Assalamu'alaikum ^_^

Yuk kita perbanyak membaca buku dan mendengarkan kajian, Let's Fastabiqul khoirot !

Sunday, December 10, 2017

Ngaji #7 - Muttaqin


oleh Ustadz Sigit Wahyudi
Ahad, 4 April 2010
Kajian Gelombang Ahad Sore, MTA Cabang Pasar Kliwon

Bismillah

Modal waktu yang Allah berikan kepada kita di dunia ini, yang mana kita bebas menggunakannya, marilah kita gunakan untuk meningkatkan ketaatan dan ketaqwaan kepada Allah. Jangan sampai wakti ini meskipun sebentar kita gunakan untuk mencoba hidup bebas, semaunya sendiri, mengikuti nafsu kita. Karena sungguh bisikan nafsu itu selalu membawa pada keburukan, kecuali nafsu yang Allah beri rahmat. Maka jangan sampai kita mencoba coba melanggar, karena segala sesuatu itu akan terus tumbuh dan berkembang sedikit demi sedikit, sehingga apabila selalu diperturutkan akan menjadi kebiasaan.

Berbeda apabila modal waktu ini kita gunakan untuk ketaatan kepada Allah. Maka harusnya bagaimana kita selalu berusaha untuk mengekang nafsu kita. Insyallah usaha kita dalam menjaga nafsu ini untuk bebas Allah balas dengan pahala yang besar yaitu surga.

Allah berfirman dalam Qs. Al Imran ayat 15 :

Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.

Diayat lain Allah juga berfirman dalam Qs. Zakariya ayat 15 :

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman (surga) dan mata air-mata air.

Harus selalu kita ingat : 

Dunia ini ibarat setetes air dari luasnya air lautan, bahkan nikmat Allah di dunia ini apabila diibaratkan nilainya sebesar sayap lalat saja maka Allah tidak akan memberikan minum meskipun seteguk air kepada orang kafir.

Dari Sahl bin Sa’id as-Sa’idi radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)

Maka kehidupan sekali ini, waktu yang terbatas ini yang sunguh tidak dapat kita memutar kembali setiap detiknya, kita gunakan semaksimal mungkin untuk beribadah kepada Allah, dengan menuntut ilmu, memperbaiki akhlak, mengamalkan ilmu tersebut, beramal sholeh dan mendakwahkannya, menyampaikan kebaikan dan kebenaran kepada orang lain. Dan tentunya semua hal tersebut kita lakukan dengan sungguh sungguh tidak dengan setengah setengah.

Pemahaman kita dalam menuntut ilmu, dalam beragama hendaknya senantiasa kita tunjukkan dalam hidup bermasyarakat, melalui akhlak kita. Isyhaduu bi anna muslimun, sehingga dengan begitu kita akan mendapat predikat Muttaqin di sisi Allah. Siapapun kita, dari mana asal kita, pekerjaanya apa, Allah tidak memandang status kita di dunia, yang Allah lihat adalah hati kita, iman kita, amal kita. Meskipun ada hamba Allah yang pekerjaannya pemungut sampah, namun ia beriman dan taat pada perintah Allah maka ia adalah pemungut sampah yang Muttaqin, surga balasannya. Namun sebaliknya meskipun ia adalah seorang konglomerat, kaya raya, didunia dimuliakan keberadaannya, namun uang yang ia dapat adalah dari tindakan yang haram, akhlak yang ditunjukkan adalah kemaksiatan, maka neraka tempat dia.

Salah satu tanda seseorang di golongkan menjadi seorang yang Muttaqin adalah Muroqobah, yaitu perasaan selalu diawasi oleh Allah sehingga ia selalu berhati hati dalam segala hal karena ia yakin akan ada kehidupan lagi yang kekal selamanya setelah hidup di dunia.

Dengan perasaan muroqobah tersebut maka ia akan senantiasa berusaha menjadi muslim yang kaffah. Menjadi muslim yang maksimal dalam mengamalkan islam, tidak ragu dan tidak pilih pilih. dan tentunya harus kita fahami juga bahwa kita hidup di dunia ini Allah juga memberikan kita amanah menjadi seorang khalifah yang nantinya akan bertanggung jawab pada apa yang kita miliki di dunia ini, kelak semua yang ada pada diri kita, melekat pada diri kita, serta apa saja yang kita miliki nantinya akan dimintai pertanggungan jawab dihadapan Allah.

Tentunya bagi hambaNya yang mencintaiNya dan Rosul maka ia tidak akan berat hati menyambut seruan Allah, perintah Allah. Untuk mendapatkan keutamaan keutamaan dalam beribadah maka ia akan bersemangat untuk fastabiqul khoirot. Selalu berusaha meningkat, tidak hanya sibuk menambah amal sholih namun juga berusaha memperbaiki amal sholihnya.

Salah satu ciri orang yang mencintai Allah dan Rosul telah Allah firmankan dalam Qs. Al Imran ayat 17 : (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.

Sedangkan ciri ciri orang yang bertaqwa adalah :

1. Sedikit tidur pada malam hari. (Qs. Ad Dzariat ayat 17)

    Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.

2. Pada akhir malam bangun mohon ampun kepada Allah (Qs. Ad Dzariat ayat 18)

     Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.

3. Harta bendanya diinfaqkan kepada kaum miskin (Qs. Ad Dzariat ayat 19)

    Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang
    tidak mendapat bagian.


Sehubungan dengan point ke tiga, salah satu ciri orang bertaqwa tidak akan lalai dengan nikmat harta yang Allah berikan. Segala sesuatu yang ia miliki tidak melalaikan mereka terhadap kehidupan akhirat. Allah berfirman dalam Qs. Al Munafiqun ayat 9 :

Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

Diayat lain Allah juga berfirman :

Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. (Qs. Saba ayat 39)

Maka marilah nikmat hidup, iman, taqwa dan sehat ini kita gunakan sebaik baiknya, kita syukuri dengan menjadikannya modal untuk beramal sholih, mengumpulkan bekal menghadap Allah. Dan tentunya kita hendaklah selalu meluruskan niat benar benar tulus dan lurus hanya mengharap ridho Allah. 

Allah berfirman dalam Qs. As Syu'ara ayat 88 - 89 :

(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,  kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.

Wallahu 'alam bisshowab.
Cangkringan, 10 Desember 2017 - AM

No comments:

Post a Comment