Assalamu'alaikum ^_^

Yuk kita perbanyak membaca buku dan mendengarkan kajian, Let's Fastabiqul khoirot !

Monday, April 24, 2017

Hikmah #19 - Kemuliaan Hidup Seorang Muttaqin


Bismillahirrahmanirrahim

Kita sebagai seorang hamba yang oleh Allah subhanahu wata'ala diberikan modal waktu, yang kita bebas menggunakannya, mari kita gunakan untuk meningkatkan ketaatan, ketaqwaan kepada Allah subhanahu wata'ala.

Jangan sampai kita mencoba untuk hidup bebas meskipun sebentar. Karena segala sesuatu itu meningkat setingkat demi setingkat. Sehingga apabila ada perbuatan buruk terus dilakukan, maka yang buruk tersebut akan menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan.

Berbeda dengan waktu itu kita gunakan untuk hidup taat. Senantiasa bersungguh sungguh dalam mentaati perintah Allah subhanahu wata'ala dan menjauhi larangannya, menahan nafsu dunia, maka sungguh Allah subhanahu wata'ala telah berjanji akan membalas kita, mengganti segala kesabaran kit dalam taat tersebut dengan surgaNya.

Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam Qs. Al Imran ayat 15 : katakanlah "Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian  itu ?" Bagi orang orang yang bertaqwa (tersedia) disisi Tuhan mereka surga surga yang mengalir dibawahnya sungai sungai, mereka kekal didalamnya, dan pasangan pasangan yang suci serta rida Allah. Dan Allah Maha Melihat hamba hambaNya.

juga dalam Qs. Ad Dzariyat ayat 15 : Sesungguhnya orang orang yang bertaqwa berada didalam taman taman (surga) dan mata air.

Subhanallah, betapa besar kasih sayang Allah subhanahu wata'ala.
Maka harus selalu kita ingat bahwa dunia ini ibarat setetes air yang diambil dari luasnya lautan samudra. Sangat tidak sebanding dari segala halnya. Apabila nikmat dunia ini diibaratkan sebesar sayap nyamuk saja maka Allah subhanahu wata'ala tidak akan memberi nikmat pada umat yang kafir. (naudzubillah). Berarti tidak hanya sangat sedikit tapi sangat tidak berharga kesenangan, kemewahan dunia ini. Maka tidak sepantasnya kita tergoda dan terlena oleh nikmat dunia sehingga melupakan kita pada kehidupan di akhirat.

Untuk itu hidup yang sementara ini kita manfaatkan sebaik mungkin, waktu yang sudah kita lewati tidak dapat diputar kembali. Waktu yang masih tersedia kita gunakan untuk memperbanyak amal sholeh, menuntut ilmu, mentadaburi Al Auqr'an dan As Sunnah, dengan kesungguhan dan keistiqomahan.

Setelah kita mengetahui ilmunya maka selanjutnya kita amalkan dalam kehidupan sehari hari, "isyhaduu biana muslimuun". Sehingga dengan begitu kita akan mendapatkan predikat Muttaqin oleh Allah subhanahu wata'ala. Hamba Allah subhanahu wata'ala yang paling mulia disisi Allah subhanahu wata'ala. Siapapun kita, apapun pekerjaan kita, di hadapan Allah subhanahu wata'ala kita adalah hamba Allah subhanahu wata'ala yang Muttaqin. Peneliti yang muttaqin, Ibu rumah tangga yang muttaqin, petani yang muttaqin, penjahit yang muttaqin, dan sebagainya.

Ciri orang yang muttaqin adalah "Muroqobatullah" (Senantiasa merasa diawasi oleh Allah subhanahu wata'ala). Dengan sifat ini hamba yang muttaqin akan senantiasa berhati hati dalam segala hal, ia akan selalu berfikir sebelum bertindak, ia selalu yakin akan ada kehidupan di akhirat yang nantinya segala amal perbuatan kita di dunia ini akan dimintai pertanggungan jawab oleh Allah subhanahu wata'ala. Semua perbuatan kita akan dibalas oleh Allah subhanahu wata'ala, di akhirat selamanya.

Maka dengan semangat ketaatan, ketaqwaan dan sifat muroqobatullah tersebut kana menjadikan hamba tersebut muslim yang kaffah, muslim yang secara keseluruhan menerima islam dan mengamalkannya. Tidak pilih pilih dalam belajar dan dalam pengamalan. Dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun. Semua ia kerjakan ikhlas hanya mengharap ridho Allah subhanahu wata'ala.

Harus juga selalu kita ingat bahwa kita dijadikan oleh Allah subhanahu wata'ala  sebagai seorang khalifah (pemimpin) baik pemimpin bagi diri kita masing masing, maupun bagi orang orang disekitar kita, yang kemudian kepemimpinan kita tersebut akan juga dimintai pertangungan jawab di akhirat kelak.

Hamba Allah subhanahu wata'ala yang bertaqwa akan senantiasa menyambut gembira setiap seruan kebaikan, bahkan tidak hanya amalan wajib, amalan sunnahpun mereka berlomba lomba untuk mengamalkannya (fastabiqul khoirot).

Ciri orang yang bertaqwa yang oleh Allah subhanahu wata'ala akan diberikan balasan surga dengan segala kenikmatannya (Qs. Al Imran ayat 15) adalah mereka yang senantiasa menginfaqkan hartanya dijalan Allah subhanahu wata'ala  dan senantiasa memohon ampun kepada Allah subhanahu wata'ala. Allah subhanahu wata'ala  berfirman dalam Qs. Al Imran ayat 17 : (juga) orang orang yang sabar dan orang orang yang benar dan orang orang yang taat dan orang orang yang menginfaqkan hartanya dan orang orang yang memohon ampun pada waktu sebelum fajar (sahhur).

Ciri lain hamba Allah subhanahu wata'ala yang bertaqwa adalah :
1. Sedikit sekali tidur diwaktu malam (Qs. Ad Dzariyat ayat 17)
2. Pada akhir malam bangun dan memohon ampun kepada Allah subhanahu wata'ala (Qs. Ad Dzariyat ayat 18)
3. Harta bendanya mereka infaqkan kepada kaum miskin baik yang meminta minta maupun yang tidak meminta minta (Qs. Ad Dzariyat ayat 19)

Sehubungan dengan point ke 3 tersebut, Allah subhanahu wata'ala juga berfirman dalam Qs. Al Munafiqun ayat 9 : "Wahai orang orang yang beriman ! Janganlah harta bendamu, anak nakamu melalaikan kamu dari mengingat Allah dan Barang siapa berbuat demikian maka mereka itulah orang yang rugi"

Allah juga berfirman dalam Qs. Saba' ayat 39 : Katakanlah "Sungguh Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki diantara hamba hambaNya" Dan apa saja yang kamu infaqkan Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi Rezeki yang terbaik.

Apa yang telah Allah subhanahu wata'ala firmankan tersebut sungguh benar adanya.
Seperti yang telah Allah subhanahu wata'ala tegaskan dalam Qs, Al Baqarah ayat 2, bahwa semua firman yang telah Allah subhanahu wata'ala wahyukan dalam Al Qur'an ini adalah "Laa roiba fiih" tidak ada keraguan didalamnya. Petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

Hamba yang Muttaqin akan senantiasa mengisi setiap waktu dalam hidupnya dengan ingat dan taat pada Allah subhanahu wata'ala. Menjalankan segala amal sholeh ikhlas hanya mengharap ridho Allah subhanahu wata'ala. Senantiasa menata hati, membuka hati untuk tulus meneriman semua kebenaran dan tulus mengamalkan kebaikan. Tiada hari tanpa kebaikan.

Hamba Allah yang senantiasa merusaha membersihkan hati mereka, sungguh akan Allah subhanahu wata'ala selamatkan dari adzab neraka (kehinaan hidup di akhirat) dan sungguh akan Allah subhanahu wata'ala dekatkan pada surga (Qs. As Syu'ara ayat 89 dan 90)

Wallahu 'alam bisshowab.
AM, Yogyakarta, 25 April 2017

source picture : www.inspirasi.co/lenterasukma

No comments:

Post a Comment