Assalamu'alaikum ^_^

Yuk kita perbanyak membaca buku dan mendengarkan kajian, Let's Fastabiqul khoirot !

Sunday, December 18, 2016

Mumtaz Gate - Majalah Al Mar'ah

 Apa yang memotivasi Anda untuk seluruh aktivitas Anda selama ini ?

Motivasi saya dalam melakukan segala aktivitas yang paling utama adalah mencari ridha Allah SWT karna motto hidup saya semenjak baligh adalah “jangan hidup hanya sekedar untuk hidup, tapi hiduplah untuk yang Maha Hidup, Bismillah obah lillah”, lebih dari itu setelah rutin mengaji saya semakin termotivasi untuk menjadi seseorang yang bermanfaat untuk agama dan sesama. Saya bercita cita menjadi seorang da’i apapun profesi saya, sehingga selama ini yang saya lakukan saya niatkan untuk dakwah, menjadi teladan bagi sesama. Saya ingin menunjukkan bahwa pemuda islam itu adalah pemuda yang aktif dan produktif yang mampu berprestasi dan bermanfaat untuk masyarakat. Alhamdulillah dengan tekad dan ikhtiar yang kuat Allah senantiasa memudahkan langkah saya sehingga hal ini juga menambah keyakinan saya untuk terus berkarya, apapun tantangannya, saya selalu yakin bahwa “Barang siapa menolong agama Allah maka Allah akan menolong kita dan akan meneguhkan kedudukan kita”.

Seberapa besar peran keluarga dalam mendukung kegiatan akademik maupun non-akademik Anda ?

Berawal dari keputusan orang tua yang cukup mengecewakan saya karna saya tidak diizinkan melanjutkan sekolah ke Pondok Gontor. Orang tua selalu mendukung saya untuk giat belajar dan berkegiatan baik di kampus, di majlis dan di pondok. Selain itu juga mengizinkan saya untuk belajar bahasa Arab di ma’had, orang tua dan juga aktif berkegiatan di BEM dan di kegiatan mahasiswa lainnya seperti kelompok studi, himpunan mahasiswa agro, sampai kegiatan beladiri di kampus yang itu semua membuat saya terkadang jarang pulang, namun berkat ridho beliau semua  yang saya jalani Alhamdulillah lancer.Setelah saya menerima saran orang tua meskipun dengan berat hati (waktu itu) dengan kerelaan dan semangat fiisabilillah saya mengikuti saran orang tua untuk kuliah, dan seiring berjalannya waktu Allah selalu memudahkan langkah saya dalam meniti karir di dunia kampus dan dalam meraih cita-cita saya menjadi Da’i dan pengusaha (agropreneur) yaitu dengan saya dimudahkan untuk aktif berkegiatan di asrama dan di majlis seperti ngaji, kelompok, nderekke ustadz, ngajar tahsin, berwirauasha dan sampai pada akhirnya Allah memberikan nikmat dengan orang tua mengizinkan saya untuk tinggal di pondok sampai sekarang. Dan di pondok itulah saya mulai giat tafaqohu fiddin, belajar ilmu agama, tahfidz dan tahsin. Selain itu, Alhamdulillah orang tua juga selalu perhatian menanyakan tentang kegiatan belajar saya di kampus, dan selalu mendukung saya apapun hasilnya, beliau selalu mencukupi kebutuhan saya,dan hal itu menjadi penyemangat bagi saya untuk terus memberikan yang terbaik untuk beliau baik dengan hasil belajar di kampus dan di pondok dan juga dari hasil perlombaan yang telah saya ikuti,  sedikit banyak dari kegiatan tersebut juga membantu mencukupi kebutuhan saya. Lebih dari itu, pendidikan karakter yang orang tua tanamkan sejak kecil kepada saya seperti kerja keras, ketekunan, kebersihan, ketegasan dalam melakukan segala sesuatu membuat saya bertahan dan terus semangat untuk berkarya dan berkontribusi, menjadi seorang A’am yang sekarang J



Bisa diceritakan salah satu momen cara orang tua atau keluarga mendukung Anda ?

Berbicara masalah cara keluarga mendukung saya, sebenarnya banyak bentuknya. Namun yang membuat saya selalu move on adalah nasehat-nasehat dari bapak ibu saya yang selalu memotivasi saya untuk terus melakukan yang terbaik. Setiap jadwal kepulangan,orang tua selalu meluangkan waktu untuk saya dapat bercerita panjang ngalor ngidur(curhat), banyak yang dibicarakan mulai dari masalah akademik, kegiatan, sampai masalah hati J. Sampai pada suatu malam saya tak kuasa menahan tangis terenyuh, dan resah karna melihat rutinitas kegiatan saya yang bertambah padat dan juga kebutuhan saya yang selalu bertambah, namun disisi lain saya tidak ingin merepotkan orang tua yang masih harus menanggung biaya sekolah tiga adik saya. Saya merasa uang saku saya waktu itu sudah cukup banyak, meskipun diantara teman-teman saya di kampus itu terbilang sedikit namun setiap bulannya saya terpaksa meminjam uang milik teman, walaupun sudah ditambah dengan penghasilan saya dari nyambi jualan. Namun demikian, saya terus berusaha terus sabar dan tidak minta yang neko-neko pada orang tua. Bagi saya, sudah sebuah nikmat yang sangat besar, memiliki orang tua yang sangat perhatian dan pengetian tentang keadaan saya, selain itu juga adik adik saya yang lucu dan pintar, yang menambah rasa rindu saya untuk segera pulang kerumah.Menurut saya komunikasi dengan orang tua sangatlah penting dalam menjaga semangat, dan kelancaran kegiatan yang kita lakukan. Karena ridho Allah itu terletak pada ridhonya orang tua, apabila hubungan dengan orang tua baik dan orang tua ridho dengan apa yang sudah kita lakukan, insyaAllah, Allah akan memudahkan langkah kita.

Adakah hal-hal khusus yang Anda lakukan untuk keluarga (ortu) maupun yang keluarga lakukan untuk Anda ketika memperoleh prestasi/ juara ?

Disaat saya mendapat pertolongan Allah untuk mampu berkarya dan berprestasi saya semakin yakin dan bersemangat untuk terus berusaha memberikan yang terbaik kepada orang tua dan menjadi contoh untuk adik adik saya. Disamping itu di beberapa kesempatan, alhamdulillah juga mendapat beasiswa dari beberapa prestasi yang telah saya dapatkan. Orang tua juga selalu mendukung untuk terus berkaryasesuai dengan pasion saya yaitu dibidang karya tulis dan pemberdayaan masyarakat. Bapak juga senang membelikan kami buku buku agama dan kitab terjemahan. Selain itu Ibu juga sering membantu saya dalam mendaftar setiap kali saya mengikuti lomba atau kegiatan lainnya. Saya tidak begitu memfikirkan apa yang orang tua berikan kepada saya, semua akan saya terima dengan senang hati dan apa adanya, bagi saya keberadaan beliau sudah cukup untuk selalu menyemangati saya.

Bagaimana dengan aktivitas harian Anda (Kampus/ Ngaji, dll) ?

Aktivitas harian saya  Alhamdulillah senantiasa disibukkan dengan hal hal positif, mulai dari kegiatan di majlis, di kampus dan di pondok. Di majlis Alhamdulillah saya masih dapat mengikuti pengajian gelombang di cabang Depok Jogja, kelompok dan setiap hari ahad membantu memandu warga di Cabang Turi untuk belajar tahsin. Selain itu sesekali waktu juga menyempatkan ikut mengantar ustadz mengisi ke daerah karna sering kali diwaktu sore berbenturan dengan praktikum di kebun. Di kampus sekarang saya fokus menyelesaikan studi S1 saya dan saat ini sedang menyusun proposal penelitian untuk skripsi. Selain itu juga aktif di kelompok studi fakultas dan aktif menulis karya tulis ilmiah serta ikut kegiatan pemberdayaan masyarakat, salah satunya menjadi penanggung jawab dalam program hibah bina desa dari Dikti di Desa Tanen Hargobinangun Sleman (lereng Gunung Merapi) yaitu membangun Desa Wisata Pendidikan Pertanian Kakao Organik.Setiap ada kesempatan kompetisi yang sesuai dengan pasion saya, maka saya selalu berusaha untuk mengikutinya. Bagitu juga dengan di Pondok Alhamdulillah suasananya membuat saya selalu semangat fastabiqul khoirot, baik dalam hal beribadah dan berkegiatan. Mulai dari kegiatan sholat malam, muraja’ah hafalan setiap ba’da shubuh, dilanjutkan bhs arab dan kajian setiap ba’da maghrib serta ba’da isya’ membuat saya betah untuk tinggal di Pondok. Di setiap akhir pekan menjadi hari yang sangat menyenangkan bagi saya karna dihari itu adalah jadwalnya olah raga, biasanya saya mengisi dengan latihan bela diri (wing chun), renang dan bulu tangkis. Beberapa rutinitas yang berbeda tempat dan waktu tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya, banyak hikmah yang saya dapatkan, sehingga membuat saya menikmati dan dapat menjalaninya dengan senang hati.

Adakah aktivitas-aktivitas spiritual lain yang Anda lakukan untuk mendukung aktivitas Anda yang lain? (Ngaji, Tahfidz, dll)

Aktivitas spiritual yang saya lakukan untuk mendukung aktivitas saya yang lain adalah saya mencoba untuk aktif kembali dalam kegiatan pendherek ustadz, ikut mengantarkan ustadz mengisi di cabang-cabang MTA di Yogyakarta. Selama dua semester saya kurang begitu aktif karna sering berbenturan dengan praktikum. Bagi saya kesempatan mengantar ustadz adalah kesempatan baik untuk dapat belajar lebih dalam tentang agama, karna menjadi lebih dekat dengan ustadznya, banyak pelajaran tambahan yang saya dapatkan seperti yang saya lakukan di awal masuk asrama. Selain itu, sampia sekarang saya juga membuat target hafalan 1 halaman 1 hari dengan syarat tartil. Dengan begitu membantu saya untuk mendalami ilmu agama dan dalam menyimak ustadz dalam menjelaskan materi agama. Satu hal yang paling saya sukai disaat belajar Al Qur’an adalah disaat belajar tahsinul qur’an. Saya sangat bersyukur Allah memberikan saya kemudahan untuk ngaji bersama saudara yang kuat ghirahnya dalam tafaqohu fiddin dengan ibadahnya, tawasawnya, fastabiqul khoirotnya. Dapat belajar agama langsung dengan menterjemahkan kitab dari para ulama. Bagi saya itu menjadi penyemangat untuk selalu giat belajar dan mengamalkan ajaran islam ini. InsyaAllah.


No comments:

Post a Comment