Assalamu'alaikum ^_^

Yuk kita perbanyak membaca buku dan mendengarkan kajian, Let's Fastabiqul khoirot !

Sunday, January 29, 2017

Hikmah #18 - Iffah ( Memelihara Diri )

Abdullah bin ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma– menceritakan, 
suatu hari saya berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. 
Beliau bersabda : 

“Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: 

Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. 
Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. 

Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan 
jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. 
Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, 
maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. 
Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, 
maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. 

Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering."

Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga Iffah kita
menjaga semangat kita untuk senantiasa memelihara diri dengan amalan ketaatan 
dan menjauhkan diri dari amalan kemaksiatan dan kesia-siaan

1. Iman dan taqwa

Sungguh Allah memberikan jaminan kepada orang-orang yang amal solehnya didasari oleh iman dengan kehidupan yang baik, “Barang siapa mengerjakan amal soleh, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia orang beriman, maka sesungguhnya kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”
(An Nahl: 97)

Lalu terhadap orang beriman yang taqwa Allah mmberikan AlFurqan, yaitu petunjuk yang dapat membedakan antara Al Haq dengan Al Bathil. “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu Al Furqan dan menghapuskan segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu.”
(Al Anfal: 29)

2. Nikah

Nikah adalah sarana yang paling baik dan paling afdhol untuk menumbuhkan sikap iffah pada diri seorang muslim. Nikah adalah sesuatu yang fithri pada diri seorang muslim, di mana padanya Allah menjadikan rasa cinta serta kasih sayang dan kedamaian. “Dan di antara kekuasaanNya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa cinta dan kasih sayang.”
(Ar Rum: 21).

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda: ” 
“Hai para pemuda, barang siapa di antara kamu yang telah mampu untuk menikah, maka hendaklah ia menikah, karena hal itu lebih (dapat) menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan, dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena itu dapat mengobatinya.” (Muttafaq Alaih)

Dalam hadits lain beliau bersabda: 
“Apabila seorang hamba telah menikah, maka ia telah menyempurnakan setengah agamanya, maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah padayang setengah lagi.” (HR. Al Baihaqy, shohih)

Ayat dan hadits-hadits tadi merupakan nash-nash yang jelas mendorong untuk nikah, di mana ketenteraman hati, cinta dan kasih sayang dapat diraih oleh seorang muslim. Dan yang lebih utama lagi adalah bahwa nikah merupakan sarana yang dapat memelihara pandangan dan kehormatan diri seetiap muslim.

3. Rasa Malu

Malu adalah akhlak indah dan terpuji. Malu adalah sifat yang sempurna dan perhiasan yang anggun. Terlebih indah jika malu ini menghiasi seorang muslimah. Sifat malu selalu tumbuh dalam sikap yang baik dan memadamkan keinginan untuk berbuat tercela. Allah telah mentakdirkan sifat malu ini hanya ada pada manusia untuk membedakannya dengan hewan. Malu adalah potret pribadi yang agung dan terpuji. 

Tentang keutamaan malu ini Rasulullah Shallalhu Alaihi wa Sallam bersabda: 
“Malu dan iman adalah bersaudara, maka jika salah satu dari keduanya itu dicabut, tercabut pulalah yang lainnya.” (HR. Al Hakim, shohih)

“Sesungguhnya setiap agama itu mempunyai akhlak, dan akhlak Islam adalah rasa malu.”
(HR. Malik, Ibnu Majah, Al Hakim, shohih) [alsofwah]

Salah satu tips dalam menjaga iffah dengan membuatlah planing dan targeting di setiap harinya. 
Utamanya rencana dan target yang kita buat adalah amalan ukhrowi. 
Sudah seharusnya kita senantiasa membiasakan selalu 
Mujahadah, Istiqomah dan Nidhom dalam beramal sholih

 

Target Dakwah


Planing Dakwah

No comments:

Post a Comment