Segala pujian hanya layak untuk Allah Subhanahu wata'alaa, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya. Salam untuk seluruh Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya
Segala puji bagi Allah Subhanahu wata'alaa, Allah Subhanahu wata'alaa telah mengingatkan kepada setiap MUKMININ untuk mengasihi dan menyayangi keluarganya, dan membekali anak-anak turun mereka dengan sesuatu yang besar, yaitu untuk selalu melestarikan nikmat Islam, nikmat Iman dan nikmat Taqwa, nikmat turunnya rahmat Allah Subhanahu wata'alaa kepada manusia di Bumi, sebagaimana firman-Nya.
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (Q S 4 An-Nisaa ayat 9)
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS S 66 At-Tahriim ayat 6)
Seorang mukmin diperintah untuk mengusahakan agar anak turun mereka kuat di dalam menempuh jalan hidup yang membawa mereka selamat, bahagia selalu dalam rahmat dan barokah Allah Subhanahu wata'alaa di dunia, di alam kubur dan di akherat. Kekuatan mereka menempuh jalan islam, jalan iman dan amal sholih dapat lestari dari generasi ke generasi. Demikian pula wasiat Nabi Ya'qub terhadap anak anak mereka.
Adakah kamu hadir ketika Ya`qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya." (QS 2 Al-Baqarah ayat 133)
Lestarinya keselamatan, rahmat dan barokah Allah Subhanahu wata'alaa dalam kehidupan di dunia dan diakhirat adalah dengan mengikuti petunjuk Allah Subhanahu wata'alaa.
Lestarinya keselamatan, rahmat dan barokah Allah Subhanahu wata'alaa dalam kehidupan di dunia dan diakhirat adalah dengan mengikuti petunjuk Allah Subhanahu wata'alaa.
1. Pentingnya Mengajarkan Tafsir Al-Qur’an di dalam setiap Keluarga.
Seseorang masuk Islam menjadi seorang muslim dilakukan dengan ber Syahadat. Dan kemudian akan terus meningkatkan diri dengan belajar Al-Qur’an dan As-Sunnah, untuk meningkatkan imannya, sehingga menjadilah dia seorang muslim yang beriman. Seorang mukmin adalah orang yang dihatinya ada iman yang terpelihara, perintah Allah Subhanahu wata'alaa dijalankan karena Allah Subhanahu wata'alaa dan itu akan meningkatkan taqwanya, dan larangan Allah Subhanahu wata'alaa dijauhi karena Allah Subhanahu wata'alaa, dan itu akan meningkatkan taqwanya.
Allah Subhanahu wata'alaa telah menurunkan Al-Qur’an dan menjadikan sesuatu yang berulang-ulang ayatnya agar manusia dapat mengambil peringatan itu dari waktu ke waktu, sebuah kejadian di ulang-ulang dalam beberapa surat , agar manusia selalu dapat waspada dengan peringatan penting tersebut.
Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada manusia dalam Al Qur'an ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkari (nya). (QS 17 Al-Israa 89)
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya. (QS 39 Az-Zumar ayat 23)
Ulama Hijaz dalam menyajikan Al-Qur’an telah membagi satu Kitab Al-Qur’an menjadi 30 JUZ, dan masing-masing JUZ tertulis dalam 20 halaman, dan total halaman yang ada di dalam Al-Qur’an adalah 605 halaman.
Setiap kepala keluarga muslim setidaknya telah pernah membaca dan berusaha memahami Sebuah kitab Tafsir yang pada hari ini telah banyak tersebar di tengah-tengah kehidupan zaman modern ini.
Dan zaman sekarang pun, seseorang yang tidak bisa berbahasa Arab, maka telah tersedia terjemah kitab-kitab Tafsir baik yang panjang uraiannya atau yang pendek uraiannya. Termasuk sudah masuk ke dalam Aplikasi Android.
Terjemah Kitab Tafsir Ibnu Katsir dengan penjelasan yang ringkas pun sudah tersedia di berbagai toko buku. Termasuk Kitab Tafsir terkenal lainnya, seperti Kitab Tafsir Al-Maroghi, Kitab Tafsir Qurthubi, Kitab Tafsir Ath-Thobari, Kitab Tafsir Fi Dzilalil Qur’an Sayid Quthb, Kitab Tafsir Al-Azhar Prof Dr Hamka, Kitab Tafsir Departemen Agama RI, Dll.
Bagaimana seorang kepala keluarga, seorang mukmin bisa membawa seluruh keluarganya untuk bisa mewarnai akal dan fikiran serta hati dan perasaan dengan bimbingan petunjuk Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Al-Qur’an terbagi dalam dua jenis ayat, yaitu ayat-ayat muhkamat dan ayat-ayat mutashabihat. Dan ayat-ayat muhkamat (ayat yang terang benderang pengertian dan pemahamannya) adalah kebanyakan dari ayat-ayat Al-Qur’an, sedang ayat yang mutashabihat (ayat yang samar pengertian dan pemahamannya perlu takwil) oleh orang-orang berilmu, bahkan Allah memberitahu bahwa orang yang mendalam ilmunya akan menyerahkan kepada Allah Subhanahu wata'alaa dalam memahami ayat ayat mutasyabihat.
2. Metode Praktis Terstruktur Menyampaikan Pelajaran Tafsir
Kepada Keluarga.
Dalam keluarga Muslimin, Mukminin, Muttaqin tentu sangat menghargai Al-Qur’an dan As-Sunnah dan telah merasakan kenikmatan dalam merasakan kelezatan mengilmui dan mengamalkan Al-Qur’an, dan pasti ingin agar ilmu, kefahaman dan pengamalan itu akan dinikmati pula oleh anak-anak turun mereka.
Seorang Bapak atau seorang Ibu yang bersemangat dan telah terpelajar, harus menyempatkan diri untuk mau membaca, mendalami dan memahami isi dari salah satu kitab-kitab tafsir tersebut. Sehingga kesulitan-kesulitan dalam memahami kitab tafsir tersebut dapat dirasakan, dan kemudian bisa mengungkapkannya kembali kepada keluarga mereka, anak turun mereka dan seluruh anggota keluarga mereka, dalam bahasa yang benar, shahih dan mudah difahami oleh anggota keluarga mereka.
Betapa indahya pemahaman yang telah dimiliki, diungkapkan dalam bahasa yang mudah difahami oleh seluruh anggota keluarga, sehingga seluruh anggota keluarga beserta pembantu-pembantu rumah tangga mereka dapat merasakan barokah ilmu yang dimiliki oleh Ayah atau Ibu sebagai kepala keluarga yang merasa berkewajiban menyelamatkan keluarga mereka.
Bila di dalam keluarga di setiap pagi atau sore hari mengadakan ta’lim tentang tafsir ringkas Al-Qur’an sebanyak satu halaman, maka apabila rutin dijalankan setiap hari, maka akan dapat menyelesaikan satu Al-Qur’an dalam waktu 605 hari, atau setiap dua tahun (1 tahun =360 hari), akan dapat mengkhatamkan kajian tafsir ringkas di tengah keluarga mereka.
Penyampaian bisa dilakukan dengan cara membaca ayat-ayat tersebut secara bergantian, membaca terjemah secara bergantian, kemudian Ayah atau Ibu yang faham dengan penjelasan tafsir, akan memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah difahami oleh seluruh anggota keluarga mereka.
Segala puji bagi Allah, bila hal ini bisa dilakukan oleh setiap keluarga Muslimin, Mukminin dan Muttaqin, maka sungguh warisan ilmu, pemahaman, spirit dan pengamalan Al-Qur’an dan As-Sunnah akan dapat terus berjalan dari zaman ke zaman.
Kesimpulan
Segala puji bagi Allah Subhanahu wata'alaa, orang sering menyadari, bahwa lestarinya ilmu dan pengamalan sebuah ilmu adalah dilakukan dengan sarana dan suasana belajar mengajar. Semoga semua kita orang-orang bijak dan terpelajar dapat melakukan hal-hal yang dapat melestarikan estafet yang menjadikan RAHMAT Allah tetap diturunkan ke MUKA BUMI. Allah berfirman
Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat, (Q S 6 Al-An’aam ayat 155)
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". (Q S 10 Yunus ayat 57-58)
Marilah kita resapi ilmu dan pemahaman yang benar tentang Al-Qur’an dan kemudian kita rasakan rahmat Allah Subhanahu wata'alaa yang Allah curahkan kepada orang-orang yang selalu ta’at kepada Allah Subhanahu wata'alaa. Dan kemudian Rahmat itu dan juga dirasakan oleh seluruh anggota keluarga kita semua secara turun temurun hingga akhir zaman.
Wallahu A’lam.
Download : Tafsir Ibnu Katsir
Repost from https://mta.or.id (Ustadz Bambang/Rahmatullah)
Yogyakarta, 30 Mei 2017
No comments:
Post a Comment