Sungguh rasa-rasanya tak baik memendam rasa,
biarlah ku bercerita sedikit tentangmu,
tentang semesta rasa yang telah kau bangun dan ku rasa jua.
Adalah nasyid ini sudah cukup lama ku simpan.
Sebuah syair yang menggambarkan seutuhnya perasaan.
Tentang sebuah rasa yang selalu hadir menyampaikan pesan.
Sebuah perenungan kehidupan yang penuh dengan pemaknaan.
Berbagai rasa terangkai indah di taman hatiku,
Syukur, sabar, taat, cinta, rindu, harap dan cemas.
Menari sayu bersama indahnya kata ingat yang selalu kusebut dalam taatku.
Menari sayu bersama indahnya kata ingat yang selalu kusebut dalam taatku.
Perasaan sebagai seorang hamba yang penuh dengan kealpaan
selalu hadir merana memohon ampunannya atas segala penghambaan yang masih sangat berbatas.
Sungguh...
Dalam sujud cintaku
Fana ku diulit rindu
Getirnya cemas dikalbu
Takut hidup tanpa ridho Mu
Sungguh...
Kau telah berikan ku segala galanya
Keluarga yang selalu menyayangiku
Sahabat dan teman yang selalu membersamaiku
Lingkungan yang selalu mendukungku untuk tetap ingat
Amanah yang selalu menjagaku untuk tetap taat
Tibalah saatnya kau mengujiku dengan cinta dunia
Cinta pada seorang wanita yang hadirnya selalu ku rindu
Berharap mampu membersamai dalam ingat dan taat
Namun apalah daya ku mampu, hatiku masih diselimuti rasa malu
Kau tahu ?
Dulu aku adalah orang yang paling malu dengan yang namanya wanita
Ku tahu, dulu disaat ku masih duduk dibangku SMP dan SMA
Aku rela jalan memutar, jauh berjalan hanya untuk menghindar
Malu jika bertemu, sadar ku tak mampu menahan pandangku
Jangankan bertemu, berpapasan saja sudah seakan mati kutu
"eh..., ya Allah... kuatkan ya Allah, kuatkan. Bismillah, astgahfirullah, astaghfirullah..."
(tetap berjalan sambil menundukkan mata)
Atas karuniaNya dan ridhoNya ku mempu mengenalmu
Dari sekian banyak wanita yang Allah kenalkan kepadaku
Hanyalah kamu yang mampu meyakinkanku
bahwa bersamammu bisa menguatkan langkah jihadku
Tak sulit ku mengenalmu, dan tak sulit ku menerimamu
karna apa yang kamu lakukan dimajlismu,
tak beda jauh dengan apa yang sedang aku perjuangkan
Sungguh, di potongan hati lainnya,
Aku merasa malu, cemas, dan harap pada kehadiratMu
Malu karna belum ku mampu mentaatiMu dengan segenap penghambaanku
Cemas atas segala amal perbuatanku yang belum jelas baik buruknya menurut penilaianMu
Harap pada ridho dan rahmatMu untuk masa depan akhiratku
Bersamamu, ku berharap dapat bersama hidup sesurga
Saling menguatkan dalam ingat, syukur dan taat
Melahirkan dan membina generasi penerus perjuangan
Berjuang menata hati untuk senantiasa kaffah dalam fiisabilillah
Berjuang menetapi hati untuk senantiasa istiqomah dalam dakwah
Bersamamu.
selalu hadir merana memohon ampunannya atas segala penghambaan yang masih sangat berbatas.
Sungguh...
Dalam sujud cintaku
Fana ku diulit rindu
Getirnya cemas dikalbu
Takut hidup tanpa ridho Mu
Sungguh...
Kau telah berikan ku segala galanya
Keluarga yang selalu menyayangiku
Sahabat dan teman yang selalu membersamaiku
Lingkungan yang selalu mendukungku untuk tetap ingat
Amanah yang selalu menjagaku untuk tetap taat
Tibalah saatnya kau mengujiku dengan cinta dunia
Cinta pada seorang wanita yang hadirnya selalu ku rindu
Berharap mampu membersamai dalam ingat dan taat
Namun apalah daya ku mampu, hatiku masih diselimuti rasa malu
Kau tahu ?
Dulu aku adalah orang yang paling malu dengan yang namanya wanita
Ku tahu, dulu disaat ku masih duduk dibangku SMP dan SMA
Aku rela jalan memutar, jauh berjalan hanya untuk menghindar
Malu jika bertemu, sadar ku tak mampu menahan pandangku
Jangankan bertemu, berpapasan saja sudah seakan mati kutu
"eh..., ya Allah... kuatkan ya Allah, kuatkan. Bismillah, astgahfirullah, astaghfirullah..."
(tetap berjalan sambil menundukkan mata)
Atas karuniaNya dan ridhoNya ku mempu mengenalmu
Dari sekian banyak wanita yang Allah kenalkan kepadaku
Hanyalah kamu yang mampu meyakinkanku
bahwa bersamammu bisa menguatkan langkah jihadku
Tak sulit ku mengenalmu, dan tak sulit ku menerimamu
karna apa yang kamu lakukan dimajlismu,
tak beda jauh dengan apa yang sedang aku perjuangkan
Sungguh, di potongan hati lainnya,
Aku merasa malu, cemas, dan harap pada kehadiratMu
Malu karna belum ku mampu mentaatiMu dengan segenap penghambaanku
Cemas atas segala amal perbuatanku yang belum jelas baik buruknya menurut penilaianMu
Harap pada ridho dan rahmatMu untuk masa depan akhiratku
Bersamamu, ku berharap dapat bersama hidup sesurga
Saling menguatkan dalam ingat, syukur dan taat
Melahirkan dan membina generasi penerus perjuangan
Berjuang menata hati untuk senantiasa kaffah dalam fiisabilillah
Berjuang menetapi hati untuk senantiasa istiqomah dalam dakwah
Bersamamu.