Wednesday, January 11, 2017
Serial Berkah #7 - Pagi yang Berkah
Allah subhana wa ta’ala memberikan kepada kita satu hari satu malam 24 jam. Dan sama saja, mau hari Senin, hari Selasa, hari Rabu dan seterusnya, satu hari itu mesti 24 jam. Tetapi, kita merasakan hari-hari itu kita lalui dengan kualitas yang berbeda-beda. Bukankah terkadang kita pernah merasakan satu hari penuh dengan kebaikan dan ketaatan, penuh karya? Tapi terkadang ada satu hari kita lalui, yang bahkan kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan, kosong. Kita tidak tahu harus merencanakan apa, kemudian berlalu sia-sia. Bahkan terkadang, ada satu hari yang kita lewati dengan dosa-dosa yang terselip di sana.
Bagaimana caranya supaya sebuah hari menjadi barokah?
Ternyata, ada ajaran yang menarik dari Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam kalau kita ingin hari-hari kita sepanjang 24 jam penuh keberkahan, bahkan hingga akhir harinya ditutup dengan keberkahan. Kunci pertamanya adalah mulailah pagi hari itu dengan keberkahan.
Dari Shakhor Al Ghamidi radhiallahu anhu, Rasulullahi shallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Allahumma barik li ummati fi bukuriha.” “Ya Allah berkahilah umatku pada pagi harinya.”
Ternyata, kita ini sudah didoakan Nabi shallahu ‘alaihi wasallam agar pagi kita ini barokah. Karenanya, ambil pagi hari itu dan jangan biarkan dia berlalu tanpa aktivitas yang mulia.
Mari kita lihat selanjutnya.. “wakaana idza ba’atsa syariyatan au jaisyan ba’atsa hum awallan nahar,” Nabi itu kalau mengirimkan pasukannya, Nabi mengirimkan di awal siang. Artinya di pagi hari. Untuk apa? Supaya barokah pasukannya itu. Kalau barokah, Masya Allah hasilnya. Pasukan itu akan ditolong Allah subhana wa ta’ala.
Bahkan Shakhor Al-Ghamidi sendiri, wakaana shokho rojulan taajiron, beliau itu ialah seorang pedagang. Wakaana idza ba’atsa tijarotan ba’atsa hum awwalan nahar, beliau kalau mulai mengirimkan dagangannya, beliau juga mengirimkannya di awal siang, yaitu di pagi hari. Mulai dari pagi beliau sudah membuka aktivitas perdagangannya. Maka apa hasilnya? Barokah!
Ternyata, salah satu makna barokah adalah fa at’tsara wa katsuro maluhu. Maka Shakhor radiallahu anhu menjadi kaya dan banyak hartanya. Bukankah ini yang diinginkan oleh mereka-mereka yang beraktivitas, berusaha agar hartanya melimpah dan banyak?
Ambil pagi hari, aktivitas pagi hari, dan memulai pagi hari karena di sana ada do’a Rasul untuk umatnya. Untuk kita semua agar kita diberkahi di pagi itu. Hadist ini diriwayatkan oleh Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan dinyatakan hasan oleh At-Tirmidzi dan dinyatakan shahih oleh Albani.
Maka Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam juga mengajarkan kepada kita do’a di pagi dan sore hari. Di antara isi dzikir pagi dan sore hari adalah apa yang diriwayatkan Abu Daud dan dihasankan oleh Albani dan Al-Arnauth. Nabi shallahu ‘alaihi wasallam mengatakan bahwa ketika kalian di pagi hari dan sore hari maka bacalah ini:
“Ashbahnaa wa ashbahal mulku lillahi rabbil’aalamiin, allahumma innii as’aluka khoiro hadzaal yaumi, fathahu, wa nashrohu wa nuurohu, wa barokatahu, wa hudaahu, wa a’udzubika min syarri maa fiihi wa syarrimaa ba’dahu.”
“Ya Allah aku di pagi hari ini dan pagi hari ini kerajaan milik Allah Rabbul ’Aalamiin. Ya Allah aku meminta kepadamu kebaikan hari ini, yaitu kemenangan-Nya, kebaikan-Nya, pertolongan-Nya, cahaya-Nya, barokah-Nya, dan petunjuk-Nya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan setelahnya.”
Ternyata dalam satu hari itu ada keberkahan hari, maka tidak ada kamus kesiangan bagi keluarga muslim. Tidak ada kamus tidur setelah Shubuh. Beraktivitaslah, beraktivitaslah, berbuatlah kebaikan, berbuatlah kebaikan. Maka kita akan mendapatkan barokah-Nya, dan semoga satu hari itu adalah hari barokah, dan kita tutup hari itu juga dengan barokah.
Maka ambil keberkahannya, semoga Allah memberkahi kita semuanya.
Wallahu ta’ala a’lam bishowab.
Labels:
Serial Hikmah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment