Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu
[ QS. Muhammad 47:31]
Seiring berjalannnya waktu, sungguh Allah akan menguji para hambanya. Siapapun dia, maka Allah akan mengujinya dengan kenikmatan, kesusahan, kekurangan, kelebihan, kehidupan dan kematian. Juga Allah akan menguji dengan segala sesuatu yang kita miliki, keluarga, anak, harta dan lain sebagainya. Untuk apa ? untuk mengetahui apakah keimanan kita itu shidiq (benar) atau Kadzib (dusta).
Allah yang membesarkan saya di sebuah keluarga sederhana ini tak terasa begitu cepat tumbuh, saya yang dulu adalah anak kecil yang cengeng, skarang tumbuh menjadi seorang lelaki yang insyaallah dewasa kata teman teman, dan subhanallah, apa yang saya tekuni saat ini, adalah hal hal yang tidak jauh berbeda dilakukan Bapak dan Ibuk saat muda dulu. Maka benar pepatah "Buah Jatuh Tidak Jauh dari Pohonnya".
Awal mula saya mulai mengenal amanah adalah saat dulu duduk di bangku sekolah dasar, potensi saya mulai muncul saat masuk kelas 3, mulai saat itu saya mendapat amanah menjadi ketua kelas hingga kelas 3, berlanjut sampai SMP dan SMA, masyaallah...
Masuk masa remaja Bapak mulai mengenalkan dunia dakwah lebih intens, saat itu saya tidak hanya diajak piket masak, parkir, dan ikhrom tapi juga ditugaskan ikut dherekke Ustadz mengisi pengajian dan tahsinul qur'an. Mungkin dengan aktivitas tersebut membuat pemikiran dan sikap saya lebih tertata. Maka ketika masuk kelas 2 SMA, saya dicalonkan menjadi ketua OSIS satu satunya dari siswa lajo. Tapi, meskipun saya lajo saya sering banget main ke asrama, jadi hubungan saya dan teman teman saya begitu dekat, mulai dari yang pendiam sampai yang ceriwis. hehe... Ada yang unik saat pemilihan ketua OSIS waktu itu, saya sudah mencium konspirasi para senior yang menjebak saya untuk bisa menjadi ketua OSIS, pasalnya diantara 3 calon ketua OSIS waktu itu 2 diantaranya adalah calon kuat ketua organisasi dibawah OSIS ( Orsesi dan PMR ), alhasil benar saat debat keduanya mengundurkan diri. -,-"
Setelah lulus, subhanallah Allah menunjukkan saya tempat yang dapat menjadikan saya terus meningkat, setingkat demi setingkat. Kuncinya adalah menjalankan amanah itu dengan sebaik baiknya, amanah itu akan mendidik kita menjadi hamba Allah yang bertanggung jawab. Menjalankan segala sesuatu selalu ada perhitungan. Disamping itu juga Allah akan menganugerahkan furqon kemampuan membedakan yang hak dan yang bathil.
Saat hijrah merantau ke Jogja, saya memutuskan untuk tinggal di Majlis, dengan sendirinya tanpa paksaan dari siapapun, dan alhamdulillah dengan di majlis itulah saya menjadi mengenal dunia dakwah lebih luas. Ada banyak pengalaman yang saya alami saat berkecimpung di Majlis Jogja. Mulai mengikhromi setiap tamu yang hadir di Perwakilan DIY, mendherekkan Ustadz, mengajar Tahsin, mengajar TPA, ikut Satgas, ikut SAR, ikut mengkonsep JogjaJE Club, menjadi Ketua TPA DIY lalu memuat FORKOM TPA DIY hingga yang terakhir ini Allah memberikan amanah menjadi Kepala Sekolah MADIN MTA sebuah cikal bakal lembaga pendidikan formal MTA di Perwakilan MTA DIY.
Berbicara Madin, subhanallah, seperti yang sudah saya ceritakan dulu di artikel Madrasah Diniyah, saat itulah Allah mempertemukan saya yang memiliki mimpi dapat mendirikan sebuah Madrasah dengan seorang dokter yang merupakan alumni santri Madrasah Diniyah MTA, maka saat itu ide dan gagasan terus berkembang hingga akhirnya saya ceritakan di artikel Membangun Generasi Qur'ani . Alhamdulillah sekarang Madin terus berkembang bahkan setiap minggu selalu ada yang menanyakan ingin mendaftar. Saat ini sedang proses mendaftarkan Madin ke Kemenag dan juga survey tanah untuk tempat Madin yang baru tahun depan. InsyaAllah.
Berkat pertolongan Allah, semua rencana terealiasi meskipun perlahan namun pasti. Mulai dari kegiatan diniyah untuk mengisi kekosongan anak anak saat pengajian yang waktu itu mengurus hanya 2-5 anak hingga saat ini mengurus santri seluruh DIY, beberapa cabang mulai merintis TPA yang lebih tertata dan terorganisir dengan adanya FORKOM tersebut. Alhamdulillah proses itu berjalan hingga terlaksana beberapa kali pertemuan ustadz ustadzah di beberapa cabang, terlaksana Festival Anak Sholeh MTA (FAST), kemudian Al Khusna dan besok akan mulai persiapan Jambore Anak Sholeh MTA (JOST). Yang tadinya hanya berupa niatan mengajar saat ini berkembang menjadi diniati mengajar hingga membuat bahan ajar.
Pada ahad kemarin qodarullah saya di timbali Ustadz Wahyul Amin untuk hadir di Mabes melakukan pertemuan bersama Ustadz Didik, Ustadz Kardiyanto dan rekan dr Sie Pendidikan Pusat. Masyaallah, nampaknya alasan beliau mengundang saya adalah setelah saya mengupload beberapa media pembelajaran di Forum Koordinator Diniyah MTA. Dan Subhanallah, saya waktu itu satu satunya pengurus yang basicnya bukan seorang akademisi, rata rata yang hadir adalah dosen dan guru >,< Waktu itu beliau mengapresiasi karya saya dan saat itu beliau memberikan amanah baru menjadi tim kreatif pendidikan kita untuk menindak lanjuti buku panduan mengajar Diniyah MTA yang insyaAllah akan di launching besok saat Al Khusna Pusat. Tim kreatif tugasnya membuat media pembelajaran followup dari materi yang telah buat.
Allahu akbar...
Amanah satu belum selesai dijalankan sudah bertambah dengan amanah yang lainnya.
Laa haulaa walaa kuwwata illa billah...
Dan beberapa bulan lagi akan datang lagi amanah baru bersamanya, subhanallah...
semoga bisa menguatkan hati, fikiran dan tenaga dalam mengemban semua amanah ini. Insyaallah
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Sedikit cerita ^^// kemarin ibu mengabarkan kalau Bapak punya rencana untuk mengadakan lamaran akhir bulan ini, kenapa Bapak ? karena memang untuk proses munakahat saya sudah pasrahkan sepenuhnya kepada Bapak dan Ibuk baiknya bagaimana, namun memang untuk waktu tetap saya harus menyesuaikan dengan tugas kantor, pun demikian dengan kamu disana dengan rencana rencanamu. Akhirnya rencana Bapak saya menyanggupi tanggal 30 Desember akan direncanakan lamaran (khitbah), insyaallah rencana ini disampaikan Bapakku ke Bapakmu saat khususi besok, atau mungkin sudah di kontak sama Ibu, wallahu 'alam... belum saya tanyakan kembali.
Untuk hari H pelaksanaan mungkin yang perlu dibicarakan lagi mengingat pertengahan bulan Januari saya tugas ke Padang satu minggu, pertengahan Februari kamu wisuda (barakallah ^^//), bulan Maret full checking hot pepper, saya direncanakan tugas mendampingi peneliti dari Jepang pengamatan cabe di Indonesia, saat itu saya akan keliling mulai dari Jogja, Kopeng, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga ke Padang lagi. Maka ada waktu longgar setelah itu yaitu Bulan April. Entah ini kabar baik atau buruk, namun saya tetap khusnudzob billah, yang terpenting kita tetap bersiap dan berproses menjaga diri. Tentunya proses khitbah yang kita lakukan di awal adalah salah satu usaha juga kita melakukan penjagaan, dan masa masa menjelang walimah adalah waktu yang dapat kita gunakan untuk mempersiapkan segalanya hingga Akad itu terucap. Masyaallah... Wallahu'alam bisshowab, kita hanya bisa merencanakan, mengikhtiarkan dan mendoakan. selebihnya adalah Allah yang Maha Tahu mana yang terbaik untuk kita.
Persis seperti pesanmu kala itu "Harapan yang terselip dalam doa selalu melangit. Tanpa henti seakan saling berkejaran, mana yang lebih dahulu sampai, kita tak pernah tahu, kita benar benar hanya perencana".
Bismillah, Fasbir bi sabran jamiil
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Pakem, 20 Desember 2017 - AM
Saya tulis setelah kemari 2 hari sibuk dan lelah dengan pekerjaan tanam,
alhamdulillah ada kesempatan menulis ^^//
alhamdulillah ada kesempatan menulis ^^//