Assalamu'alaikum ^_^

Yuk kita perbanyak membaca buku dan mendengarkan kajian, Let's Fastabiqul khoirot !

Thursday, April 20, 2017

Diary #25 - Es Buah


Di zaman ketika godaan begitu mudah menjumpai dan dijumpai, betapa pentingnya merenungi hadits ini : "Jika salah seorang dari kalian terpikat oleh seorang wanita dan timbul gejolak hasrat di dalam hatinya, maka segeralah dia pulang pada istrinya dan tumpahkanlah kehendak syahwatnya itu pada istrinya. Karena yang demikian itu dapat menepis apa yang mengganggu jiwanya" (HR. Muslim No. 2492)

Dalam riwayat lain ada tersurat, "Karena pada istri kalai terdapat segala yang ada pada wanita yang dijadikan penggoda oleh syaithan itu, hanya saja lebih suci lagi berpahala". Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Nabi Sallahu 'alaihi wasallam mengamalkan sebelum pada para sahabat, yakni beliau mendatangi Ibunda kita Zainab binti Jahsy yang sedang menyamak kulit, lalu seusainya bersabda pada para sahabat dalam kedaaan rambut masih basah bekas mandi janabah.

Inilah kesetiaan sejati. Bukan tak pernah tergoda. 
Melainkan tahu dan mau bahwa penyelesaian segala godaan itu 
adalah yang halal dan mulia disisi Allah Subhanahu wata'alaa. 

Apa hubungan pelajaran ini dengan es buah ? Nah ini, ternyata bahkan ia dapat diambil ibrahnya bagi para jomblo yang biasanya diejek "Lha kalau jomblo kalau tergoda disuruh pulang terus bertemu siapa ?" Mari perhatikan saat kita berpuasa. Siang siang bukankah es buah itu tampak begitu jelita ? panas panas bukankah es campur itu terlihat sangat menggoda ? Haus haus bukankah es cendol itu amat menggairahkan ?

Tapi bersabarlah sejenak (#sabar ^,^) 
Nanti begitu maghrib tiba, sungguh segelas air putih pun telah dapat mendamaikan raga dan jiwa. Serius !!!. Segelas air putih saja. Masyaallah.

Jadi meski es buah, es campur, es cendol yang penampilannya aduhai itu amat menggoda mata, Allah subhanahu wata'ala kuasa untuk mengaruniakan sakinah pada kita nantinya dengan segelas air putih bersahaja. Kecantikan es buah, kemolekan es campur dan keseksian es cendol mudah dikalahkan oleh keshalihahan air putih yang tampil dengan kesederhanaannya. Maka kenali prioritas kita dalam menemukan jodoh kita.

Saya yakin, ketika kita bersyukur pada Allah subhanahu wata'alaa, dan bersabar dengan segala ikhtiar dalam menjemut bahagia, maka Allah subhanahu wata'alaa akan menambah nikmatNya kepada kita, sehingga apa yang kita harapkan akan Allah subhanahu wata'alaa berikan bahkan tidak bisa jadi tidak air putih melainkan jus alpukat (hehe... favorit saya), atau susu cokelat yang subhanallah hadirnya tidak hanya membahagiakan tapi juga menyehatkan iman dan taqwa kita.

Sekarang saya atau antum mungkin merasakan hal yang sama, sudah semakin berat rasanya menahan semua godaan dan ujian akhir zaman. Memang solusi yang paling ahsan adalah segera menikah. Menikah dengan siapa ? Hasbiyallah... Cukuplah bagi Allah yang Maha Tahu untuk memilihkan kita pasangan yang terbaik untuk kita. Kita boleh berkeinginan, tapi segala harapan dan doa yang kita panjatkan haruslah lurus dan ikhlas, hanya mengharap ridho Allah subhanahu wata'alaa. Kuatkan ingat dan taat kita kepada Allah subhanahu wata'alaa...

Yakinlah Aaam....
dan yakinlah saudara saudaraku semua...
Saya teringat saat mengikuti grand final yang sering saya jalani, selalu dan selalu saya bertawakal ada Allah subhanahu wata'alaa saya mungkin punya mimpi, ingin mendapatkan juara satu, tapi yang saya lakukan tidak hanya memimpikannya saja, namun saya berusaha dengan segenap usaha dan doa, menjalani ujian dengan sebaik baiknya.

Kitapun juga, mari kita isi waktu sendiri kita dengan berdzikir, mendekat kepada Allah subhanahu wata'alaa, menghiasi pagi dan siang kita dengan amalan sholeh yang berhiaskan akhkul karimah, dan kita basahi malam malam kita dengan muhasabah, beribadah dan berdoa kepadaNya. Untuk sementara waktu kita bersabar dan pada saatnya kelak kita akan dipertemukan dengan seseorang yang terbaik yang telah Allah subhanahu wata'alaa pilihkan. Aamiin

Bersama hidup sesurga #bersamamu #karenaNya #sabar

AM - Jumat, 21 April 2017
Terinspirasi dari Ustadz Salim A. Fillah dengan tambahan-tambahan sendiri.

No comments:

Post a Comment