Assalamu'alaikum ^_^

Yuk kita perbanyak membaca buku dan mendengarkan kajian, Let's Fastabiqul khoirot !

Monday, December 26, 2016

Hikmah #10 - Memaknai Keberkahan Hidup


Menurut Dr. Nashir ibnu Abdirrahman Al Juda'i dalam Tabarruk Anwa'uhu wa Ahkamuhu, "Makna dari berkah", adalah ats tsubuut (tetap) dan al luzuum (terus melekat)". Demikian pula beliau kutib dari Mu'jam Maqayisil Lughoh karya Ibn Faris bahwasanya lafadz baaraka memiliki satu arti asal yaitu tetap sesuatu. Kemudian lafadz ini berkembang menjadi beberapa turunan kata yang maknanya berbeda.

Imam dalam bidang Nahwu, AL Khalil ibn Ahmad menyatakan "Lafadz al barku digunakan untuk menggambarkan sekawanan unta yang menderum setelah minum di dekat wahah (telaga di tengah padang pasir)". Dengan dem,ikian, berkah adalah menetap dalam ketentraman seperti unta yang merasakan sejuk meski disekitar panas bersangatan.

Makna turunan selanjutnya dari berkah adalah an namaa' (berkembang) dan az ziyaadah (bertambah). Imam Ibn Duraid dalam Jamharatul Lughoh menyatakan bahwa jika dikatakan Laa baarakallahu fiihi artinya moga Allah tidak mengembangkannya. Maka berkah itu bagaikan pokok yang menghunjam ke akar, lalu ia tumbuh, batangnya bertambah dan cabangnya berlipat. Berkembanglah pula pucuk pucuknya menerbitkan bunga yang harum dan memunculkan buah yang ranum.

Jika bunga yang wangi dan buah yang manis itu berjumpa hati yang lembut, sampaikanlah kita ke makna ketiga dari berkah yakni as sa'aadah. Kita sering menerjemahkan sebagai kebahagiaan. tapi dalam kamus Lisaanul Arab diterangkan jika yang mengatakan "Asa'adallaahul 'abda wa sa'adah" maka maknanya adalah "Allah telah memberikan taufiqNya kepada sang hamba untuk melaksanakan amal yang diridhoiNya, karena itulah ia beroleh kebahagiaan". Maka berkah adalah kebahagiaan yang berakar ketaatan, atas karunia bimbingan Allah Subhanahu wata'alaa dalam melaksanakan apa yang diridhoiNya.

Di lapis-lapis keberkahan, kita akan menelurusi akar makna dari sang puncak kebaikan. Ialah berkah, nikmat yang menetap, berkekal, bertumbuh dan bertambah. Ialah berkah, berakal, tumbuh dan mekarnya karunia Allah Subhanahu wata'alaa hingga kembang iman semerbak melangit dan buah taqwa lezat melegit. Ialah berkah, kebahagiaan yang tumbuh dari bimbingan Allah Subhanahu wata'alaa untuk mentaatiNya di setiap keadaan.

Sebab, pada hakikatnya, ia terletak di dalam dada dan bersemayam di ruang-ruang rasa, maka wujud lahiriah dari berkah boleh saja beraneka ragam warnanya. Meskipun demikian di lapis-lapis keberkahan diikat oleh satu asas yang penting, bahwa iz bersumber dari Dzat yang Maha Satu, Allah Subhanahu wata'alaa

Sumber : Lapis - lapis Keberkahan oleh Salim A. Fillah

No comments:

Post a Comment