Para nabi dan rasul adalah manusia pilihan Allah. Sebagai manusia, mereka memiliki sifat seperti halnya kita. Nabi dan rasul makan dan minum. Nabi dan rasul juga membutuhkan tidur. Nah, sifat-sifat ini yang dinamakan sifat basyatiah atau sifat jaiz. Selain itu, mereka memiliki sifat-sifat khusus lagi mulia. Sifat-sifat itu dinamakan sifat wajib bagi rasul. Adapun lawan sifat wajib adalah sifat mustahil bagi rasul. Kita hendaknya meneladani sifat-sifat wajib bagi nabi dan rasul. Berikut ini adalah sifat-sifat wajib yang harus melekat pada diri seorang nabi dan rasul:
Siddiq
“Siddiq”, artinya benar. Lawannya adalah “kizib” yang artinya dusta atau bohong. Ini berarti para rasul selalu berkata benar.
Setiap perkataan maupun tindakan seorang nabi dan rasul adalah benar dan jujur. Mereka menyampaikan ajaran yang diperoleh dari wahyu Allah kepada umat manusia. Semua yang disampaikan harus benar-benar dating dari Allah.
Tablig
“Tablig”, artinya menyampaikan. Lawannya adalah “kitman”, artinya menyembunyikan. Ini berarti para rasul tidak pernah menyembunyikan pengetahuan dan kebenaran yang diberikan kepada mereka.
Allah swt menurunkan wahyu kepada para nabi dan rasul. Semua itu menyangkut pengetahuan, pedoman, atau tata cara beribadah dan hidup yang baik dan benar. Hal yang baik dan yang buruk perlu disampaikan oleh para nabi dan rasul agar manusia tidak terjerumus dalam kesesatan.
Amanah
“Amanah”, artinya dapat dipercaya. Lawannya adalah “khianat”, artinya tidak setia. Ini berarti para rasul setia menjalani segala perintah Allah yang diberikan padanya.
Allah swt menunjuk para nabi dan rasul untuk membimbing umat manusia kepada jalan yang benar. Tugas dan kepercayaan ini harus diselesaikan sebelum ajal menjemput mereka.
Fatanah
“Fatanah”, artinya cerdas. Lawannya adalah “baladah”, yang artinya bodoh. Ini berarti para rasul tidak mungkin memiliki sifat bodoh.
Para nabi dan rasul memiliki kecerdasan dalam memahami masalah umat manusia beserta sifat-sifat mereka. Para nabi dan rasul juga cerdas dalam menerima tugas dan amanah yang diberikan kepada mereka. Mana mungkin seorang yang bodoh dibebani tugas untuk membimbing umat.
Source: Al-Qur’anul Karim Dengan Tajwid Blok Warna Disertai Terjemah Kata Per Kata Plus Ensiklomini Anak Saleh, Penerbit Lestari Books
No comments:
Post a Comment