Menurut
jenengan, insan yang berprestasi itu yang bagaimana ?
Insan yang berprestasi menurut saya adalah mereka yang dapat
bersungguh sungguh dalam belajar dimanapun dia berada dan dia mampu membuat
sebuah aksi nyata atau karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Bagi saya prestasi itu tidak hanya diukur dengan tingginya nilai dan
banyaknya medali atau trofi, tetapi lebih dari pada seberapa besar manfaat yang
dia berikan. Insan yang prestatif adalah mereka yang berhasil melakukan semua hal
tersebut atas dasar semata-mata hanya untuk mengharap ridho Allah subhanahu
wata’ala, sebagai wujud ketaatan kepada-Nya. Karna di sisi Allah hamba yang
berprestasi adalah hamba yang bertaqwa “…sungguh yang paling mulia di
sisi Allah adalah orang yang paling tinggi ketaqwaannya…” (QS
Al-Hujurat 13)
Kalau
jenengan sendiri, sejak kapan mulai menyadari dan meraih prestasi ? Tolong,
diceritakan detail pengalamannya
Dulu disaat masih duduk di bangku SMA saya menyadari bahwa
pasion saya saat itu tidak di pengkaryaan akan tetapi di pengorganisasian. Maka
dimasa itu saya selalu memotivasi diri saya dan teman-teman saya khususnya yang
tergabung di OSIS SMA MTA untuk
bermujahadah (sungguh-sungguh) dalam mengadakan kegiatan yang bermanfaat, mulai
dari sekedar membuat forum belajar kelompok sampai kegiatan seminar kesehatan.
Saya semakin yakin bahwa inilah prestasi kami saat itu.
Semangat inilah yang saya bawa ketika memasuki dunia
perkuliahan. Setiap hari saya selalu berfikir apa yang harus saya lalukan agar
ilmu saya, hidup saya dapat bermanfaat bagi sesama, seperti yang telah saya
yakini .“…sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberikan manfaat
bagi orang lain.” (HR Bukhari).
Sebagai langkah awal, saya mencoba menjadi
seorang asisten praktikum di Fakultas Biologi UGM. Setiap minggu saya mendampingi
dan menemani para mahasiswa dalam belajar pelajaran biologi. Dalam
perjalanannya saya seringkali menjumpai masalah dan saya sangat termotivasi
untuk dapat menyelesaikannya. Setiap masalah yang saya temukan selalu saya sampaikan
dalam diskusi saat kuliah dan saat kumpul dengan teman-teman. Dari setiap forum
yang saya adakan selalu saya tulis hasilnya, sehingga ide itu selalu berkembang. Hingga pada akhirnya saya dipaksa teman saya untuk
mengikuti lomba karya tulis mahasiswa dan dari sinilah saya mulai mengenal
dunia pengkaryaan.
Pengalaman pertama saya mengikuti kompetisi karya tulis
adalah Pekan Riset Ilmiah Mahasiswa Pertanian Indonesia (PRISMA) di UB tahun
2012. Di saat lomba saya sungguh merasa minder ketika bertemu dengan mahasiswa
dari berbagai universitas dan juri dari para ahli, namun saya benar-benar
tertampar dengan motivasi teman saya “bukanlah
kesulitan itu yang membuatmu takut, tapi sungguh ketakutanmu itulah yang membuatmu
jadi sulit”. Kemudian saya mulai move on dan berhasil mempresentasikan AFIF
(Agri Fish Integrated Farming) sebuah
konsep integrated farming di kawasan
pinggiran perkotaan dengan lancar di depan para peserta dan juri untuk pertama
kalinya. Alhamdulillah, dari percobaan pertama, kami dapat meraih juara favorit
tingkat Nasional. Setelah mengikuti PRISMA saya merasa bahwa ilmu saya masih
sangatlah sedikit, saya harus terus mengugrade pengetahuan dan skills saya dalam
hal nalar research dan public speaking.
Intinya belajar dan berlatih terus menerus bersama tim dan dosen pembimbing.
Sepulang dari UB saya tidak langsung santai santai, saya
justrus semakin bersemangat untuk mengembangkan karya yang telah kami buat.
Beberapa bulan setelah dari UB kami mencoba mengikuti lomba karya tulis Agritek
di UPN tahun 2013 dengan karya AFIF yang sudah saya modifikasi. Setelah belajar
dari pengalaman lomba di UB alhamdulillah kami dapat meraih juara 2 di Agritek
UPN. Dari sinilah kami semakin yakin bahwa konsep AFIF kami benar-benar fit
untuk diimplementasikan kepada masyarakat petani. Namun, kenyataannya tidak
semudah yang saya bayangkan, ternyata banyak tantangan yang masih harus kami
hadapi, mulai dari meyakinkan petani bahwa AFIF bisa menjadi salah satu solusi
peningkatan produktivitas lahan pertanian, juga dalam mendampingi petani dalam
membuat AFIF di lahan pertanian mereka, karna ternyata perlu modal yang cukup
besar untuk membangun AFIF.
Akhirnya kami memutuska untuk mengikuti beberapa
perlombaan untuk mencari uang hadiah lomba yang nantinya akan kami gunakan
untuk membangun percontohan AFIF. Dari lomba yang kami ikuti kami hanya
berhasil menjadi finalis di Lomba Paper Ilmiah
Tingkat Nasional PESTAGAMA di UGM
dan 10 Besar Lomba Essay di International
Science and Art Festival di UGM. Saya
menyadari mungkin karna niat kami yang salah sehingga kami tidak mendapatkan
hasil yang maksimal. Setelah kekalahan tersebut saya memutuskan untuk kembali
ke petani dan membuat analisis usaha tani AFIF dan kembali saya tulis dalam bentuk
business plan. Kemudian saya
presentasikan hasil analisis saya di sebuah kompetisi bisnis yang diadakan
Universitas Telkom yaitu Java Business
Competition (JBC) tahun 2013. Alhamdulillah saya dapat meraih juara 3
dikategori business plan. Hasil tersebut
mnejadi acuan untuk saya praktikkan di lapangan bersama salah satu kelompok
tani di Kec. Kasihan Kab. Bantul Yogyakarta. Setelah melakukan beberapa kali
penelitian dan perlombaan saya mulai merasakan pasion saya, yaitu di bidang research and development.
Ide terkait
pengembangan pertanian dengan teknologi tepat guna selalu bermunculan, mulai
dari teknologi produksi yaitu alat penanam legume otomatis dan alat penyadap
karet, lalu inovasi dalam pengolahan olahan pangan lokal seperti dawet unyu
(dawet instan ubi ungu), juga dalam modifikasi bioteknologi dengan kultur
jaringan untuk membuat sebuah aksesoris yaitu mungil culture. Selain itu juga
dalam pemanfaatan limbah pertanian seperti limbah batang perkebunan singkong
yang menjadi masalah besar petani perkebunan singkong di Provinsi Lampung. Kemudian
kami mencoba mengolah limbah ersebut menjadi papan partikel batang singkong.
Sampai saat ini kami sudah melalukan riset sebanyak 4 kali untuk mendapatkan
kualitas papan partikel batang singkong terbaik. Alhamdulillah dalam
perjalanannya saya dan tim saya mendapatkan hasil yang memuaskan dari setiap
presentasi lomba yang kami ikuti.
Bermodalkan dana hibah penelitian dari PKM, penelitian
pertama kami berhasil meraih juara 3 dalam lomba karya tulis dan debat ilmiah
INVENTION UNDIP 2014, kemudian di
pengembangan yang kedua kami berhasil meraih juara 1 di lomba karya tulis di
Universitas Sultan Agung Tirtayasa, dan dipengembangan ke tiga kami berhasil
meraih juara 1 di Mechanical
Education Fair di UNDIP. Pencapaian kami tersebut semakin menguatkan kami untuk
inovasi ini siap untuk dibawa kearah industri. Diakhir pertengahan tahun 2015
kami berkesempatan mempresentasikan inovasi kami dalam International Invention
and Innovation Exhibition (ITEX) di Malaysia. Dari event tersebut kami dapat penghargaan medali
perak dalam kategori Young Inventor, selain itu kamu juga berhasil mendapat
penghargaan dari Invention from World
Invention Intellectual Property Association (WIIPA) Taiwan. Saat ini kami masih mempersiapkan untuk mendapatkan hak
paten dan rencana masuk ke industri papan partikel, dengan tetap memberdayakan
petani perkebunan singkong, khususnya di Provinsi Lampung.
Disamping aktif di kegiatan kompetisi yang lebih
mengedepankan research saya juga aktif dibidang development berbasis sociopreneur.
Sejak awal semester 2 saya sudah mulai mengikuti program pemberdayaan
masyarakat berbasis riset. Waktu itu dilakukan di pulau Madura. Pengalaman
tersebut kemudian saya terapkan di petani Yogyakarta, tepatnya di kelompok tani
cokelat merapi Dusun Tanen, Ds. Hargobinangun, Kec. Pakem, Kab. Sleman. Proses
pendampinganpun saya mulai dari awal, mulai dai konservasi lahan, pengadaan
bahan tanam, pemeliharaan tanaman hingga proses pengolaan buah untuk dapat di
fermentasi hingga pengolan biji cokelat menjadi cokelat batang. Saat ini sedang
saya kembangkan wisata cokelat merapi EAT COCOA (Edu Agro Tourism of Cocoa) dengan Gubuk Cokelat Merapi sebagai
sentral olahan cokelat merapi.
Semua capaian tersebut adalah berkat pertolongan Allah Subhanahu
wata’ala yang senantiasa memberikan saya kekuatan dan kesabaran untuk tetap
mujahadah dala belajar dan berkarya. Polanya sama sebenanya, ketika saya punya
ide langsung saya tuangkan dalam tulisan, lalu saya lombakan untuk mendapat
penilaian dan masukan dari para ahli dengan pertimbangan model atau ide yang
serupa. Alhamdulillah awal mula EAT COCOA muncul kami berhasil meraih juara 2 Lomba
Kretivitas Bina Masyarakat Mahasiswa Pertanian PIMPI di IPB, dari event tersebut kami mendapatkan rekomendasi untuk
mengikuti Program Hibah Bina Desa dari DIKTI (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi). Dan akhirnya di akhir tahun 2014 kami berhasil
mendapatkan hibah tersebut. Terakhir kami berhasil menjadi yang terbaik di
Menyapa Indonesia Mencari Desa dan berhak mendapat pendampingan dari LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Hingga saat ini pemberdayaan masyarakat melalui
pengembangan wisata cokelat merapi bersama petani cokelat di lereng Merapi
masih saya lakukan.
Untuk membantu proses produksi cokelat di kebun EAT COCOA
tersebut, saya bersama teman saya mencoba membuat inovasi lagi berupa startup
digital yang bernama Agrilink. Sebuah startup yang dapat membantu petani
cokelat mengelola (monitoring) kebunnya dalam upaya peningkatan produktivitas,
disamping juga membantu menghubungkan petani dengan permodalan dan pemasaran di
industri pengolahan. Dan di awal tahun kemarin startup kami berhasil meraih Runner-up
Innovative Academy UGM. Hingga saat ini
saya terus berinovasi, berdiskusi dan berbagi inspirasi dengan teman-teman agar
ilmu yang sudah didapat terus berkembang dan dapat dipraktikkan sehingga
bermanfaat untuk masyarakat secara luas.
Prestasi
apa saja yang pernah diraih ?
2012 Juara Favorit LKTIN Pekan Riset Ilmiah
Mahasiswa di UB
2013 Juara 2 Lomba LKTI Agrotek di UPN
2013 10 Besar Lomba Essay di International
Science and Art Festival di UGM
2013 Finalis Essay Ilmiah Tingkat Nasional dalam
ECSOTIC di UB
2013 Finalis Paper Ilmiah Tingkat Nasional dalam
PESTAGAMA di UGM
2013 Juara II Lomba Kretivitas Bina Masyarakat
Mahasiswa Pertanian PIMPI di IPB
2014 Lolos didanai Program Hibah Bina Desa (PHBD)
DIKTI
2014 Juara 3 Java Business Competition (JBC)
Universitas Telkom
2014 Peringkat ke 7 BNI Business Co Creator
Chapter Yogyakarta
2014 Juara 3 LKTIN dan Debat Ilmiah INVENTION
UNDIP
2014 Juara 2 Portani Fakultas Pertanian UGM
Cabang Bulutangkis
2014 Lolos didanai PKM Bidang Penelitian Papan
Limbah Batang Singkong
2015 Awarded as Silver Medal in the Asian Young
Inventors Exhibition Malaysia 2015
Awarded as Gold Medal
in Honor of Invention from World Invention
Intellectual Property
Association (WIIPA), Taiwan
2016 Semifinalis HILO Leader Green Leader
2016 Best Paper Menyapa Indonesia Mencari Desa
bersama LPDP
2016 Runner-up
Innovative Academy UGM with Agrilink
Apa
motivasi terbesar untuk berprestasi ?
Motivasi
terbesar adalah karna Allah Subhanahu wata’ala. Bagi saya hidup itu tidak hanya
sekedar hidup. Tapi hidup itu untuk yang Maha Hidup. Semaksimalnya kita beramal
kebaikan dengan apa yang kita miliki. “... dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu...” (Qs. Qashah ayat 77).
Kesungguhan kita dalam belajar dan berkarya
merupakan wujud rasa syukur atas segala nikmat yang telah Allah curahkan kepada
kita. Maka insyaAllah dengan kita istiqomah menebar manfaat Allah akan menambah
nikmat-Nya. “...jika kalian bersyukur pasti akan Aku tambah ni’mat-Ku padamu
tetapi jika kalian kufur sesungguhnya adzab-Ku amat pedih”. (Qs. Ibrahim ayat 7)
Siapa
saja yang ikut berperan dalam peraihan prestasi jenengan ?
Yang
ikut berperan dalam peraihan prestasi saya adalah pertama Orang tua saya. Karna
saya sudah terbiasa mengkomunikasikan segalanya dengan orang tua. Jadi bapak
dan ibu selalu tahu perkembangan study dan karya saya, dan beliau berdua selalu
mensupport, merestui dan mendoa’akan setiap langkah saya. Bagi saya itu adalah
modal besar bagi saya untuk terus bergerak, karena saya selalu yakin “Ridhollahu fii ridhol walidain wa
sukhtullah fii shukhtil walidain” (Ridho Allah itu terletak pada ridho
orang tua dan kemurkaan Allah itu terletak pada kemurkaan kedua orang tua).
Disamping itu saya punya teman atau partner yang sevisi, yang menjadi tempat
saya mencurahkan smua ide dan gagasan saya, berdiskusi bersama menentukan
solusi dari setiap permasalahan yang kami temukan. Kami selalu menyemangati
untuk terus berjuang dalam berkarya menebar manfaat untuk umat.
Bagaimana
proses peraihan prestasi jenengan (yang dirasa paling gemilang) ? Lika-liku
untuk mendapatkannya. Jadi dari perjuangan sampai ke peraihan penghargaan
tersebut.
Menurut saya yang paling berkesan adalah saat berkarya
EAT COCOA melakukan pemberdayaan petani cokelat di Lereng Gunung Merapi.
Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, EAT COCOA yang sekarang saya mulai dari
nol, mendampingi dari awal, kemudian terus berproses, tahap demi tahap
membenahi proses mulai teknis pembibitan, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan
hingga pemanfaatan limbah. Berawal dari riset, kemudian ikut lomba karya tulis,
lalu dipraktikkan jadi program pemberdayaan masyarkat, kemudian mendapat hibah
dari pemerintah, setelah itu masuk proses pengembangan SDA dan SDM. Selanjutnya
publikasi lewat media online, dan event kampus. Akhirnya kami berhasil terpilih
menjadi salah satu dari 2 desa di Jawa yang akan mendapat mendampingan dari
LPDP, lalu juga terpilih menjadi desa favorit pengembangan wisata di Kabupaten
Sleman DIY oleh Dinas Pariwisata Kab Sleman. Saat ini saya bersama warga Tanen
sedang mengembangkan paket wisata live in, camping, outbond serta mini caffe
bernama Gubuk Cokelat Merapi. Gubuk tersebut akan menjadi tempat istirahat bagi
para wisatawan yang sedang berwisata di kawasan Gunung Merapi. Dengan konsep
chocobreak Gubuk Cokelat Merapi akan membuat banyak olahan cokelat merapi,
sehingga kedepan Gubuk Cokelat akan menampung semua biji cokelat hasil
perkebunan petani di Desa Tanen dan
sekitarnya. Alhamdulillah, begitu besar nikmat yang saya rassakan ketika dari
awal saya masuk masyarakat masih terkendala msalah budidaya, akhirnya dengan
penuh perjuangan dan kesabaran akhirnya saat ini masayarakat dapat keluar dari
masalah tersebut, dan berhasil mengembangkan usaha bersama sama. Semoga usaha
bersama warga desa ini terus berkembang dan dapat menjadi contoh didaerah lain.
Setiap
orang pasti punya kesulitan dalam meraih prestasi, kalau jenengan sendiri
kendalanya apa ? Bisa diceritakan ?
Kendala internal dari diri saya adalah sering kali
beberapa kegiatan saya berbenturan karna saya tidak hanya aktif di masyarakat,
tapi juga aktif di kegiatan kemajlisan, organisasi, unit kegiatan mahasiswa dan
kompetisi. Seringkali kegiatan lomba berbenturan dengan jadwal kuliah, lalu
kegiatan di masyarakat berbenturan dengan kegiatan kemajlisan, dan kegiatan di
organisasi. Selain itu masalah finansial pasti menjadi kendala, karna
komunikasi yang saya lakukan lebih banyak, perjalanan yang saya lalui lebih
jauh, maka otomatis pengeluaran yang saya keluarkan lebih banyak. Setiap hari
saya harus merancang agenda kegiatan saya dengan kondisi finansial yang
terbatas.
Selain itu masalah yang sering kali saya hadapi adalah
ketika berada di tengah tengah masyarakat. Kadang keberadaan kita diragukan
oleh mereka, tidak langsung diterima begitu saja. Saya harus mempelajari
karakter masing masing petani kakao di kawasan tersebut. Kemudian menyampaikan
setiap rencana yang saya susun sesuai model komunikasi yang mereka sukai. Ada
yang diajak ngobrol di rumah, di gubuk, di kebun. Dan dari keseluruhan warga,
tidak semua aktif menyambut rencana pembangunan, hanya beberapa yang siap untuk
kerja keras membangun desa wisata, padahal segala kebutuhan sudah saya cukupi
dari hasil saya mengikuti lomba dan pelatihan di beberapa kegiatan.
Bagaimana
cara mengatasi kendala tersebut ? Mohon tips-tipsnya.
Pertama masalah internal terkait kegiatan yang
berbenturan maka cara yang saya lakukan adalah pertama membuat list agenda
berupa “To Do”, “Do”, dan “Done”. Dari list tersebut saya mengetahui kegiatan saya selama satu minggu dan saya bisa membuat
skala prioritas dari semua kegaitan tersebut. Prinsip saya adalah dahulukan
Allah dan Rosulnya. “...Dan carilah
pahala negeri akhirat dengan apa yang dianugrahkan Allah kepadamu tetapi
janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia...” (Qs. Al Qasas ayat 77).
Kita
harus yakin, ketika kita menolong agama Allah maka Allah akan menolong kita dan
meneguhkan kedudukan kita. “...Wahai
orang-orang yang beriman,jika kamu menolong agama Allah maka Allah akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Qs. Muhammad ayat 7). Ketika kita
sudah ikhtiar untuk merencanakan kegiatan dengan segala pertimbangan yang
terbaik, maka kemudian serahkan segalanya pada Allah, libatkan Allah dalam
proses yang sedang kita jalani. InsyaAllah Allah akan memberikan hasil yang
terbaik menurut-Nya. Dan kita harus yakin itulah hasil yang terbaik yang wajib
kita syukuri. Dan setiap kegiatan yang sudah dijalani wajib bagi kita untuk
mengevaluasi dari proses yang sudah kita lakukan. Jadikan bahan evaluasi
tersebut untuk terus memperbaiki diri.
Kalau masalah finansial solusi utama adalah kita harus
rajin rajin menabung. Pastikan uang yang kita miliki itu benar benar kita
gunakan untuk hal hal yang kita butuhkan bukan hanya sekedar menuruti
keinginan. Dan yakinlah pasal 1 “rejeki itu tidak akan salah alamat” selama
kita mau bersungguh sungguh dalam berusaha belajar dan berkarya, rejeki itu
akan mengikuti kita, entah kita akan dapat beasiswa dari prestasi akademik kita
atau dari hadiah lomba. Percayalah J
Masalah bersosialisasi dengan masyarakat kuncinya
adalah kita mulai dari orang yang paling berpengaruh di daerah tersebut, bisa
mulai dari ketua kelompok taninya, ketua RT, atau ustadznya. Beliau yang akan
menyampaikan maksud kedatangan kita dan kemudian kita yang akan menjelaskan dan
mendampingi teknis dilapangan. Prosesnya memang lama tidak bisa instan, perlu
kesabaran dan kerja ikhlas. Sociopreneur atau pemberdayaan masyarakat dilakukan
bukan sekedar mencari profit tapi lebih dari pada benefit. “Do More, Give More”. Yakinlah ketika
kita mau bertahan dalam segala keterbatasan dan tetap bersungguh sungguh membangun
perekomonian sebuah masyarakat, maka kita saat itu sedang berproses untuk
menerima rejeki yang lebih besar. Pastikan proses yang kita lalui sudah benar
agar hasil yang kita terima adalah hasil yang barokah.
Biasanya
ada satu titik yang mengubah seseorang. Pengalaman apa yang melecut untuk jadi
pribadi yang sering berprestasi ?
Pengalaman saya yang membuat saya selalu berpacu untuk
terus berkarya dan aktif berkegiatan positif adalah ketika karya saya di terima
dan dihargai saat presentasi perdana, dimana saat itu adalah saat pertama kali
saya mengikuti lomba tingkat nasional. Saat itu memang saya kalah, tapi dari
kekalahan tersebut saya jadi bersemangat untuk terus belajar, berdiskusi dan
berlatih untuk menjadi mahasiswa yang punya kompetensi. Saya sadar ternyata apa
yang saya pelajari itu apabila diolah akan menghasilkan karya yang bisa
bermanfaat. Maka kedepan saya punya tekad untuk menjadi insan yang profesional yang
dapat berkontribusi untuk masyarakat.
Bagaimana
cara mengubah mindset 'aku gak bisa apa-apa, aku manusia biasa, gak bisa
seperti yang lain yang berprestasi' ?
Satu
hal yang selalu harus tidak boleh kita lupakan adalah bersyukur. Kita tidak
akan bisa belajar, berkarya atau bermanfaat untuk orang lain ketika kita tidak bisa
mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Dengan modal syukur
inilah menjadi semangat bagi kita untuk melakukan kegiatan yang positif. Syukur
tidak membutuhkan tenaga dan biaya, ia hanya butuh keyakinan kita pada Allah
Subahanahu wata’ala, bahwa kita ada sekarang dengan segala kelebihan dan
kekurangannya adalah karna kasih sayang Allah Subhanahu wata’ala. Allah yang
Maha Tahu, apa yang kita terima sekarang adalah sesuatu yang dirasa baik
menurut Allah. Maka cukup lakukan hal positif yang kita bisa semaksimalnya (just do it), fokus pada minat dan bakat
kita (apapun itu) lalu libatkan Allah dalam kita berproses. InsyaAllah Allah
dengan wujud kesyukuran tersebut, Allah akan menambah nikmatNya kepada kita,
dan meneguhkan kita, menuntun kita untuk terus bersabar dalam belajar dan
berkarya, menjadi insan yang berprestasi, yang dapat bermanfaat untuk umat.
Adakah
pesan-pesan yang bisa dibagikan kepada teman-teman untuk
menjadi insan yang berprestasi ?
Untuk
menjadi insan yang berprestasi kuncinya adalah syukur
Dengan
kesyukuran ini menjadi modal besar bagi kita untuk terus berkarya, setelah
syukur ada 4 hal yang selalu saya pegang teguh, dimanapun saya berkarya. 4 hal
tersebut adalah Ikhlas, Mujahadah, Istiqomah dan Nidhom.
Ikhlas
dalam bertindak
Mujahadah
dalam belajar dan berkarya
Istiqomah
dalam beribadah dan berbuat baik
Dan
Nidhom (Disiplin) dalam segala aktivitas.
Dan
yang terakhir, pastikan hidup kita tidak hanya sekedar hidup. Hiduplah untuk
yang Maha Hidup, hidup yang bermakna, penuh karya dan penuh manfaat.
No comments:
Post a Comment