tajamkan pikir dan rasa kami untuk mengambil ibrah di setiap kejadian.

Maka ya Allah susurkan dan susulkan kami di jalan yang lurus, dilapis lapis keberkahan hidup.


Source : Lapis-lapis Keberkahan oleh Salim A. Fillah

No comments:

Post a Comment